tag:blogger.com,1999:blog-29547300466174757722024-03-04T21:13:27.789-08:00My Blog, My Place to Write Something.....Something that i think, i see, i feel and happen on meEnci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.comBlogger190125tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-13849036258505621862019-02-28T02:34:00.000-08:002019-02-28T02:34:37.278-08:00Ojo Baperan<span style="font-size: large;">Media sosial yang pertama saya pakai adalah facebook, entah kapan tepatnya, sudah lupa. Terus nyobain twitter, line, IG, dan G plus, paling nyaman ya pakai facebook, entah karena itu yang pertama dipakai atau mungkin juga karena yang laen pake sistem follower, jadi serasa gimana karena daku sungguh fakir follower, hihihi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Awal-awal menggunakan, masih terbengong-bengong dan sering dibawa perasaan, liat status teman ini itu pikirannya negatif saja, dalam hati "huh, pamer...". Pernah suatu kalipun merasa status seseorang itu ditujukan kekita, gak taunya bukan, malu sendiri kaaaan?. Pernah mengalami hal itu, jujur saja awalnya saya begitu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Melihat temen bikin status lagi jalan merasa dipamerin, liat teman foto didepan rumah baru merasa dipamerin, liat teman lagi OTW, liat foto masakan, baca status temen umroh, baca status temen lagi S2, liat temen foto mesra dengan suami, liat foto temen pake baju baru dengan perhiasan krincing-krincing sebadan-badan dari ujung jari mpe ujung kaki, liat apa saja serasa dipamerin. Yaelah capek banget hidup kita.</span><br />
<br />
<span style="font-size: large;">Menggunakan media sosial itu gak boleh gampang baper, bisa sengsara sendiri, sampai detik ini saya belum pernah unfriend pertemanan karena statusnya lebai cemanapun, yang saya unfriend n blokir kalo orang itu sudah kirim gambar porno dan sejenisnya. Perlu diingat jumlah teman dimedsos itu bisa ribuan, dan orang bikin status tidak selalu ditujukan pada seseorang. Saya kalo bikin status itu senengnya yang lucu, bisa bikin orang ketawa, share link yang lucu atau ada manfaatnya minimal bagi saya, dengan ribuan teman kita gak akan bisa kok bikin semuanya senang dengan status kita. Begitupun sebaliknya, saya sendiri juga kadang sebel dengan dengan status orang lain, trus saya gimana, lewatin saja, tidak usah digubris apalagi dipikirin, positif thinking saja, pikiran positif lebih menenangkan jiwa.</span><br />
<br />
<span style="font-size: large;">Ambil hal baik saja dari media sosial yang kita gunakan, yang jelek dan tidak sepemahaman lewatin saja, kalo sudah kesel banget liat si mawar postingannya profokatif terus, tiap postingannya bikin kita naik darah, ya sudah unfriend saja dari pada bikin kita tersiksa, lah wong tombolnya sudah disediakan sama mas mark. Apalagi menjelang pilpres ini, berbeda pilihan bisa bikin permusuhan bahkan dengan saudara sendiri, yee kan?.Trus kesimpulane opo, seperti halnya dunia nyata, dunia maya itu juga isinya macem-macem dan gak mungkin harus seragam dengan kita. Begitulah adanya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ttd</span><br />
<span style="font-size: large;">mbokde</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-46903524144254953542019-02-20T01:28:00.001-08:002019-02-20T01:28:17.298-08:00Superwer dan tragedi dibaliknyaSudah lama pingin cerita soal si superwer ini, pertama kali membeli superwer mungkin sepuluh tahun yang silam, belum bersuami tapi sudah tinggal sendiri. Ada seorang teman yang sudah berkeluarga berhasil mempengaruhi saya untuk membeli produk ini. Dia bilang " bagus mbak, makanan gak bau plastik, trus kalo bepergian simpan makanan disuperwer ini sampai mlanting-mlanting gak akan tumpah (((((mlanting-mlanting)))). Well, terpengaruh banget sampai saya beli beberapa set langsungπ.<br />
<br />
Hingga saya berumah tangga, koleksi superwer cukup banyak, banyaknya itu dalam arti gak terpakai semua π, belum nyampe selemari yang khusus dipesan untuk menyimpan sisuper dan memajangnya diruang tamuπ.<br />
<br />
Eh saya punya beberapa cerita lucu tentang si super ini ya, jaman saya masih sekolah dulu, belum banyak orang yang kenal si super, mungkin dalam sekampung itu bisa dihitung pakai jari yang punya produk itu. Adalah seorang mamah muda dengan satu orang anak balita petempuan. Si mahmud belum lama membeli superwer, tak ingat juga saya apa bentuknya. Dia bercerita memarahi anaknya gara-gara si anak perempunnya ikutan masak, pegang pisau dan si superwer baru ditubles-tubles, alhasil sisuperwer kesayangan gak bisa dipakai dan rusak parah. Si mahmud sampai ngambek dan nangis di kamar saking jengkelnya, suami yang tidak tau harga si super cuma bilang " mbok yo wes, wong cuma plastik kok sampe di tangisi, besok beli lagi"ππ. Beli lagi???.<br />
<br />
Lain lagi seorang remaja yang sudah bekerja, ibunya hobi sekali membeli superwer, pokoknya koleksi super sampai gak muat di lemari. Someday dia jalan-jalan piknik dengan kami, saya heran kok makanannya hanya dikemas plastik dan diikat tali karet, nasipun hanya dibungkus kertas nasi. Usut punya usut ternyata si ibu kuatir nanti si super tertinggal, maklumlah anak gadis kalo pergi-pergi suka lupa apa barang yang dibawa. Tiap kali si gadis pergi, pesan ibu jadi lebih panjang dari biasanya "hayi-hati ya nak, superwer ibu jangan tinggal ya"πππ.<br />
<br />
Adalagi cerita seorang teman yang puny toko, seorang sahabat dan anak perempuanya yang baru pulang sekolah, mampir. Eh ternyata wadah bekal si anak yang bermerk superwer tertinggal ditokonya. Esoknya si teman balik lagi ketoko, dan menanyakan apakah ada sisuper tertinggal, sampai pusing pemilik toko mencarinya tak kunjung ketemu, dengan perasaan tidak enak di bilang nanti kalo ketemu akan di simpan. Ternyata pulak, ada pelanggan lain yang saat itu datang tanpa sadar membawa wadah sibocah, karena dipikir belanjaanya, dia jujur mengkui dan berjanji akan mengantar ke toko ππ. Ibu si bocah bolak balik ke toko teman saya, sementara orang yang tak sengaja membawanya tak kunjung mengembalikan, entah bagaimana endingnya.<br />
<br />
Sejak anak saya 2 dan barang superwer hanya jadi mainan, dilempar, di tendang sama anak saya. Belum lagi banyak tutupny yang pecah karena tidak hati-hati dalam menggunakannya, dari frezzer langsung buka, tutupnya masih keras sudah saya buka, tak berbakat merawat barang bagus dan mahal. Pernah suatu ketika, kami sedang renovasi dapur, barang dapur dikumpul jadi satu, berantakan, dan you know, itu superwer saya untuk wadah cat sama pak bojoππ. Ketika saya tanya kenapa pake itu, katanya "halah cuma plastik kok pelit banget". Sejak saat itu saya berhenti jadi pengabdi superwer, saya lebih memilih merk yang ramah dikantong dan ramah disiapa saja. Lebih suka singa bintang yang sudah terkenal dari jaman jebot, cukup awet, harganya seperlima lebih murah bahkan lebih atau wadah kecil gambar lumba-lumba mau dilempar atau ditendang anak, gak akan saya marahin.<br />
<br />
Saya sungguh salut para ibu pengabdi garis keras superwer, yang semua barang dirumahnya dikemas dengan superwer, dari ukuran kecil untuk menyimpan jarum pentul sampai yg muat dimasukin anak saya ada dirumahnya. Sekarangpun banyak muncul wer wer yang lain, barangkali meniru si super yang begitu fenomenal dan banyak dipuja para ibu, pintarnya sisuper ini sering pulak mengeluarkan seri limited edition, maka berlombalah para pengabdi untuk mengkoleksinya. Ngomong-ngomong kamu tim yang mana, superwer or murahwer?.<br />
<br />Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-36070263590579005202019-02-20T01:27:00.001-08:002019-02-20T01:27:49.862-08:00Keinginan Putih Hingga Flek HitamSampai detik ini, saya gak paham dengan keinginan beberapa oramg yang kulitnya kuning, coklat, ato sawo matang ingin menjadi putih. Mind set bahwa putih itu cantik rasanya sudah terpatri sebegitu besar pada sebagian orang. Anak saya saja yang masih bau kencur, gak mau dibilang coklat, entah kenapa pokoknya dia kepingin putihπ. Pengaruh iklan skincare juga kali ya, yang bisa bikin kulit putih kayak orang korea, dari mulai sabun, body lotion mpe aneka krim-kriman, kecuali es krimπ.<br />
<br />
Dialam nyata ini, sering saya bertemu dengan orang yang berusaha cukup keras untuk putih, meskipun hanya wajahnya yang terlihay putihππ, itu sudah cukup bikin seneng loh. Sampe kadang ada yang mukanya putih banget, tapi lainnya gak putih, definisi cantik yang embohlah.<br />
Makanya keingan sebagian besar para wanita ini bikin produk skincare aneka rupa itu laris manis dan tumbuh subur kayak jamur dimusim hujan.<br />
<br />
Ditempat saya ini ada yang kulitnya putih, mukanya bersih, karena ya emang dari sononya putih, keluarganya putih-putih. Banyak yang secara langsung tanya, pake bedak apa dia mbak kok mukanya bagus banget, ada juga yang nanya bisik bisikπ, ya saya jawab, cuma pake bedak bayi itu, my baby, lah wong dari owek sudah putih.<br />
<br />
Eh ya, saya juga sering kepo kalo liat orang yang masih dibawah 30 tahun sudah flek hitam dimana-mana, dari hasil penyelidikan ternyata ya itu, pernah pakai krim-kriman yang bikin putih, kadang ada loh yang bilang dari masih sekolah dah pake krim yang bikin muka putih. Padahal umur di bawah 30 tahun sih muka masih seger-segernya, apalagi dibawsh 20 tahun, halah, masih kinyis-kinyis, mukanya masih kenceng-kenceng, yaa paling jerawatlah masalahnya.<br />
<br />
Kemarin akhirnya saya gogling soal krim-kriman ini. Hati-hati loh dalam memilih skincare terutama untuk muka, jangan sampai keinginan kita untuk cantik malah jadi bikin kulit wajah kita stress, karena efek dari pemutih berbahaya ini bikin kita jadi lebih tua loh ternyata, pas awal-awal saja muka putih, bersih tak berjerawat, jika kita berhenti memakai bahkan kulit akan menghitam sebagai efek sampingnya. Makanya kebanyakan jadi tergantung dan susah berhenti.<br />
<br />
Flek hitam yang disebabkan oleh penggunaan krim-krim berbahaya ini juga sangat susah loh di hilangkan, dari pengalaman orang yang mengalami yang pernah saya lihat malah tidak ada yang hilang flek hitamnya, paling kenceng berkurang sedikit.π<br />
<br />
Sebenarnya banyak kok cara alami untuk merawat kulit wajah, misal dengan maskeran pake bengkuang, maskeran pake lemon, maskeran pake madu. Memang tidak bisa instan, tapi cara ini lebih aman bagi kesrhatan kita. Kalaupun memang menggunakan skincare, pilihlah dengan hati-hati jangan srmbarangan, liat wajah seseorang bagus pakai x, latah ikut-ikutan, padahal belum tentu cocok dengan kita. Apalagi kalo sicantik itu bru 20 an, kitanya 40an. Itukan kayak membandingkan dogan dan kelapa tua, meski sama sama kelapa. Eh..<br />
<br />
Kalo ada yang punya masalah wajah, silahkan keahlinya, pastinya bukan saya π.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-59744971989762690352019-02-20T01:24:00.002-08:002020-03-14T06:44:15.950-07:00Perjuangan Mengenolkan BungaSalah satu resolusi yang ingin dicapai tahun 2019 ini adalah mengenolkan hutang yang masih pakai<br />
bunga/riba. Insha Alloh pertengahan tahun ini semua bisa selesai, amiin. Sebenarnya dah lamaaa banget pigin nulisin ini, cuma takut dianggap suci tak bernoda, padahal kan saya bukan rinso, tapi setelah baca tentang mas aldo dan CRV nya, jadi pingin ikutan curhat juga.<br />
<br />
sebenernya akutu Tau itu dosa, riba itu gak boleh sebenarnya ya dari kecil, dari pelajaran agama disekolah sejak SD. Sudah tau, namun kurangnya pemahaman, meskipun tau tapi tetep melakukan, sepengetahuan saya waktu itu riba itu ya kalo pinjam uang di rentenir, yang mana bunganya cukup ajaib bikin tepok jidat. Wong waktu itu juga gak minjam paling cuma nabung yang mana bunganya juga abis buat biaya adm nya. Jadi pas sekolah SMP saya sudah punya rekening di bank dan rasanya bangga banget, ini loh, aku dah punya buku t abungan.<br />
<br />
Mulai menyadari riba serta bahayanya, hingga gogling sampai mencapai titik, oke saya harus berhentisejak tahun 2013. Waktu itu suami pinjam uang di bank sebesar 175 juta selama 15 tahun alias 180 bulan. Besar angsuran sekitar 2,5 jt dengan pokok sebesar 1 juta dan bunga sebesar 1,5 juta. Lebih besar bunganya dari pada pokok yang harus kami bayarkan tiap bulan #lapkeringat. Saat meminjam kita sudah kena potongan untuk biaya ini itu sebesar kurang lebih 8 jutaan.<br />
<br />
Menghitung bahwa tiap bulan kami harus membayar bunga lebih besar dari pada pokoknya membuat saya makin lama makin sadar, itu harus dihentikan. Mulailah kami mencari tahu bagaimana menutup pinjaman tersebut serta menghitung berapa sisa pinjaman yang harus kami bayarkan. Berbagai cara kami lakukan termasuk mengencangkan ikat pinggang, mengurangi pengeluaran pastinya. Alhamdulilah akhirnya tahun 2017, bulan agustus kami berhasil menutup hutang di bank. Cicilan baru 40 bulan, sisa yang harus kami bayarkan pokok kali 140 bulan di tambah finalti selama 8 bulan alias 12 jeti ππ, Nangis bombay teman, kejaaaam.. finaltnya gede banget.<br />
<br />
Jika mungkin ada yang langsung mikir, halah, sok-sokan, macam sudah kaya aja, ya gak apa, semua punya pemikiran masing-masing, gak harus kaya juga untuk terbebas dari hutang. Ada juga kok yang makin kaya makin banyak hutangnya, ada juga yang hutang supaya kelihatan kaya, ada yang biasa saja tampilannya seperti idolaqu mas mark zuckerberg tapi sebenernya hartane sak mboh mboh.<br />
<br />
Dulu tuh saya juga yang bangga banget jika pengajuan pinjaman diterima bank, merasa kridibilatasnya tinggi, orang baik, sampe bisa dipercaya bank #senyummiris. sekarang kalo membeli barang memang karna perlu, bukan karna mau atau karena malu. Wes ben rumah gak ada isinya, biar juga naek motor bekas, pake mobil bekas, yang penting hati tenang. Jangan dikira liat teman pake ekspander, pajero dan crv kayak mas aldi gak pengen, tapi keinginnya cukup disimpan dalam hati saja.<br />
<br />
Alhamdulilah sudah berlalu1,5 tahun, kalau teringatpun rasanya masih mules <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Lantas, apakah saya sudah terbebas dari riba, belum teman-teman. Saya masih membayar dan mendapatka bunga dari keanggotan koperasi. Memang pinjaman di koperasi bunganya hanya 0,5 persen perbulan. Tapi sekecil apapun, yang namanya bunga ya tetap riba. Tidak dibolehkan<br />
<br />
Saat ini dengan mengumpulkan keberanian yang sudah lama terpendam, dengan pengetahuan yang hanya seperti butiran debu saya usul kepada teman-teman dan para pengurus koperasi, semoga suatu saat koperasi yang saya ikuti ini juga bisa menjadi koperasi yang syariah, sehingga anggota yang muslim tidak merasa galau tanpa juga merugikan yang non muslim.<br />
<br />
Bagaimana caranya? Misal koperasi kita beranggotakan 60 otang, dengan modal 25 juta, saat ini sudah bisa meminjamkan dana maksimal 60 juta kepada tiap anggotanya. Kalo pinjamnya tanpa bunga, trus bagaimana koperasi modalnya bisa bertambah. Dengan cara menambah simpanan wajib menjadi sebesar 0,5 persen dari pinjaman maksimum atau terserah yang disrpakati. Misal simpanan wajib sebesar rp. 300.000, jadi tiap anggota selama sayu tahun bertambah modalnya sebesar 3,6 juta.<br />
<br />
Bagaimana dengan pengurus, pengurus tetap wajib dibayar karena memang tidak ringan mengurusi dana sebanyak ini, biaya pengurus 10 persen dari total simpanan wajib kita selama setahun. Jadi rp. 360.000 x 60 orang.<br />
<br />
Nah bagaimana yang tidak meminjam, ya tidak akan mendapatkan uang lebih, sama saja dengan anggota yang lain, simpanan pokok sama memba<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-9670521114128886902018-02-18T21:50:00.000-08:002018-02-18T21:50:59.946-08:00Tentang melihat beranda orang lain<span style="font-size: large;">Bagi saya, facebook, instagram, twitter dan banyak lagi media sosial adalah tempat yang asyik buat menjalin pertemanan baik yang memang sudah kenal di dunia nyata, maupun yang tidak kenal. Media sosial ini berguna banget untuk mendapatkan info yang terkadang memang saya butuhkan, semisal parenting, masak masak, fashion, kajian agama dan lainnya. Tak sedikit juga tulisan tulisan inspiratif yang saya baca langsung ngena dihati dan otomatis saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namany media sosial, makin banyak teman, makin ramelah linimasa kita dengan rupa-rupa status atau postingan yang beraneka ragam, kalau bagi saya pribadi, media sosial adalah tempat pamer, terserah mau pamer apa, ada yang pamer makanan, traveling, aneka jualan, pamer urusan rumah tangga, pamer prestasi anak, sampai pamer pertengkaran dan segambreng pamer-pamer lain. Saya juga termasuk tukang pamer, apalagi kalo pamer saya dapat like, po meneh dikomentari, senengnya </span><span style="font-size: large;">(Ih kok pamer sih, keliatane kok negatif banget..ha njuk opo? ).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Apakah terganggu dengan aneka pamer itu, so far nggak, banyak kok pamer yang positif trus saya like, kadang malah ikut komentar, trus kalo pamernya yang saya tidak suka, yo wes saya lewatin saja, gampil, status di linimasa gak perlu bikin baper, malah nambah-nambahin stress.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Soal melihat, mengintip atau membuka beranda orang lain, saya sering, apalagi beranda para idola, seleb medsos, sering banget. Terutama nech yang statusnya berguna sering ngasih tips apalah gitu, yang sering bikin status lucu-lucu, status yang mengundang tanya (bertengkar, pelakor, masalah arisan, selingkuh, tersandung hukum, korupsi) </span><span style="font-size: large;">Apalagi status yang lagi viral, biasanya langsung kepo akunnya</span><span style="font-size: large;">. Kalo lama gak online, biasanya langsung kepo akun-akun idola tersebut, kuatir ketinggalan info, hahaha, eh tapi saya jarang liat akun lamtur yow, seringnya ngintipin akun seleb masak di IG ding, sapatau ada resep baru, mudah dan murah yang perlu dicoba #pelit.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Cuma saya heran nich, kadang nemu status yang kira-kira gini, "hayo, ada yang kepoin kronologi aku, siapa tuhhhh?". Lah emang dilarang apa, lah jelas-jelas disitu ada pilihan setting, kalo gak boleh dilihat publik ya setting only me, kalau settingnya publik, ya artinya siap dilihat siapapun.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kalau ada yang kepo akun saya, membuka kronologi, wah saya seneng banget, serasa jadi seleb hahaha #selebwannabe. Makanya jangan kuatir ya, kalo ada yang ngintip akun saya, gak akan saya curigai kok, gak akan dibikin status juga, hihihi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-14007638718942849142018-01-16T21:53:00.001-08:002018-02-18T21:55:06.138-08:00Proll Tape<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAxq8PX7AeaA7tvO2roSOJzTjqDTaSNfuTYv6dgeez2pE6daefARpKO58pwx8A0KJc8dMb13xFwkYbcQKbpkfs59oipGPJweF9RDPT-E3V8MvJU7CCy6VaPtJLQJ0OcofUlrADPxzBxUeH/s1600/1507272280032.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAxq8PX7AeaA7tvO2roSOJzTjqDTaSNfuTYv6dgeez2pE6daefARpKO58pwx8A0KJc8dMb13xFwkYbcQKbpkfs59oipGPJweF9RDPT-E3V8MvJU7CCy6VaPtJLQJ0OcofUlrADPxzBxUeH/s320/1507272280032.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: large;">Hai pecinta tape, beberapa hari lalu bikin proll tape, baru sekali ini bikin, bikinnya juga gegara liat teman yang share resep, penampakannya sangat menggiurkan dengan taburan keju. Kalau bolu tape ya sering banget bikin, nah si proll bikin penasaran, kebetulan tape lagi ada dan bahannya pun gampang, resep liat di halaman Resep Masakan Terenak.</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Proll Tape Kukus</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">300 gr tape, buang sumbu</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">60 gr gula pasir</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">2 btr telur</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">70 gr terigu</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">70 ml susu cair</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">75 gram margarin lelehkan</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">toping</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">keju</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">kismis</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">cara membuat</span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-size: large;">Lumatkan tape dengan gula sampai teksturnya halus</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Masukan tepung terigu, aduk rata, kemudian tambahkan telur, aduk lagi hingga rata</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Terakhir campurkan susu dan margarin leleh, aduk hingga rata</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Masukan dalam loyang yang sudah diolesi margarin, beri taburan keju dan kismis (saya alas kertas roti dan dipanggang, karena lebih suka aroma cake yang di panggang, lebih harum).</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-size: large;">Begitu matang keluar dari oven, langsung angkat kertas rotinya dan letak di rak kawat, aromanya wanginya sangat menggoda. Anak-anak sudah tidak sabar pingin nyicip. Rasanya enak banget, tapi karena proll tape ini tipe cake dengan tekstur padat, makan seiris saja langsung eneg. Walau rasanya enak, tapi saya lebih suka bolu tape yang lebih berpori dan juga tidak eneg.</span></div>
</div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Resep ini sangat gampang, tidak perlu mixer dan oven, tinggal aduk-aduk, trus kukus, cocok buat yang tidak suka ribet atau tidak punya banyak waktu buat baking.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-32771531801524823632018-01-16T21:53:00.000-08:002018-01-16T21:53:12.588-08:00Roti Manis Isi Meses<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVF-BuzSfuIWqgYLd73izSZO7MAVgi_arVyaikyCPbg4pCzYCRqemE8t9fXFljNsZ1593SLM8uCtgvhufm_iFht4CCzQ_qU9KL3a3d6IrOxEYozAgl2FMzxUiYX1lXYjWYAa38Xz42xpoQ/s1600/IMG_20171010_213422_888.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVF-BuzSfuIWqgYLd73izSZO7MAVgi_arVyaikyCPbg4pCzYCRqemE8t9fXFljNsZ1593SLM8uCtgvhufm_iFht4CCzQ_qU9KL3a3d6IrOxEYozAgl2FMzxUiYX1lXYjWYAa38Xz42xpoQ/s320/IMG_20171010_213422_888.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">Bikin roti lagi, kenapa roti, roti dan roti? ya karena anak anak suka </span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">banget, trus juga lagi seneng banget nyobain resep baru hasil mantengin foto-foto cantik para ahli roti di IG. Penasaran pokoknya, orang bisa bikin, kenapa saya tidak.</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Bikin roti itu sungguh susah-susah gampang, bikin roti gagal, jadi makin penasaran, kenapa kok bisa gagal, jadi pingin segera bikin lagi, melayang-layang di kepala, aih kenapalah tadi kok gini, kok gitu. Pas bikinnya berhasil, tambah penasaran pingin nyobain resep lain, bentuk lain lagi, lagi dan lagi. Nah trus kapan berentinya, tepok jidat.</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Dari kemarin si mbak minta bikinin roti isi coklat, aseeek, si mamak bisa bereksperimen lagi nech, resep dasar liat di IGnya mbak Liliana wijaya yang IG nya bertaburan gambar roti cakep, rapi n super montok.</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">ini resepnya</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">260 gr tepung komaci (saya cakra)</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">60 gr gulpas</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">15 gr susu bubuk</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">6 gr fermipan </span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">2 kuning telur dan susu cair timbang 150- 160 gr </span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">30 gr unsalted butter (saya bb cake n cookies)</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">2 gr garam</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Caranya</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;">campur terigu, fermipan, gula pasir & susu bubuk, aduk rata sebentar, masukan telur dan susu cair, mixer sampai setengah kalis, terakhir masukan butter dan garam, mixer terus sampai benar benar kalis elastis.</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Istirahatkan kurang lebih 45 menit (saya satu jam lebih), kempiskan adonan, bentuk dan isi sesuai selera, saya bagi 16 dan isi dengan meses.</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Letakan di loyang yang sudah dioles mentega, istirahatkan lagi 1 jam, panggang di oven yang telah dipanaskan selama 25 menit atau sesuai oven masing masing (saya api bawah 20menit, atas 7 menit suhu 170 dersel)</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Begitu keluar oven, oles atasnya dengan butter supaya mengkilap.</span></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDH5ondeTMsiD_-0zhI_ileXrbcaZu1ZBdeyh2qpnuX8_pA0_VGBbfA0YQYiB30XB7xpc5XCeVrhUBUjnaFlqDwaullx2dhq6r5GwOXYq9gp1mwACSDYXqTK6Km0OGceStSJZtkYe9uM6-/s1600/IMG_20171010_125107.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDH5ondeTMsiD_-0zhI_ileXrbcaZu1ZBdeyh2qpnuX8_pA0_VGBbfA0YQYiB30XB7xpc5XCeVrhUBUjnaFlqDwaullx2dhq6r5GwOXYq9gp1mwACSDYXqTK6Km0OGceStSJZtkYe9uM6-/s320/IMG_20171010_125107.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAT1DrlTaXYUUUXBQ0svtwc7da054d-E006u0BQn-4KX0jhDcNCXZGYCfnxd4txwipZkf3dOwqJwqmZlb6Y2S7s1oKFphLQLCZPLylKPc_OB-lHfuSAGbJ8LSXwM29b0aQUk0st3kdIM_l/s1600/IMG_20171010_125131.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAT1DrlTaXYUUUXBQ0svtwc7da054d-E006u0BQn-4KX0jhDcNCXZGYCfnxd4txwipZkf3dOwqJwqmZlb6Y2S7s1oKFphLQLCZPLylKPc_OB-lHfuSAGbJ8LSXwM29b0aQUk0st3kdIM_l/s320/IMG_20171010_125131.jpg" width="240" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-73112911940805668002017-10-02T08:01:00.000-07:002017-10-02T08:32:29.207-07:00Roti Tawar Ungu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0-DPK1Y14Lx1I2xQNgkV_XzfHS0PKbvK9wZqT6XLowlAquGNsY9Dc0VVdbirNac-s9GERcBZlko0oF523LoFbuo7F6Bi0imFxjBLNqCsWj6p0ie0vtwqMavLB3awlGdVgKOrWN0-MwqSE/s1600/1506924208634.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0-DPK1Y14Lx1I2xQNgkV_XzfHS0PKbvK9wZqT6XLowlAquGNsY9Dc0VVdbirNac-s9GERcBZlko0oF523LoFbuo7F6Bi0imFxjBLNqCsWj6p0ie0vtwqMavLB3awlGdVgKOrWN0-MwqSE/s320/1506924208634.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: large;">Setelah beberapa kali nyoba bikin roti tawar, baru kali ini pede mendokumentasikan di blog karena hasilnya sangat mememuaskan (bagi saya). Hasil rotinya ngembang sempurna, seratnya panjang, rotinya lembut, montok menul-menul.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jangan tanya berapakali gagal ya, pokoknya gagal buat, gagal buat sampai hasilnya oke, apalagi roti memang makanan kesukaan mbak tata, tidak buatpun sering beli. Jadi membuat roti sendiri meskipun repot, capek, sambil ngasuh sikecil pulak (kadang sambil gendong), tetapi mana kali hasilnya oke dan semua yang nyicip makannya lahap, capeknya langsung ilang, pingin bikin lagi, lagi dan lagi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Seneng baking lah pokoke, bagi sebagian orang masak adalah kegiatan yang menyiksa, tapi bagi saya hal menyenangkan, penghilang stres sebagai ibu rumah tangga yang kerjaannya hanya dari pintu depan hingga pintu belakang. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Nah ini resep roti tawar ungunya yang saya dapat dari grup WA, resepnya liat di ig mbak ms.rinadedik. Cara membuat versi kebiasaan saya aja dan beberapa bahan dimodifikasi, seperti bubuk taro karena disini gak ada saya ganti saja dengan pasta ungu merek kupu-kupu, trus mentega juga ganti margarin.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Roti Tawar Ungu</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bahan </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">200 gr tepung cakra</span><br />
<span style="font-size: large;">100 gr tepung segitiga biru</span><br />
<span style="font-size: large;">150 ml susu cair</span><br />
<span style="font-size: large;">1 btr telur</span><br />
<span style="font-size: large;">1 sdt ragi instan</span><br />
<span style="font-size: large;">50 gr gula pasir</span><br />
<span style="font-size: large;">10 gr bubuk taro (me : pasta ungu)</span><br />
<span style="font-size: large;">1/4 sdt garam</span><br />
<span style="font-size: large;">30 gr margarin/butter (me : blueband cake n cookies)</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Cara membuat</span><br />
<br />
<ol>
<li><span style="font-size: large;">Siapkan wadah, masukan semua bahan kecuali mentega, mixer hingga terbentuk adonan, masukan margarin dan mix hingga adonan kalis elastis (boleh pake tangan, ngulennya seperti nyuci baju, lumayan buat olahraga, beberapa kali buat ngadon dengan tangan hasilnya tidak maksimal, saya tidak sabaran, capek dan tangan lengket-lengket berminyak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHeurfXhWN8_yTyUX6rbtkk1cbzqx2V3XtregU6cho00K0CwCa9KZH0P2QFh1q-XDzIsjJ9Fu2dcV8eHPsOnAlOyVyqApL125CFyl8hRwSy5bKnfYXoUQbN2mDVjk38bSA5yMwrJijSlyu/s1600/IMG_20171002_085802.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHeurfXhWN8_yTyUX6rbtkk1cbzqx2V3XtregU6cho00K0CwCa9KZH0P2QFh1q-XDzIsjJ9Fu2dcV8eHPsOnAlOyVyqApL125CFyl8hRwSy5bKnfYXoUQbN2mDVjk38bSA5yMwrJijSlyu/s320/IMG_20171002_085802.jpg" width="240" /></a></div>
</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bulatkan adonan dengan sedikit minyak sambil di tepuk-tepuk, kemudian tutup dengan serbet atau cling wrap hingga mengembang dua kali lipat atau sekitar 1 jam.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZYyn0N4xw2F_njiyTu3QxvL__xiNQd1Cm2cH_fmFVQOEDHgfezvjwiSMbIu02AjxVVnFu-ohzx7iZq3CYWH1GTRw3YI7qseB1N-suhkJOvuszqjVB-rS1ARRE4dM9iqyEBwG-fpeSx6Sq/s1600/IMG_20171002_101200.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZYyn0N4xw2F_njiyTu3QxvL__xiNQd1Cm2cH_fmFVQOEDHgfezvjwiSMbIu02AjxVVnFu-ohzx7iZq3CYWH1GTRw3YI7qseB1N-suhkJOvuszqjVB-rS1ARRE4dM9iqyEBwG-fpeSx6Sq/s320/IMG_20171002_101200.jpg" width="240" /></a></div>
</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Kempeskan adonan, bagi empat, gilas kemudian gulung dan tata dalam loyang yang sudah diolesi margarin, tabur wijen.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjtg9pV4hH0lSS51fQXi7ceA65PUkLiiRhsH6hqtn8kF0P3XaGC0k0CoJjy4FoUMvResYwllDWReK0IWYJoVcRid2SdK-199dsVgJmlkNlO0xlXD7SCaf9DBUzTuo7afyD1_LWoqeWRLnj/s1600/IMG_20171002_105300.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjtg9pV4hH0lSS51fQXi7ceA65PUkLiiRhsH6hqtn8kF0P3XaGC0k0CoJjy4FoUMvResYwllDWReK0IWYJoVcRid2SdK-199dsVgJmlkNlO0xlXD7SCaf9DBUzTuo7afyD1_LWoqeWRLnj/s320/IMG_20171002_105300.jpg" width="240" /></a></div>
</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Diamkan sampai adonan mengembang 2x.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiekwjfEXVH118VYDDlFu_Tt5VSm_-eiN5yBFD-mRNKp1Yc3rdeK5iN0cy5E2tMzYoyVY_-17TDE3tz6-0LjPxn7A0we5VC7pSgTTwu7VilFlzlZPektEuhuk5mdR5f2N5IDQLPjkX-F4yr/s1600/IMG_20171002_113854.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiekwjfEXVH118VYDDlFu_Tt5VSm_-eiN5yBFD-mRNKp1Yc3rdeK5iN0cy5E2tMzYoyVY_-17TDE3tz6-0LjPxn7A0we5VC7pSgTTwu7VilFlzlZPektEuhuk5mdR5f2N5IDQLPjkX-F4yr/s320/IMG_20171002_113854.jpg" width="240" /></a></div>
</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Oven dengan suhu 170-180 dercel sampai matang atau sesuaikan dengan oven masing masing, saya selama kurang lebih 30 menit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5rG53QsNfmiiTekKXUVMDOHYSIBvGU7LYlchhZPNFz02FU08i0yMcR47IJP8ZCgCVaTxj3k8WWZ40NGpj82B5vNC5Wnry6cgKaeFkWrX_5lOAK7Ss1Inp9RR5w9Qidm1GA_f0zvrQRgOA/s1600/IMG_20171002_122244.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5rG53QsNfmiiTekKXUVMDOHYSIBvGU7LYlchhZPNFz02FU08i0yMcR47IJP8ZCgCVaTxj3k8WWZ40NGpj82B5vNC5Wnry6cgKaeFkWrX_5lOAK7Ss1Inp9RR5w9Qidm1GA_f0zvrQRgOA/s320/IMG_20171002_122244.jpg" width="240" /></a></div>
</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Angkat, dinginkan di cooling rak.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv5tAYBMkhLSbIyXDZ6ooJVvomArH3WaYwUKm188GCJUkPcdyY0qzRlybYjprgB947rmYLWdEAj5ykdr6jblUL2zdZkQJKb2KmLuNEy5R_kHp4NtfYGPCkqKhY2rjX8YLy8ZDl7-fwiJJl/s1600/IMG_20171002_122458.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv5tAYBMkhLSbIyXDZ6ooJVvomArH3WaYwUKm188GCJUkPcdyY0qzRlybYjprgB947rmYLWdEAj5ykdr6jblUL2zdZkQJKb2KmLuNEy5R_kHp4NtfYGPCkqKhY2rjX8YLy8ZDl7-fwiJJl/s320/IMG_20171002_122458.jpg" width="240" /></a></div>
</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Potong dan sajikan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAjs58JwqPXQ4uvxYNQsjuDVnxkCEGv9rf_YAiY1xt_gssNEtABu6AAOcjRh7EqG7u6qmnfOIvMPEsULCS2C1Jruq4fbfwvp85bvIa8ziPZK3wvvtNuTvqRzAqvt4m6jLQlCMNfzA1uVK4/s1600/IMG_20171002_130907.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAjs58JwqPXQ4uvxYNQsjuDVnxkCEGv9rf_YAiY1xt_gssNEtABu6AAOcjRh7EqG7u6qmnfOIvMPEsULCS2C1Jruq4fbfwvp85bvIa8ziPZK3wvvtNuTvqRzAqvt4m6jLQlCMNfzA1uVK4/s320/IMG_20171002_130907.jpg" width="320" /></a></div>
</span></li>
</ol>
<br />
<span style="font-size: large;">Tuh hasil saya nguprek hari ini, duh rasanya puas banget, si mbak makan roti deengan SKM plus meses, sementara si torik aneh aneh saja, makan rotinya ditabur pake gula donat rasa melon yang nyss itu.</span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-72542418708272938342017-09-04T05:15:00.000-07:002017-09-04T07:25:54.586-07:00Menjadi Produktif<span style="font-size: large;">Semua mahluk hidup itu kudu produktif, apalagi kita manusia, baik laki-laki ataupun perempuan harus Produktif sesuai kemampuannya. Produktif itu itu kayak apa sih, menurut saya produktif itu bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, sesuatu itu tidak semata materi atau uang kok, bisa juga jasa. Aktif mengurus kegiatan diseputar rt juga merupakan hal yang produktif.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sebagai seorang perempuan muslimah yang sudah memiliki 3 orang anak, meskipun saya tidak bekerja formal, saya merasa diri saya sangat bisa untuk produktif. </span><span style="font-size: large;">Sudah jamak sebenarnya dimasyarakat kita, menjad ibu rumah tangga kerap di pandang sebelah mata, apalagi dengan pendidikan yang cukup tinggi, seolah olah menjadi irt itu adalah pekerjaan yang tidak berarti. Padahal jelas -jelas, s</span><span style="font-size: large;">aat pengisian biodata atau identitas, Irt adalah suatu pekerjaan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saya tidak beranggapan demikian, ibu rumah tangga justru adalah perempuan yang sangat produktif, lihat saja list pekerjaan rumah tangga yang sebagian besar dihandle perempuan, mulai dari bangun tidur , sholat, membuat sarapan, memandikan anak, menyiapkan printilan anak sekolah,menyapu, mengepel, cuci piring, masak, mencuci pakaian, menyetrika, belanja, mengajarin anak, antar jemput anak sekolah dan les, bla-bla. Belum ditambah pekerjaan ekstra semisal mendadak anak menumpahkan makanan, atau anak sakit, rewel tak mau turun dari gendongan sepanjang hari, suami mau gantiin gendong, anaknya yang tidak mau.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bersyukur jika punya suami yang mau berbagi pekerjaan rumah tangga (alhamdulilah keluarga kami begitu, suami tak sungkan dan tak keberatan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga). Banyak juga yang tak seberuntung saya, pekerjaan rumah tangga mutlak adalah pekerjaan perempuan, meskipun keduanya juga sama sama bekerja mencari nafkah. Tuh betapa produktif itu adalah suatu keharusan bagi kita perempuan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Meskipun 24 jam dirumah saja, saya tidak merasa menjadi perempuan yang tak berguna, malahan saya sangat bersyukur pekerjaan yang menghasilkan uang bisa dari rumah. Saya punya lebih banyak waktu bersama anak. Bisa melampiaskan hobi baking dan cooking, bisa nyobain macam-macam resep makanan baru. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Belum lagi era digital seperti ini, lebih leluasa saya menggali potensi diri dalam banyak hal, menulis salah satunya, meskipun saya hanya menulis pengalaman saya, baik yang terjadi pada saya atau pada orang lain. Tidakpun menghasilkan uang, tapi ketika itu mendapat apresiasi dari beberapa teman, sudah sangat membuat bahagia. Banyak di rumah membuat kita bisa ikut kegiatan ini itu yang bermanfaat, gabung dengan berbagai komunitas yang bisa mengupgrade kita sebagai perempuan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Gabung dengan komunitas masak, bikin kita tambah pinter masak, anak senang suamipun sayang, ehem. Gabung dengan komunitas menulis, jadi tambah semangat untuk nulis, kadang kadang tidak ada ide, liat teman nulis ini itu, jadi kepikiran dan ide-ide cemerlang mendadak bermunculan dikepala. Gabung dengan komunitas agama bikin pengetahuan agama kita tambah baik</span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">Jadi kalau ditanyakan apakah sebagai perempuan harus produktif, jawabannya iyees banget, ladang produktifitas kita bisa dimana saja dan kapan saja. Buat semua perempuan, mau single ato double, mau pekerja formal atau non formal mari kita gunakan waktu kita sebaik-baiknya, sebanyak-banyaknya bisa bermanfaat bagi diri kita dan orang lain, karena kelak kita a</span><span style="font-size: large;">kan diminta mempertanggungjawabkan hidup kita didunia ini oleh Alloh SWT. </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu2psmgaKHWq4WDOVB1F43D4KLpROlkYFesFr22pckbDytyAhN_tWPxMxBV-1K6ht_r86wl_E7rpTolhTwNig3K5XSsrmlcj4Qb3Je2qnj5_ESkVj4fZv69XB-9yZiPXQ4rZn5SPliw3c4/s1600/FB_IMG_1503650481957.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="818" data-original-width="817" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu2psmgaKHWq4WDOVB1F43D4KLpROlkYFesFr22pckbDytyAhN_tWPxMxBV-1K6ht_r86wl_E7rpTolhTwNig3K5XSsrmlcj4Qb3Je2qnj5_ESkVj4fZv69XB-9yZiPXQ4rZn5SPliw3c4/s320/FB_IMG_1503650481957.jpg" width="319" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-42383498984069662532017-07-25T20:20:00.001-07:002017-07-25T20:25:22.171-07:00Anak dan Gadget<span style="font-size: large;">Akhir-akhir ini saya sering galau, bukan galau ala anak abg yang ditinggal pacar, sehingga jadi jomblo. Tapi mungkin rasa galaunya mirip-mirip itulah, bikin ngomel-ngomel dan kuatir berkepanjangan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dulu, saya tidak pakai smartphone, pake hape jadul yang tidak bisa buat internetan, pake smartphone ini juga karena banyak teman yang sering tanya, pake bbm gak, ada wa ga, halah, bbm kayak opo, trus wa gimana wes mboh, ra weruh. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Setelah sering ditanya (hai kalian para admin grup, sungguh membuatku tak berdaya dan keranjingan ngchat), trus juga kok perlu juga update ini itu, ehya selama ini internetan asyik saja pake laptop, layar gede, ngetikpun mudah. Sejak si kecil lahir, kok internetan jadi susah, sementara kebutuhan internet semakin meningkat, entah yang belanja, googling berita, masakan, fashion, endebrey endebrey. Jadilah pak suami bilang, ibu harus pake smartphone (selama ini saya yang gak mau dibelikan, alasannya eman-eman duit, wong bisa pake laptop), tapi sebelum </span><span style="font-size: large;">beli sempet diskusi alot dan wanti-wanti, JANGAN YANG MAHAL-MAHAL.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ternyata, pake smartphone itu memang asyik, bisa internetan kapan saja, tidak seperti waktu pakai laptop, mana bisa ngelonin anak sambil main laptop kan. Pake smartphone bisa kapan saja, lagi ulek bumbu cekrek, anak rendeman cekrek, goreng ikan cekrek, anak manjat cekrek. Saat asyik masak juga bisa sambil ngechat digrup, tang tung tang tung, wes pokoke asyik pol. Dulu saya kudu ambil gambar pake kamera, trus mau posting beribet mindahin ke laptop, yaelah jadul.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Nah sekarang saya justru dibikin galau oleh smartphone ini, anak saya jadi bentar-bentar pinjam hape, haduh gimana cobak. Alesannya mau liat foto-foto waktu kecil lah, trus kalo dibiarkan buka youtube, nonton kartun. Sudah sih di downloadkan permainan yang edukatif, seperti marbel, english for kids, belajar mewarnai, bacaan Al-Quran, tapi tetep saja pada akhirnya buka youtube dan nonton kartun.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saya sih masih membolehkan anak pake hape saya, tapi kok lama-lama, makin kesini, semakin sering saja denger kata-kata "bu pinjam hape". Saya jadi terganggu dan ketakutan juga, kuatir anak jadi kecanduan main hape (ini smartphone belum nyampe setahun). Dari yang saya baca ada beberapa dampak buruk gadget pada anak menurut jurnalweb.com diantaranya :</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">1. Susah tidur</span><br />
<span style="font-size: large;">2. Kurang gerak</span><br />
<span style="font-size: large;">3. Gangguan pada mata</span><br />
<span style="font-size: large;">4. Nyeri atau Sakit</span><br />
<span style="font-size: large;">5. Konsentrasi jaddi pendek</span><br />
<span style="font-size: large;">6. Kemampuan bersosialisasi kurang</span><br />
<span style="font-size: large;">7. Rasa cemas berlebihan</span><br />
<span style="font-size: large;">8. Gangguan mental</span><br />
<span style="font-size: large;">9. Prilaku agresif</span><br />
<span style="font-size: large;">10. Jadi pelupa</span><br />
<span style="font-size: large;">11. Jadi kecanduan</span><br />
<span style="font-size: large;">12. Terkena radiasi</span><br />
<span style="font-size: large;">13 Tidak berkelanjutan</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Hiiiy, ngeri sekali, saya sendiri pernah mendengar langsung dari beberapa sahabat, ada anak teman saya itu, kuliah di universitas beken di Bandung sana, kecanduan game online, si ibu sampai ngekost disebelah kamar sang anak selama lebih dari setahun demi bisa mengontrol keberadaan anak lelaki, sudah dibawa keahli jiwa tapi berakhir pada kulihnya yang tidak selesai. Adalagi yang cerita, anak balitanya, main hape hingga jam 1 malam tiap hari dan masih banyak lagi saya melihat para orang tua yang tak mampu menolak keinginan anak untuk punya hape. Ada juga yang tampak tidak kuatir bercerita, bahwa setiap hari anaknya menghabiskan kuota internet sekian-sekian.</span><br />
<br />
<span style="font-size: large;">Beberapa cara sudah saya lakukan untuk mengalihkan anak dari hape diantaranya adalah :</span><br />
<br />
<ul>
<li><span style="font-size: large;">Anak boleh bermain air, tanah, main hujan, masakan atau apa saja bersama temannya dalam pengawasan kami, kami mengizinkan anak bermain kotor, biar saja dibilang jadul dan kampungan.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Tidur siang sekitar dua jam, biasanya dari jam 3 sampai jam 5 sore.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Mulai habis magrib sampai jam 9, saya berkomitmen dengan suami untuk belajar dan bermain bersama anak tanpa pegang hape, mulai dari makan, belajar, trus main-main, jadi jam 9 sudah capek, matikan lampu dan tidur.</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-size: large;">Berkali-kali saya juga menjelaskan pada mereka, bahwa boleh pinjam hape tapi cuma sebentar, bahwa hape bukan mainan anak-anak, bahwa boleh punya hape setelah umur 15 tahun (bener gak sih). sungguh butuh komitmen kita juga, agar saat dengan anak tidak main/pakai hape dan you know, itu sulit banget, iyaaa kan?.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Untuk menghidarkan 100 persen dari hape, rasanya saya tidak bisa, solusinya ya seperti itu, mereka boleh pakai dan saya batasi pemakainnya. </span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Curhatan saya yang nyesel banget kalo sudah minjamkan hape sama anak. Monggo berbagi kalo mungkin punya masalah yang sama, punya tips mengatasinya, punya pengalaman anaknya suka main hape, yang pernah nulisin, monggo share link dikolom komentar, biar saya BW.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-62482034342849953162017-07-21T08:14:00.001-07:002017-07-21T23:44:29.820-07:00Jangan Merampok Dihari Lebaran<span style="font-size: large;">Lebaran sudah usai, uang THR sudah menguap tak bersisa, tapi lebaran masih menyisakan cerita-cerita menarik yang layak untuk dikenang dan dijadikan pelajaran. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Adalah seorang teman bercerita usai lebaran pada saya, keluarganya bukanlah orang kaya, ibunya adalah tulang punggung keluarga karena ayahnya sakit-sakitan dan tak mampu bekerja, si ibu berjualan kue-kue serta beberapa hasil kebun disekitar rumah. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Teman saya itu bekerja dan sebagian penghasilnnya juga untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga, tak cukuplah kebutuhan ini itu hanya dari jualan makanan dan hasil kebun yang tak seberapa. Soal memberi pada orang tua, jujur saya sendiri banyak belajar dari teman saya ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jadi kata teman saya kemarin dan masih terngiang-ngiang ditelinga saya sampai saat ini adalah seperti ini :</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Mbak tau nggak, kemarin kami di rampok"</span><br />
<span style="font-size: large;">"dirampok piye"</span><br />
<span style="font-size: large;">"Biasalah mbak, saudara yang biasanya tu lebaran kemarin datang kerumah, bawa karung sendiri, trus apa-apa yang ada dipohon diambilin dibawa pulang, mamakku sampe mlongo, nggak bisa ngomong apa-apa, padahal i</span><span style="font-size: large;">tu sudah diarep-arep buat dijual dan dibagi-bagi kakak adik, eh anak sendiri malah dak uman".</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Edyaaan, speechless mau ngomong apa, teman saya memang sering nyeritain tentang saudaranya ini yang kalau kerumahnya, tanpa disuru-suru langsung petik-petik apa yang ada di kebon serasa dia aja yang nanem.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saya jadi teringat hal yang sama saat lebaran kemarin ini juga, saat itu kami kami bersilahturahmi di rumah salah satu saudara. Dihalaman rumahnya ada pohon sesuatu tidak begitu besar dengan buah tak seberapa. Satu orang tengah memanjat dan beberapa lainnya mengumpulkan dibawah dalam dua buah kardus besar, ternyata mereka tamu juga seperti kami. Sulit memaknai yang empunya rumah iklas atau tidak, tapi dari cerita teman saya tadi, saya jadi kepikiran dan berusaha mengingat-ingat ekspresi mereka saat bercerita pada kami, bisa jadi si empunya rumah keberatan, bisa juga tidak, ntahlah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Misal kita berkunjung kerumah saudara, saat mudik ke kampung, saudara punya taneman ini itu, pohon anu-inu nya berbuah dan bikin ngiler. Mungkin kita perlu juga menimbang-nimbang saat ditawarin ini itu, jangan mentang-mentang ditawarin trus angkut sak karepe, mau bagi-bagi pulak nanti dengan orang se-rt. Menolak pemberian saudara juga tidak baik, nanti di kira sombong, biasanya saudara kita juga seneng banget kalo kita menerima pemberiannya. </span><br />
<span style="font-size: large;">Saat kita bertandang kerumah saudara, sudah kebiasaan yang namanya dikampung, apapun yang mereka punya ingin diberikan sama kita, apalagi kadang memang ketemunya juga cuma setaun sekali. Tapi kita sendirilah yang harusnya peka dengan keadaan orang lain.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"></span><br />
<span style="font-size: large;">Semisal gak ditawarin yo mbok dak usah minta, apalagi sampe nedak-nedak kebon tanpa pamit dengan yang empunya. Andaipun diberi, kita juga bisa menolak secara halus seandainya kita lihat keadaanya memang tidak berlebih, biarlah dijual. Cukuplah kita mencicip saja, tidak perlu pulak sampai membawa-bawa.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Trus gimana kalo saudara kita maksain ngasi ini itu, kadang malah langsung dicantelin ato dimasukan ke mobil, ya ambil saja kalo begitu, kalau ditolak mereka justru kecewa. Biar enak hati bisa kasi salam tempel sama anak atau cucunya, jare wong jowo nyangoni.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: large;">Curhatan teman ini jujur saja jadi pelajaran berharga bagi saya sendiri, bagaimana denganmu, pernah melihat hal seperti ini?. </span><br />
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: medium;"></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-67099363503023750772017-07-17T06:35:00.003-07:002017-07-17T18:29:22.050-07:00Hari Pertama Masuk Sekolah Dasar<span style="font-size: large;">Hari ini hari pertama si mbak masuk SD, untungnya masih satu yayasan dengan TK-nya, jadi saya dah tidak begitu kuatir bagaimana nanti si mbak disekolah. Jam 5.30 mulai bersiap-siap, dari mulai bikin sarapan sampai rebus air untuk mandi para bocah. Semua lancar jaya sesuai rencana, mandiin, pakein baju, nyuapin dan bikin susu, saya gak sempet sarapan cuma ngabisin sisa sarapan anak-anak, #catet. </span><br />
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Kebetulan pula pak bojo gak bisa ikut ngantar, soale dia ada tugas yang tidak bisa dialihkan pada teman yang lain. Padahal hari pertama masuk sekolah adalah hari paling menyenangkan buat para orang tua yang bekerja, antar anak adalah alesan paling ampuh untuk libur lagi, iya kan?. Jadilah saya harus mengantar sendiri, haduh sudah kebayang repotnya nanti disekolah. </span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Jam 7 teng sudah selesai, anak-anak sudah rapi semua, sayapun sudah oke, tak lupa lah dandan dikit, pake bedak, lipstik n pensil alis di urek urek, biar kelihatan lebih ok oc. Penampilan kudu beda loh ya, maklum biasanya kompetisi para mamak dihari pertama masuk sekolah sungguh aduhai. Meskipun ada pepatah, dont judge the children from their parent performance, jangan menilai anak dihari pertama sekolah dengan penampilan si mboknya, percayalah, sungguh itu tidak akan berbanding lurus, hihihi. Penampilan orang tua yang sudah paripurna tidak akan menjamin anak fine-fine saja dihari pertama, tetap ada yang nangis, ngambek, nempel terus sama ortunya dan sebagainya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Buat saya sih dengan berpenampilan baik, menambah rasa percaya diri, nanti tidak akan merasa minder liat ibu-ibu lain ada yang make upnya kinclong, ada yang bletak bletok pake sapatu jinjit, ada yang pake baju syar'i melambai-lambai, sementara kita kok kumuh, hahaha. Jangan donk ah, mari membangun citra positif dihari pertama anak masuk sekolah, halah, ingat l</span><span style="font-size: large;">oh kesan pertama begitu menggoda.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Sudah siap semua mau brangkat, lah kok yang nunggu warung belum datang, jadilah tata dititip sama tetangga sebelah yang sekolah di sd itu juga, daripada terlambat. Saya baru bisa nyusul jam 7.30, halaman sekolah sudah ramai pol, parkiran penuh, anak-anak sedang upacara, orang tua murid berkerumun disebelah barisan anak-anak, tampaknya ini rombobgan orang tua murid kelas satu atau orang tua murid pindahan.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Ternyata tata sudah dapat tempat duduk, entahlah siapa yang memberi taunya, temen semejanya adalah temannya dari tk. Habis upacara lanjut solat dhuha, tata ambil wudhu sampai roknya basah, saya sudah tidak begitu memperhatikan, asyik ngikutin todi yang mulai rewel sembari ngobrol sana sini dengan para ibu yang sebagian juga dah kenal dari tk. Gak kuat lagi liat todi yang makin rewel karna sudah ngantuk, saya pulang sebentar, abis nidurin todi balik lagi kesekolah, untung saja jarak sekolah hanya selemparan batu dari rumah. </span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Tampaknya semua baik-baik saja, tata dikelas 1c, kelas satu ada 3 kelas, dia juga terlihat tidak membutuhkan ibunya, sehingga lebih leluasa pulak saya ngobrol. Ohya, masalah tempat duduk juga tidak terjadi kapling mengkapling, waktu mendaftar, ketika saya tanyakan, meteka menjelaskan bahwa tempat duduk selalu ditukar per periode tertenti, jadi gak perlulah sibuk nyariin tempat duduk buat anak, sudah serahkan saja sama mereka, dari pada nanti suruh bikin sekolah sendiri, hwaa. Karena hari ini masih pulang jam 10.00, saya tunggu sajalah sampai pulang, sementara toriq malah asyik main di tk, dengan anak tetangga yang baru masuk tk. </span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Pulang dari sekolah rasanya luar biasa capek, cuma gitu aja kok badan dah kayak digebukin, lapar melanda, langsung buka magic com. Makan dah kayak orang gak ketemu nasi seharian, nasi dinginpun nikmat tiada tara.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Saking capeknya, sampe tidak sadar kalo pas masak lupa nyeklekin ke cook, jadilah pak bojo pulang nasi belum masak, pas dia buka magic com, ketemunya rendeman beras, hahaha. Alhamdullilah suami pengertian, tau istrinya kecapean sampai lupa-lupa jadi gak pake marah, untungnya pulak nasi dingin tadi tidak saya abisin, </span><span style="font-size: large;"> jadilah untuk ganjel perut menjelang nasinya masak. Hari pertama memang punya cerita unik, bagaimana kisah mu?. </span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQAMAw-KmO8FY-jLrraQA2HNAxN-Rp8zMaGwgVB1INCH0wL2j1_EzTY6p6Q2-KsZhV2MmjmPp1nF8BGPXWuYqlhijA2YxhObflU-kCnTLTRIsuKyFvlUKcLIOL8DPK06Mh4lihTYT3dUun/s1600/IMG_20170717_070056.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQAMAw-KmO8FY-jLrraQA2HNAxN-Rp8zMaGwgVB1INCH0wL2j1_EzTY6p6Q2-KsZhV2MmjmPp1nF8BGPXWuYqlhijA2YxhObflU-kCnTLTRIsuKyFvlUKcLIOL8DPK06Mh4lihTYT3dUun/s400/IMG_20170717_070056.jpg" width="300" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-84447212811528638452017-07-14T23:59:00.000-07:002017-07-14T23:59:43.979-07:00Bumbu Dasar<span style="font-size: large;">Masak adalah salah satu kegiatan rutin yang sepertinya tidak bisa dipisahkan dari saya sebagai ibu rumah tangga. Sejujurnya, bagi saya memasak itu sesuatu yang sungguh menyenangkan. Kebetulan pula suami tipe yang sangat suka masakan rumah, kami termasuk yang jarang makan diluar atau beli, kecuali kepepet gak sempat masak. Kalo saya sih seneng masak alasannya cuma satu, tiada lain tiada bukan masak sendiri itu super duper hemat dibanding beli (tim hemat cermat dan bersahaja, tim irit medit, hahah).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Memasak itu yang paling ribet itu adalah nyiapin segala printilan sebelum aneka makanan mentah itu bisa plung kewajan, sreeeng. Misal mau tumis kangkung, artinya bawang merah putih, cuci lalu iris, trus siangin kangkung atau bikin ikan terong balado (halah, ngomong ae sambel), kupas bawang merah putih, pitilin cabe, blender.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Nah proses persiapan ini sungguh memakan waktu, masak jadi lama kalau semua printilan disiapkan saat itu juga. Apalagi saya yang masak sambil mengasuh 3 anak. Belum lagi mulai senin besok si mbak masuk sekolah, yang mana sekolahnya membawa bekal karena pulang jam 14.00. Artinya saya harus bisa masak lebih cepat dari sebelumnya. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sudah lama sebenarnya pernah baca ntah diblognya siapa tentang bumbu dasar, tapi kok nguap begitu saja, gak kepikiran nyobain bikin biar masak makin praktis. Setelah sering kalang kabut gini, apalagi terkadang anak saya suka mendadak minta bikin mie goreng lah, nasi goreng lah, telur gorenglah</span><span style="font-size: large;"> yang bisa dibayangkan kalo minta mendadak gitu, kadang sayanya juga lagi ada gawean, harus pulak ngupas bawang dulu, lamaaa. Akhirnya kemarin teringat bumbu dassar itu, yo wes googling resepnya Rudi Choirudin saja yang resepnya juga sering wara-wiri ditipi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ini ya resep bum</span><br />
<span style="font-size: large;">bu dasar pak Rudi Choirudin, kali aja ada yang mau buat</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bumbu Dasar Merah</span><br />
<span style="font-size: large;">400 gram Cabe merah</span><br />
<span style="font-size: large;">100 gram bawang merah</span><br />
<span style="font-size: large;">50 gram bawang putih</span><br />
<span style="font-size: large;">100 gram tomat (me : tidak pakai)</span><br />
<span style="font-size: large;">20 gram terasi (me : tidak pakai)</span><br />
<span style="font-size: large;">100 gram gula pasir</span><br />
<span style="font-size: large;">15 gram garam</span><br />
<span style="font-size: large;">100 ml minyak untuk blender</span><br />
<span style="font-size: large;">100 ml minyak utuk menumis</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bumbu Dasar Putih</span><br />
<span style="font-size: large;">250 gram bawang putih</span><br />
<span style="font-size: large;">100 gram bawang putih</span><br />
<span style="font-size: large;">50 gram kemiri</span><br />
<span style="font-size: large;">3 cm lengkuas</span><br />
<span style="font-size: large;">2 sdt garam</span><br />
<span style="font-size: large;">2 sdt gula pasir</span><br />
<span style="font-size: large;">100 ml minyak untuk memblender</span><br />
<span style="font-size: large;">100 ml minyak untuk menumis</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bumbu Dasar Kuning</span><br />
<span style="font-size: large;">100 gram kemiri</span><br />
<span style="font-size: large;">150 gram bawang putih</span><br />
<span style="font-size: large;">500 gram bawang putih</span><br />
<span style="font-size: large;">25 gram kunyit</span><br />
<span style="font-size: large;">20 gram jahe</span><br />
<span style="font-size: large;">20 gram lengkuas</span><br />
<span style="font-size: large;">1 sdm lada</span><br />
<span style="font-size: large;">2,5 sdt garam</span><br />
<span style="font-size: large;">2 sdt gula pasir</span><br />
<span style="font-size: large;">150 ml minyak untuk memblender</span><br />
<span style="font-size: large;">50 ml minyak untuk menumis</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bumbu Dasar Orange</span><br />
<span style="font-size: large;">300 gram cabe merah</span><br />
<span style="font-size: large;">1 sdt jinten</span><br />
<span style="font-size: large;">1 sdt adas manis</span><br />
<span style="font-size: large;">2,5 sdm ketumbar</span><br />
<span style="font-size: large;">150 gram bawang putih</span><br />
<span style="font-size: large;">500 gram bawang merah</span><br />
<span style="font-size: large;">25 gram kunyit</span><br />
<span style="font-size: large;">20 gram jahe</span><br />
<span style="font-size: large;">20 gram lengkuas</span><br />
<span style="font-size: large;">2 sdt lada bubuk</span><br />
<span style="font-size: large;">3,5 gram garam</span><br />
<span style="font-size: large;">2 sdt gula pasir</span><br />
<span style="font-size: large;">150 gram minyak goereng untuk memblender</span><br />
<span style="font-size: large;">50 gram minyak untuk menumis.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Cara membuat bumbu dasar</span><br />
<span style="font-size: large;">Haluskan semua bahan kecuali gula dan minyak untuk menumis, hingga halus benar. </span><br />
<span style="font-size: large;">Panaskan minyak untuk menumis, tumis bumbu sampai harum dan matang.</span><br />
<span style="font-size: large;">Masukan gula, tumis sebentar, angkat dan dinginkan</span><br />
<span style="font-size: large;">Masukan dalam toples, tutup rapat, siap digunakan</span><br />
<span style="font-size: large;">Bumbu dasar bisa disimpan dalam kulkas dan tahan kurang lebih 3 bulan, jika ingin memasak ambil secukupnya dan masukan bumbu masakan lain seperti daun salam, daun pandan atau daun jeruk.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Manfaat bumbu dasar</span><br />
<br />
<ul>
<li><span style="font-size: large;">Bumbu dasar merah cocok untuk sambal, nasi goreng</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bumbu dasar putih cocok untuk makanan berwarna putih, misalnya tumis, rawon, mie goreng, nasi goreng, lodeh, nasi goreng, dll</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bumbu dasar kuning cocok untuk gulai kuning, ayam ungkep, ikan goreng, pesmol, acar dll.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Bumbu dasar orange cocok untuk kare, gulai, rendang dan macam-macam masakan yang berwarna orange.</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Saya hanya membuat 3 macam bumbu dasar, yaitu bumbu dasar merah, kuning dan putih, bumbu dasar orange sengaja belum dibuat karena jenis makanan yang menggunakan bumbu dasar orange jarang saya buat. Persiapan dari mengupas hingga selesai menumis 3 macam bumbu dasar ini sekitar 4 jam (saya sambil masak, sambil ngASI si kecil, ngupas bawang sebagian dibantu Mr. Bojo). Bahan ditimbang setelah terlebih dahulu kupas, kemudian dicuci, dipotong-potong, diblender langsung tumis.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Nah, mulai kemarin sudah memanfaatkan bumbu dasar untuk memasak, bikin sambal ayam kentang, tinggal goreng ayam n kentang, tumis sawi tinggal cuci sawi, potong-potong, osreng. Masak jadi lebih mudah dan sangat cepat, waktu yang tersisa bisa saya pakai buat cuci perkakas masak yang kotor. Bye-bye kupas kupas bawang saat akan memasak, ohya saat anak minta nasi goreng, saya langsung bisa buat dengan cepat. Ahaaa, masak menjadi sangat menyenangkan.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Soal rasa gimana?, menurut saya sih sama saja, ntah juga kalo lidah saya kurang sensitif membedakan mana masakan yang dimasak pake bumbu yang baru diracik dengan bumbu yang sudah siap begini. Bagi saya ini sangat memudahkan, itu saja. lagian apa bedanya dengan beli aneka bumbu instan itu. Malah bumbu yang kita buat sendiri ini menurut saya lebih aman, enak dan murah pastinya.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Oh ya yang bumbu kuning, sebagian ada bahan halus yang saya beli digilingan bumbu, malah ada sedikit yang agak masam. Oke buat yang akan datang, semua bahan akan saya haluskan sendiri.</span></div>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb-b7SkKbP6FPRThwqiUPap4jb4ciNJX-OYf-NJdrv2pjtaKoqx0VClw1DTxZQ0hGKg6Z0Ny2Ws-NqOQSivldNSm5uC-QBmEfX_0z7JM6o-blTq4mBERUbj4MQ8-pr-qSdctSlHoqWG-a5/s1600/IMG_20170712_090023.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb-b7SkKbP6FPRThwqiUPap4jb4ciNJX-OYf-NJdrv2pjtaKoqx0VClw1DTxZQ0hGKg6Z0Ny2Ws-NqOQSivldNSm5uC-QBmEfX_0z7JM6o-blTq4mBERUbj4MQ8-pr-qSdctSlHoqWG-a5/s320/IMG_20170712_090023.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ini dia 3 macam bumbu dasarnya</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWWk0Y0GtbDgiynN8nYYmCKth5nRsWAuM13ojMEkqSZIGZSRIYpbmOBhcjKJnibigPNk2obHWml2A_rA1QTd6u8ZOMDIaB6wK8EODVvsX57f9Cx_yK_VllNF70tIdpj4x1XVXsVrvorL-A/s1600/IMG_20170712_090000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWWk0Y0GtbDgiynN8nYYmCKth5nRsWAuM13ojMEkqSZIGZSRIYpbmOBhcjKJnibigPNk2obHWml2A_rA1QTd6u8ZOMDIaB6wK8EODVvsX57f9Cx_yK_VllNF70tIdpj4x1XVXsVrvorL-A/s400/IMG_20170712_090000.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bumbu dasar merah</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhWr8cyOFzfgzpYb8oJLJu9uG0K_LcUTEhUdDJI3MJbB0UuvVstTmsXJ121IOgSwNH_RDTBwqfZ_wiCJHjie3e7r0aWw-6xhcNFDj5oFyfl-lpyE5wJ1uPm-GwrH7wNMJhr3u6h45wVMgI/s1600/IMG_20170712_085953.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhWr8cyOFzfgzpYb8oJLJu9uG0K_LcUTEhUdDJI3MJbB0UuvVstTmsXJ121IOgSwNH_RDTBwqfZ_wiCJHjie3e7r0aWw-6xhcNFDj5oFyfl-lpyE5wJ1uPm-GwrH7wNMJhr3u6h45wVMgI/s400/IMG_20170712_085953.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bumbu dasar kuning</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsyfkNRRvB4pC5gfDiQ_s3-04_IzaPp5YdW-ftZI7rLdH_3rVUtpk1Mgo6pRzrCoqLqtQH3Utm92E8Oj7-rVhvQ4_qyg2P6JlyUaKabSskRB1f3wY-CJoa52vpIbM64am1ILzxHOYdlQx2/s1600/IMG_20170712_085927.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsyfkNRRvB4pC5gfDiQ_s3-04_IzaPp5YdW-ftZI7rLdH_3rVUtpk1Mgo6pRzrCoqLqtQH3Utm92E8Oj7-rVhvQ4_qyg2P6JlyUaKabSskRB1f3wY-CJoa52vpIbM64am1ILzxHOYdlQx2/s400/IMG_20170712_085927.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bumbu dasar putih</td></tr>
</tbody></table>
<br />Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-61753842011683794372017-07-05T21:17:00.000-07:002017-07-05T21:29:37.196-07:00Pemeriksaan IVA<span style="font-size: large;">So, kemarin ikut tes IVA di puskesmas secara gratis, awalnya salah satu bidan yang kebetulan deket rumah japri seperti ini</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">B : mbak, besok ada pemeriksaan iva, datang ya mbak, ajaklah teman, bawa ktp n bpjs</span><br />
<span style="font-size: large;">S : iva apo tuh</span><br />
<span style="font-size: large;">B : deteksi dini kangker servik</span><br />
<span style="font-size: large;">S : insha Alloh</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Karena sebelumnya juga dah pernah komen distatusnya si mbak </span><span style="font-size: large;">soal pentingnya deteksi dini kangker servik, kalo ada pemeriksaan semacam itu minta dikabarin. Waktu itu lagi heboh pemberitaan meninggalnya mbak jupe yang juga terkena kangker servik. Of course saya takut juga, banyak banget yang share tentang bahayanya kangker servik. Sebenarnya kemarin ini agak males-males juga pergi, biasalah ya, kalo ada kasus, berapi-api pingin tes, begitu kasus reda, males juga mau ikut tes tes begituan, hahaha.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tapi demi sudah janji dan rasa penasaran, juga ingin selalu sehat pastinya, pergi jugalah, terserah deh nanti diapain. Sampe di puskesmas langsung cari temen saya itu, trus di data, nunggu antrian.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Gak berapa lama dipanggil, trus dilakukan tes lah, tidak lama ternyata, sekitar 5 menit juga dah kelar. Agak pedih sedikit sih, trus mbak bidaknya bilang, hasilnya bagus, alias bersih. Wes, lega banget.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sampe di rumah penasaran apa sih iva itu, bis selama ini taunya ya deteksi kangker servik dengan cara pap smear. Nah menurut yang saya baca di ummi-online.com, angka kematian karena kangker servik ini masih tinggi. Di dunia, tiap 2 menit, perempuan meninggalkarena kangkerservik, di Indonesia kurang lebih 8000 kematian pertahun. Menurut para ahli kangker, kangker servik adalah salah satu jenis kangker yang paling dapat dicegah dan dapat disembuhkan dari semua kasus kangker.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kangker servik dapat dikenalipada tahap pra kangker, yaitu dengan melakukan imunisasi kangker servik maupun dengan pemeriksaan skrining, artinya melakukan pemeriksaan sebelum ada keluhan. Beberapa metode skrining yang di kenal yaitu pap smear dan IVA (inpeksi visual dengan asam asetat)</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pemeriksaan IVA adalah pemeriksaan servik dengan melihat langsung servik setelah memulas servik dengan larutan asam asetat 3 - 5 %, bila setelah pulasan ada bercak putih, maka kemungkinan ada kelainan tahap pra kangker. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Wanita yang dianjurkan mengikuti tes IVA yaitu usia 30 -50 tahun. Syarat mengikuti tse IVA antara lain : sudah menikah, tidak sedang datang bulan/haid, tidak sedang hamil, dan 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kelebihan pemeriksaan IVA :</span><br />
<span style="font-size: large;">1. Mudah, raktis dan sederhana</span><br />
<span style="font-size: large;">2. Butuh bahan dan alat yang sederhanadan murah</span><br />
<span style="font-size: large;">3. Sensitifitaas dan spesifikasinya cukup tinggi</span><br />
<span style="font-size: large;">4. Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekolog saja, akan tetapi dapat dilakukan oleh bidan disetiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih</span><br />
<span style="font-size: large;">5. Alat yang dibutuhkan dan tehnik pemeriksaan sederhana</span><br />
<span style="font-size: large;">6. Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Hasil pemeriksaan lebih cepat dan singkat, karena langsung bisa dilihat pada perubahan warna serviknya. Berbeda dengan pap smear yang membutuhkan waktu 7 - 10 hari untuk melihat hasilnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Nah begitulah ternyata mengenai pemeriksaan IVA yang saya ikuti kemarin. Saya jadi bersyukur banget sudah ikut tes IVA dan merasa lega dengan hasilnya. Terkadang rasa takut dan malas dengan pemeriksaan ini itu yang membuat penyakit yang sebenarnya masih bisa diobati menjadi semakin parah. Ayo ibu-ibu, segera periksa agar lebih yakin dengan kesehatan diri kita sendiri, kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBO1TvUFuyiJy63IgKrcJtbY2EXAhs8eTH2XSUsjvS7XI9Zp3iH6KGrEMk00sgO9F-OUVoCprzg8aZRAq3i1Bw-fhvArlT8vDh_cbTd06rWJQKqHnfP4cQ5o9Uasn45mdrvB4v4i6bFzjk/s1600/IMG_20170705_105719.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBO1TvUFuyiJy63IgKrcJtbY2EXAhs8eTH2XSUsjvS7XI9Zp3iH6KGrEMk00sgO9F-OUVoCprzg8aZRAq3i1Bw-fhvArlT8vDh_cbTd06rWJQKqHnfP4cQ5o9Uasn45mdrvB4v4i6bFzjk/s320/IMG_20170705_105719.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">nyngir waktu di foto, malu sama ibu bidan<br /></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-24527489255688441182017-06-05T01:09:00.001-07:002017-06-05T01:09:04.429-07:00TK. Alwasliyah Tebo<span style="font-size: large;">Akhirnya tata tamat juga dari sekolah TK, setelah tanggal 18 Mei lalu perpisahan, kegiatan rutin kesekolah praktis sudah tidak ada lagi. Segala urusan administrasi sekolah TK sudah selesai, ijazah, raport, buku buku hasil belajarnya sudah saya ambil.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Nah, menjelang ajaran baru, siapa tau yang diseputar Tebo ada yang butuh referensi ingin menyekolahkan anaknya ke taman kanak-kanak, baiklah saya ceritakan tentang TK. Alwasliyah dimana tata selama satu tahun sekolah disana.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Rata-rata kita sebagai orang tua pastinya ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak, begitu juga dengan saya. Pada umumnya beberapa hal dibawah ini menjadi pertimbangan para orang tua dalam memilih sekolah yaitu </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">1. Jarak </span><br />
<span style="font-size: large;">Penting mempertimbangkan jarak sekolah dari rumah, kalau terlalu jauh, takutnya anak akan sering terlambat. Belum lagi pada usia TK ini kebanyakan anak-anak masih sulit untuk bangun pagi. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">2. Biaya</span><br />
<span style="font-size: large;">Biaya sekolah ini biasanya identik dengan fasilitas sekolah yang akan didapat. Saat kita memutuskan memilih sekolah swasta dengan fasilitas yang lengkap, biasaya juga akan berbanding dengan biaya yang akan kita keluarkan. Maka ketika memilih sekolah ini itu, pastikan kita mampu membayar uang muka, uang bulanan, biaya lain-lain yang harus kita keluarkan selama anak kita bersekolah disana. Jangan memilih sekolah biayanya mahal, sementara kita kesulitan membayarnya, hanya demi sebuah gengsi atau apalah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">3.Visi Misi Orang tua</span><br />
<span style="font-size: large;">Memilih sekolah yang tepat haruslah sesuai dengan visi misi kita sebagai orang tuanya perihal pendidikan,misalnya saat memilih sekolah berbasis agama, pastikan bahwa anak juga mendapat kualitas pendidikan agama yang sama dirumah. Jangan memilih sekolah agama dengan alasan dirumah tidak ada yang mengajarkan. Ingat loh, pelajaran disekolah hanya sebagian kecil, yang lebih banyak justru belajar dirumah berinteraksi dengan orang tuanya. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">4. Fasilitas Sekolah</span><br />
<span style="font-size: large;">Ketersediaan fasilitas sekolah yang memadai seperti tempat bermain sangatlah penting, sebab pendidikan pada anak usia dini adalah belajar sambil bermain, ketersediaan mainan edukatif yang </span><br />
<span style="font-size: large;">hendaknya akan semakin meningkatkan kreatifitas anak. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">5. Kualitas dan Kompetensi Guru</span><br />
<span style="font-size: large;">Sekolah memiliki guru yang berkompetensi tidak hanya bergelar sarjana namun guru taman kanak-kanan harus mampu memancing anak agar ia dapat aktif berkreasi, memiliki kesabaran yang tinggi karena mengajar anak TK sungguh-sungguh entahlah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kelima hal itu alhamdulilah saya temukan di TK. Alwasliyah, jarak sekolah ini sangat dekat, bahkan tidak sampai 100 m dari kediaman kami, seringkali tata cukup jalan kaki dari rumah, hanya saya awasi dari jalan raya depan rumah sampai dia masuk gerbang sekolah (kebetulan tidak menyebrang).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Biaya sekolah juga cukup terjangkau bagi saya, uang muka saat tata sekolah adalah sekitar Rp. 1,3 juta dengan biaya SPP sebesar Rp. 200.000/bulan, uang bulanan sudah mencakup makan dan 1 buah majalah untuk latihan dirumah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Fasilitas bermain juga lumayan banyak, meskipun beberapa mulai ada yang rusak, untuk tempat bermain ini tampaknya perlu ditambah agar lebih banyak dan anak tidak rebutan. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Guru-gurunya alhamdulilah cukup kenal dekat, temen pengajian karena masih satu RT, sehingga lebih mudah bagi saya untuk mengetahui pencapaian tata selama sekolah disana, gurunyapun tak segan memberi informasi tentang kenyinyiran tata disekolah pada saya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saking dekatnya, sering saya dengar dari rumah saat anak-anak ini menyanyi, membaca hafalan, membaca doa, latihan ceramah dan lainnya. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Trus setelah tata selesai dari TK. Alwasliyah apa saja yang didapat?, diantaranya yang paling saya suka adalah hapalan surat pendek beserta nama suratnya lebih banyak dari saya (tutup muka), saya sih gak hafal nama surat, biasanya cuma awal surat, misal baca kul hu, tabbat, izaja (jan ampun tenan mamake)</span><span style="font-size: large;">, hafal bacaan solat, hafal doa solat duha, hafal doa-doa pendek misal doa makan, doa mau tidur dll, berani ceramah dan memimpin doa didepan kelas, memiliki banyak teman, membacanya semakin lancar dan banyak lagi hal positif yang saya lihat bertambah sejak tata sekolah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Setelah tamat dari TK. Alwasliyah kemana tata akan saya sekolahkan, hasil diskusi saya dan suami sepakat, lanjut ke SD Alwasliyah juga karena sistem pembelajarananya sudah sesuai dengan keinginan kami, jaraknya dekat, biayanya cukup terjangkau. Tata pun sudah tidak perlu bersosialisasi dengan sekolah baru, karena lingkungan SD dan TK cukup dekat, bahkan dia sendiri yang sudah tidak sabar mau masuk SD Alwasliyah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Semoga tata bisa menerima pelajaran dengan baik, ilmunya semakin bertambah. Bisa mengikuti seluruh kegiatan sekolah dengan optimal dibawah bimbingan guru-gurunya yang baru nanti.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
Sumber :<br />
sitbinainsani.sch.id<br />
bidanku.com<br />
cendekiaboardingschool.blogspot.com<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">sumber</span><br />
<span style="font-size: large;">sitbinainsani.scn.id</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<br />Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-18219797704927624132017-05-29T22:29:00.000-07:002017-05-29T22:56:08.162-07:00Kata-Kata Lucu Anak<span style="font-size: large;">Teman-teman, saat anak kita baru mulai bicara, biasanya kata-katanya belum lengkap dan kedengaran sangat lucu bagi kita yang mendengar #katasaya. Bahkan sering kita yang dewasa ikut meniru-niru kata yang tidak lengkap itu, kalo anak-anak kelihatan lucu, tapi kalo kita ya bukannya lucu malah nyebelin, hahaha. Lebih tepatnya, kita tidak boleh meniru perkataan anak yang salah itu meskipun lucu, karena akan membuat si anak malah terbiasa mengucapkan kata yang salah itu dibanding yang benarnya. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Huruf yang agak lama dikuasai anak anak biasanya huruf R, saya masih ingat tata tergolong lama bisa mengucapkan huruf R. Baru diumur 5 tahun dia bisa mengucapkan huruf R dengan jelas dan benar.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sebelum bisa mengucapkan huruf R dengan benar, tata akan mengganti huruf R dengan huruf L misal seperti ini, ada beberapa kata yang huruf Rnya malah di hilangkan:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Serly = selly</span><br />
<span style="font-size: large;">Pasar = Pasal</span><br />
<span style="font-size: large;">Sari = Sali</span><br />
<span style="font-size: large;">Mirna = Mina</span><br />
<br />
<span style="font-size: large;">Nah pada anak kedua lebih lucu lagi, huruf R berubah jadi W, hahaha, aneh kan? dan kedengarnanya lucu banget, kami sering terkikik-kikik kalo dia ngomong dengan kata yang ada huruf R nya, contohnya seperti ini :</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">bude sari = Bude sawi</span><br />
<span style="font-size: large;">ke pasar = Te pasaw</span><br />
<span style="font-size: large;">teriak - teriak = tewiak - tewiak</span><br />
<span style="font-size: large;">toriq = towik</span><br />
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<span style="font-size: large;">Trus ada lagi huruf K, torik sulit banget mengucap huruf K, huruf K berubah jadi huruf T, dari mana coba, contohnya begini : </span><br />
<br />
<span style="font-size: large;">kura kura = tuwa-tuwa</span><br />
<span style="font-size: large;">kambing = tambing</span><br />
<span style="font-size: large;">kupu-kupu = tupu-tupu</span><br />
<span style="font-size: large;">buku = butu</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kata-kata aneh lain, sangat lucu dan saya tidak menemukan polanya adalah </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">harimau = Hamimau</span><br />
<span style="font-size: large;">Air = Ayek</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Entah dari datangnya kata kata itu. sebenarnya masih banyak lagi, tapi sementara baru ini yang ingat, hahaha.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bagaimana dengan kalian, apa masih ingat kata-kata tidak sempurna yang diucakan anak-anak dulu, tata saja yang usianya baru akan 7 tahun, saya sudah banyak yang lupa. Makanya sekarang nulisin tentang si thoriq biar bisa jadi bahan lucu-lucuan saat mereka besar nanti. Eh ya mereka berdua kalo saya ceritain tentang masa kecilnya seneng banget loh. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-63207825767774920712017-04-11T20:10:00.002-07:002017-04-15T06:46:38.331-07:00Harmoni Salon, Salon Kecantikan di Tebo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6p2CLpu9gwMDqmAdj1vMm-Ij2LVwOqDYAtLtCdXOM8PsqMfJEhi-iYmXk1gM76p4AI1Rj_Le_M3_hlN7f4ektVexKNbqrAqPITqETPJI9yc41SFnRmZe0rGThCBsh2pExPnc-mP6AeOEq/s1600/salon6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6p2CLpu9gwMDqmAdj1vMm-Ij2LVwOqDYAtLtCdXOM8PsqMfJEhi-iYmXk1gM76p4AI1Rj_Le_M3_hlN7f4ektVexKNbqrAqPITqETPJI9yc41SFnRmZe0rGThCBsh2pExPnc-mP6AeOEq/s400/salon6.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mudah dicari, lokasi strategis</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Harmony Salon</b> adalah salah satu<b> salon kecantikan</b> yang cukup di kenal di kota <b>Tebo</b>, salon yang terletak di Jl. Lintas<b> Tebo</b> Jambi, Sumber sari ini sangat mudah di cari, <b>Salon Harmony</b> tepat berada di seberang <b>GN Hotel</b>. <b>Harmony Salon Tebo</b> menyediakan berbagai layanan mulai dari gunting hingga make up dengan harga yang sangat terjangkau.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMDMXdje2XJroW_mKmpIrl6WqCJJXmmpMaWT1Oty48XwTyRIjUs3_3BlXTVe_dImBCOdJnJ3mSPR_1QuZMygBnQbariSs-TIzwYaMt1rd7YMc5GSDIEhW2snjuCwTgSlS_9PJyqMXLjGwr/s1600/salon5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMDMXdje2XJroW_mKmpIrl6WqCJJXmmpMaWT1Oty48XwTyRIjUs3_3BlXTVe_dImBCOdJnJ3mSPR_1QuZMygBnQbariSs-TIzwYaMt1rd7YMc5GSDIEhW2snjuCwTgSlS_9PJyqMXLjGwr/s400/salon5.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ruangan yang nyaman</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Berikut daftar harga serta layanan yang tersedia di </span><b style="font-size: x-large;">Harmony Salon Tebo </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">1. Rambut</span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-size: large;">Gunting Rambut Anak-anak (< 6th Rp. 10.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Gunting Rambut Perempuan Rp. 13.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Gunting Rambut Pria Rp. 15.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Cuci Rambut Rp. 15.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Blow Rp. 15.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;"><span style="text-align: justify;">Creambath Rp.35.000 - Rp. 50.000</span><span style="text-align: justify;"> </span></span></li>
<li><span style="font-size: large;">Masker Rp. 60.000 - Rp. 80.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Rebonding Rp. 150. 000 - Rp 350.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Smoothing Rp. 250.000 - Rp. 500.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Semir Rp. 50.000 - Rp. 300.000</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">2. Wajah</span></div>
<div>
<ul>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Facial Sariayu Rp. 40.000</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Facial Mustika Ratu Rp. 40.000</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Facial Wardah Rp. 50.000</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Facial La tulipe Rp. 50.000</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Facial Biokos Rp. 60.000</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">3. Perawatan Tubuh</span></div>
</div>
<div>
<ul>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Sauna Saja Rp. 30.000</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Lulur Paket Hemat Rp. 100.000</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Lulur Paket Sedang Rp. 150.000 </span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Lulur Paket Lengkap Rp. 180.000</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">4. Make up</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="font-size: large;">Make up Rp. 35.000 - Rp. 100.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Sanggul / Kreasi Rambut Rp. 25.000 - Rp. 50.000</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Kreasi Jilbab Rp. 25.000 - Rp. 40.000</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVt4F9lH041YPRXHSkq-ptXxICF8sGK_Vv2L5Cwc5RFghO6nvFPc-Lwy7Cnqkgx0jN_FxVcDZqiIm-1g2Se1fN-TKPdzpshJ8n_yAV56Ebg5DgoapP-_PgVq1E_ppipoZL7hYTyr2rYxiF/s1600/salon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVt4F9lH041YPRXHSkq-ptXxICF8sGK_Vv2L5Cwc5RFghO6nvFPc-Lwy7Cnqkgx0jN_FxVcDZqiIm-1g2Se1fN-TKPdzpshJ8n_yAV56Ebg5DgoapP-_PgVq1E_ppipoZL7hYTyr2rYxiF/s400/salon.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvdlKRIHNLkBxBksNXNPolDeg1_3gWkjCEplOUzWT_TunU-s2ESbf6y5PRLfH4D7d8Y35YNLM1yL3mrTOe_RABnMDbSD8klV4r0er7JXs0ic8-ye3rCebF8HSHpHcOYhSGiX1QszpqfmZH/s1600/salon4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvdlKRIHNLkBxBksNXNPolDeg1_3gWkjCEplOUzWT_TunU-s2ESbf6y5PRLfH4D7d8Y35YNLM1yL3mrTOe_RABnMDbSD8klV4r0er7JXs0ic8-ye3rCebF8HSHpHcOYhSGiX1QszpqfmZH/s400/salon4.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg15ppGtRXgbbILaa3gCCY05U9vaIt1yo19LmWcaFWmv_BUxWwIEk-xGPfHD2i_A925M_cVC7an5-IV3ysbkRh8ZoTcrwh2ygLNfO74kqrSMnaz6RuTJqa2_nQudc-tVU8_v0jM2cGFA3jv/s1600/salon7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg15ppGtRXgbbILaa3gCCY05U9vaIt1yo19LmWcaFWmv_BUxWwIEk-xGPfHD2i_A925M_cVC7an5-IV3ysbkRh8ZoTcrwh2ygLNfO74kqrSMnaz6RuTJqa2_nQudc-tVU8_v0jM2cGFA3jv/s400/salon7.jpg" width="400" /></a></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"> </span><br />
<span style="font-size: large;">#<b>Salonkecantikanditebo</b></span><br />
<span style="font-size: large;">#<b>SalondiTebo</b></span><br />
<span style="font-size: large;">#<b>HarmonySalonTeb0</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><b>#SalonTerkenal</b></span><br />
<br /></div>
</div>
</div>
Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-9192900610737961532017-03-30T03:49:00.000-07:002017-03-30T23:05:35.011-07:00Cara Mengatasi Pertengkaran Kakak adik<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVLjyM_AAwgWbEvoPACg6e-QUI6OG2XakLYM0kLFqEJDDgBZ4cMx_X_ZHolqbT_h2cjWuyYh0s6pCC9wh-3MdmtpIZ9nH9KjQjyoScbdocIO1s7_R0NPtkokxpxd8wbOMs9hB95zWV5HMm/s1600/bertengkar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVLjyM_AAwgWbEvoPACg6e-QUI6OG2XakLYM0kLFqEJDDgBZ4cMx_X_ZHolqbT_h2cjWuyYh0s6pCC9wh-3MdmtpIZ9nH9KjQjyoScbdocIO1s7_R0NPtkokxpxd8wbOMs9hB95zWV5HMm/s320/bertengkar.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber : http://nuruliislam.blogspot.co.id/2016/10/untuk-orang-tua-begini-cara-mengatasi.html</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Punya anak lebih dari satu, bukan anak sendiri barangkali keponakan, adik atau bahkan anak tetangga,</span><span style="font-size: large;"> </span><span style="font-size: large;">apakah anten-anteng saja dirumah?, damai selalu mewarnai hari-hari?</span><span style="font-size: large;">. Dirumah ada krucils tiga orang, pertengkaran sudah makanan sehari-hari. Sebentar main bareng bareng, ketawa-ketawa, tak berapa lama sudah terdengar jeritan bahkan tangisan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Thoriq, anak kedua saya itu cukup tengil, suka pulak mengganggu, baik mengganggu mbaknya atau mengganggu adiknya. Pokoknya ada saja hal yang diributkan setelah lama bermain, ada saja nanti yang nangis, bahkan kadang ketiganya menangis bareng, haiyah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Diantara pertengkaran mereka, sering juga saya kesal, tapi kadang saya tertawa juga dalam hati. Kalau bertengkar, mereka bisa saling tepuk, saling gigit atau adu mulut. Biasanya kalo masih level adu mulut saya dengerin saja, tapi kalau sudah adu fisik, ya dipisahkan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Baik adu mulut maupun adu fisik seringnya berakhir dengan tangisan dipihak yang kalah dan yang lain sibuk membela diri, atau keduanya nangis dan keduanya pulak saling membela diri.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kalau sudah begitu biasanya keduanya saya duduk kan dikiri kanan saya sambil dirangkul dan mulai diinterogasi, kenapa bertengkar, siapa yang mulai duluan, siapa yang pukul duluan, kemudian dihakimin siapa yang salah, nah yang salah dinasehatin, besok tidak boleh seperti itu lagi, yang seperti itu tidak baik, kakak adik harus saling menyayangi endebrey endebrey. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Terakhir adalah saling minta maaf, bersalaman. Thoriq paling susah diajak salaman, kalau mbak sih biasanya langsung ngulurin tangan, biasanya saya yang akan menarik tangan Thoriq ke tangan mbaknya. Setelah adegan salaman biasanya pulak si thoriq akan langsung tertawa-tawa tengil.</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh71qO5DfP-4NTRu9LbVXVBfq1L4-lJzrOBgK9C7CyFFMiccsDhFK843wUCUHLIo_FqM7nJdTZf3Nx8ZMgXes_CqcUit9dikU-atQN2HnOAIfOUoxpIYAhSWpvc64VCLjSgMZ6lG_sW4ZLV/s1600/maaf.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh71qO5DfP-4NTRu9LbVXVBfq1L4-lJzrOBgK9C7CyFFMiccsDhFK843wUCUHLIo_FqM7nJdTZf3Nx8ZMgXes_CqcUit9dikU-atQN2HnOAIfOUoxpIYAhSWpvc64VCLjSgMZ6lG_sW4ZLV/s400/maaf.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber http://portalmadura.com/cara-efektif-mendidik-anak-agar-mau-meminta-maaf-45479</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="font-size: large;">Kejadian begitu ya hampir tiap hari, baru didamaikan tak lamapun sudah bertengkar lagi. Beberapa dialog lucu kalo mereka bertengkar, biasanya yang misuh-misuh mbaknya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Thoriq nangis sambil ngadu, si mbak berkata "mbak dak mau lagi jadi saudara Thoriq" hahaha, saya senyum senyum kalo dia bilang gitu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Atau Tata bakal bilang "mbak ke Jambi sendiri kalo Thoriq nakal" ngancem begitu keadiknya, dan adiknya bakal tambah nangis mbaknya gak boleh pergi. Thoriq ini suka jail, tapi asli kalo mbaknya bilang begitu tambah nangis.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Atau lagi mbaknya bakal mengungkit-ngungkit jasa "kemarin waktu thoriq sakit, mbak kompres ", mau nunjukin kalo dia sudah baik, kok adiknya masih jahat sama dia, hahaha.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Nah, gara-gara nulis ini, sayapun jadi nyari bagaimana cara mengatasi pertengkaran kakak adik, ini sekalian saya tulisin secara singkat yang saya baca di wolipop, buat saya ingat ingat sendiri dan juga siapa tau ada yang ingin tau.</span><br />
<br />
<ul>
<li><span style="font-size: large;">Pisahkan, jangan sampai ada yang terluka, memisahkan mereka juga membuat emosinya reda.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Ajarkan negosiasi dan kompromi, misalkan rebutan maianan, beri mereka kesepakatan, bermain harus gantian.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Membuat Peraturan, pastikan anak mematuhi aturan, misal tidak boleh mengambil jajan/makanan adik atau kakak kecuali di beri.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Jangan di bandingkan, Nah ini saya masih sulit, masih sering bilang liat mbak pintar bantu ibu, liat mbak tata gak nangis kalo bangun tidur.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Hindari menyamaratakn hak, contohnya anak lebih tua boleh melakukan sesuatu yang tidak boleh dilakukan adiknya.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Berikan hak anak secara tepat, anak harus tau haknya masing-masing, misal pensil mewarnai kakak karena sudah sekolah dibelikan yang baru. adiknya tidak.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Ajak mereka berdiskusi, buat waktu luang seminggu sekali untuk berdiskusi menyelesaikan masalah, beri kesempatan mereka untuk berbicara dan memberi ide bagaimana menyelesaikan masalah.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Berikan mereka ekstra perhatian, kurangnya perhatian, membuat mereka saling benci, beri waktu satu persatu untuk bersama dan bercerita, hal itu akan mempengaruhi sikap anak nantinya.</span></li>
<li><span style="font-size: large;">Datang ke psikolog jika sudah tidak bisa mengatasi sendiri.</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-size: large;">Ternyata begitu cara mengatasinya, semoga pertengkaran anak tidak berlarut dan menjadi dendam. </span></div>
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">sumber</span><br />
<span style="font-size: large;">https://wolipop.detik.com/read/2012/08/06/184703/1984582/857/9-cara-atasi-pertengkaran-kakak-adik</span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-54258229429195936952017-03-01T01:08:00.002-08:002017-03-01T01:10:26.047-08:00Kamu Beruntung Punya Suami Kayak Dia<span style="font-size: large;">Sering kan setelah ngobrol ngalor ngidul baik dengan teman, saudara atau apalah, menceritakan tentang anak, suami, keluarga dan sebagainya, terkadang lawan bicara kita lantas bilang :</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">" Kamu beruntung punya suami kayak dia"</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sekilas tidak ada yang salah dengan kalimat ini, bahkan sering kali kita merasa bangga, aduh senangnya, ini juga sebuah bentuk pengakuan kalo pasangan kita itu baik, bagus endebrey endebrey. Saya kalo lagi ngobrol trus ada yang bilang gitu, terkadang (kadang loh ya) gak terima juga lantas secara diplomatis nan kalem menjawab seperti ini.</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-qiIc6hiSIntuM2Gex4W2Z4Y08ABFM0qOJaoXeMyYBKuVw4e2jMhiq1DpptiTdaY2Iv1bsrC1krSGBkQ-HKsYI4gHiEbBFKsYxS0Iiai2eO0pjWtITyiL24Stz-wReMqkyWQR2mzTk6nW/s1600/rt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-qiIc6hiSIntuM2Gex4W2Z4Y08ABFM0qOJaoXeMyYBKuVw4e2jMhiq1DpptiTdaY2Iv1bsrC1krSGBkQ-HKsYI4gHiEbBFKsYxS0Iiai2eO0pjWtITyiL24Stz-wReMqkyWQR2mzTk6nW/s320/rt.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber http://www.ummi-online.com</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Dia juga beruntung kok punya istri kayak saya", haiyah, sambil melirik setajam silet.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menjadi suami istri itu kan bukan semacam beli lotre, beruntung atau tidak beruntung. Sewaktu memutuskan untuk menikah, rata-rata lah, sudah melalui proses panjang, sama-sama tau untuk membina rumah tangga dengan segala konsekwensi kelak dikemudian hari yang tidak terprediksi sebelumnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Misal sepasang suami istri, yang mana suaminya kerja, istrinya dirumah saja mengasuh anak, bukan berarti suami tidak beruntung ya kan?. Dengan istrinya di rumah, suami bisa lebih fokus dengan pekerjaan, tak perlu risau dengan urusan anak-anak dirumah, sudah ada istri yang menghandle tanpa suami kuatir hendak meniti karir. Saat suami sukses, harus diingat ada istri di rumah yang mendukunggnya, yang tidak membebani fikiranya dengan hal yang tampaknya remeh temeh yaitu mengurus rumah tangga dan anak. Padahal sesungguhnya pekerjaan domestik rumah tangga sangatlah berat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kasus lain, istri bekerja, suami dirumah, sama saja, tugas rumah berpindah ke pundak suami, istri pun tenang bekerja tanpa kepikiran anak gimana-gimana. Apa lantas istrinya tidak beruntung punya suami seperti itu. Apakah lantas yang saling beruntung itu yang kedua-duanya kerja? tidak juga kan?.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Adalagi yang suaminya ganteng banget, istrinya biasa saja, yang mana mungkin kalo diliat secara kasat mata tidak seimbang. Lantas kita bilang kalo suaminya gak beruntung, yang beruntung istrinnya karena punya suami ganteng. Aduh, keberuntungan dalam berumah tangga kan bukan hanya diliat dari suami ganteng ato tidak, anak istri gak kenyang cuma dengan ngeliat suami atau ayahnya genteng. Terkadang ganteng/cantik ini malah bikin ketar-ketir karena banyak diluar sana yang bakal tertarik dan menggoda. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jangan liat untung rugi lah, kayak jualan saja, yang terpenting kan kita sebagai suami atau sebagai istri bisa melakukan peran masing-masing dengan baik. Mana ada manusia yang sempurna, iyakan?, semua memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga bisa saling melengkapi, saling mengkoreksi, saling membantu dan pada akhirnya menjadi pasangan yang bahagia.</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyi7aqPjN9qiK7Y1qSZNb2nLOOjTwKMvyMS-ifSFgWWvRWa3XoH_DPzqh3nDsY44shzWAUx9h7v_jSyMVKFb6rXTkERsqMtIPQXNTdej9QJ-a39jf6Uc3Pvp_utHQZS7Mli_chl_Pfq5mm/s1600/rt2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyi7aqPjN9qiK7Y1qSZNb2nLOOjTwKMvyMS-ifSFgWWvRWa3XoH_DPzqh3nDsY44shzWAUx9h7v_jSyMVKFb6rXTkERsqMtIPQXNTdej9QJ-a39jf6Uc3Pvp_utHQZS7Mli_chl_Pfq5mm/s320/rt2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber : mediakesehatan</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;">Saya sih kalo ado yang bilang gitu, gak melulu menjawab seperti itu. Sering juga seneng banget tapi kadang kalo pas lagi baper atau yang ngomong sambil memandang merendahkan (tau saja kalo saya pendek), pas dibilang gitu, yo wes, keluarkan jurus nyinyir. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Padahal maunya kan di bilang "beruntung ya suamimu punya istri kayak kamu" hahaha. Gak ding maunya kan dibilang " Aduh kalian pasangan yang beruntung...." tuh adilkan, simbiosis mutualisme lah ya, saling menguntungkan, ahik.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Gimana menurut sodara-sodara, setuju ato tidak</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-46863965195092687352017-02-21T22:29:00.001-08:002017-03-01T01:11:07.846-08:00Reuni di Luminor Resto Jambi<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Reuni akhirnya sukses, alhamdulilah wa syukurilah, cerita bahagia saat reuni kemarin serasa gak ilang-ilang dari ingatan, malah beberapa diantara kita gak bisa move on, ada saja cerita atau foto yang masih diupload demi masih bisa merasakan suasana kemarin. Maklum yang namanya pertemuan dalam acara seperti itu, dengan durasi cuma kurang lebih 4 jam, terasa begitu singkat, apalagi diselingin foto-foto, makan-makan, ngendong dan menyusi anak, sampai sambil ngobrol mata tetap jelalatan ngeliatin anak yang lari-lari naik turun tangga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Dibalik cerita bahagia ini, kita sempet alot diskusi masalah tempat, beberapa maunya tempat terbuka, sebagian maunya tertutup saja, ada juga yang usul di rumah salah satu teman, tapi tentu saja tidak ada yang mau menampung kami segini banyak, dengan berbagai kekotoran yang nanti bakal kami tinggalkan, haha. Maklum beberapa diantara kami bakal membawa bayi dibawah 1 tahun. Tempat terbuka rasanya kurang nyaman nantinya buat kami yang menyusui. Alahasil atas rekomendasi seorang teman, jadilah kita putuskan temu kangen kali ini di Luminor Resto yang menyatu dengan Luminor Hotel.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Luminor Resto beralamat di Jl. Mpu Gandring no 72. Cukup mudah mencarinya karena daerah itu memang cukup prestisius, tepat berada dibelakang pomp bensin Sipin, berhadapan langsung dengan rumah sakit Arafah Jambi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Luminor Resto hanya buka pada saat jam makan termasuk breakfast, jadi bukanya jam 7.00 - 10.00, siang jam 12.00 - 14.00 dan malam jam 17.00 - 21.00.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Tapi bisa kok booking bukan jam-jam tersebut asalkan lebih dari 15 orang. Karena beberapa teman hari sabtu ada yang masih kerja, jadi kita booking u</span><span style="font-size: large;">ntuk jam 14.00 sampai dengan selasai. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saking semangat, rupanya saya yang datang pertama, langsung disambut senyum manis semanis madu oleh karyawan front line. Sementara saya milih duduk dulu di lobi hotel ngangon Todi, sambil clingak-clinguk ngamatin suasana resto yang berada disebelah kiri pintu masuk. Tak berapa lama satu teman datang, saya langsung ngajak teman duduk di restonya. Pilih kursi sofa panjang biar mudah narok Todi lagian kita kan bakal rame. Sayang smartphone kehabisan batre, jadi gak bisa cekrek-cekrek.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Satu persatu teman-teman mulai berdatangan, ngobrol ngalor ngidul syalala, sambil icip aneka makanan yang tersedia dalam bentuk buffet, hari itu makanan dan minuman yang tersedia adalah nasi, ayam, ikan rica-rica, bihun goreng, tempe goreng capcai, gado-gado, bakso, puding cendol, buah-buahan dan jus markisa.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Harga juga tidak mahal, kami pesan menu paket dengan harga diskon sebesar 20 % jadi hanya Rp. 60.000/orang, biasanya sih Rp. 75.000/orang. Semua boleh dimakan kecuali tempatnya, hahaha. Soal rasa juga lumayan enak menurut lidah saya, entah menurut yang lain, Tapi kayaknya semua menikamti, soale pada gak berenti makan sambil ngbrol, hihihi. Hampir semua saya cicip kecuali buah dan gado-gado. Saya sih apa yang diambilin temen saya makan saja semua, untungnya pengertian banget mereka, pada ngambilin saya makanan, tau saja kalo busui butuh nutrisi lebih, #alesyan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">For all, tempat recomended lah, buat acara kumpul-kumpul gini nyaman banget. Todi juga sempet dlosoran dilantai dan ga kuatir karena bersih, cuma diliatin saja sama mas-masnya, kali dalam hatinya heran ibunya asyik cerita sementara anak mainan dilantai. Mbak dan mas nya juga baik-baik dan ramah, beberapa foto di bawah ini diambilkan oleh mereka. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikH1ryqHYKjcrIsMVfMCPKcy44q_7xVLlHo1bi-O7iIhvQFxF9kADcXrZM2_7zIjpWQ_ubkgcufMfs-AWVXMDqkEtfrm9-F5-XEp8OdSjLRkh86oQxvSta6qcphH_tiuePKIuC1kOnfmq9/s1600/r2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikH1ryqHYKjcrIsMVfMCPKcy44q_7xVLlHo1bi-O7iIhvQFxF9kADcXrZM2_7zIjpWQ_ubkgcufMfs-AWVXMDqkEtfrm9-F5-XEp8OdSjLRkh86oQxvSta6qcphH_tiuePKIuC1kOnfmq9/s400/r2.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">gado-gado</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkUTqs9vwZuuKS_JMeMoVAh9jSJJQmpfTHVc2n3Z85ZQT5yh_m-3WttQuV7jKdlAV82SzO_wKHvyyP7SiMS_xX55lG_OsrM0ZgAvttL3X-VJjCrzKGRW0YSxxiEv968I3v2SgRGxLtShtX/s1600/r7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkUTqs9vwZuuKS_JMeMoVAh9jSJJQmpfTHVc2n3Z85ZQT5yh_m-3WttQuV7jKdlAV82SzO_wKHvyyP7SiMS_xX55lG_OsrM0ZgAvttL3X-VJjCrzKGRW0YSxxiEv968I3v2SgRGxLtShtX/s400/r7.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bakso</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGq8kZ5ut7Ji6pQpLTWkRyNNKBfuZleqAQeaz5vNk_JPE2qkU5pA4PzeFadh2A1ZrZYuMNTl21riGWJKanEiAP0v9vQz4N_DghSM5QuBI63HtRHCh7MJhFcja9AvQ07PnJAzhZQOtL7ttr/s1600/r8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGq8kZ5ut7Ji6pQpLTWkRyNNKBfuZleqAQeaz5vNk_JPE2qkU5pA4PzeFadh2A1ZrZYuMNTl21riGWJKanEiAP0v9vQz4N_DghSM5QuBI63HtRHCh7MJhFcja9AvQ07PnJAzhZQOtL7ttr/s400/r8.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">paling sukak foto ini</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3eYMh1zJb2TDc-4vE3p9eeqAjbCOick7ZpLCRSibuYUicr2lTMsgXIxS0dJRYhHq8HrZfqlNwrKHxUJlecgAizdhI1rTjQXAqh43SkyUqJWaEGy8uZKsyn27CdDnHKmw-6oX5dBXc02hh/s1600/r5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3eYMh1zJb2TDc-4vE3p9eeqAjbCOick7ZpLCRSibuYUicr2lTMsgXIxS0dJRYhHq8HrZfqlNwrKHxUJlecgAizdhI1rTjQXAqh43SkyUqJWaEGy8uZKsyn27CdDnHKmw-6oX5dBXc02hh/s400/r5.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pas mau pulang</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-84652827053843495642017-02-13T18:53:00.000-08:002017-03-01T01:11:33.383-08:00Tentang Reuni<span style="font-size: large;">Jadi Sabtu besok rencana mau ketemuan dengan teman-teman semasa kuliah dulu setelah belasan tahun lalu kita meninggalkan kampus satu-persatu, sebenarnya sih sudah sering ketemu-ketemu sama teman sekelas dulu, tapi masih kelompok kecil, paling banter 5 orang dan itu paling juga yang cewek-cewek saja. Nah pertemuan kali ini kayaknya agak lebih serius, rencana kumpul teman sekelas yang mana pada saat masuk dulu jumlah mahasiswa/wi kelas kami adalah 52 orang dan sekarang sudah bertebaran di beberapa tempat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Awal ngobrol-ngobrol sih kayaknya yang bakal hadir paling 10 orangan gitu, malah saya pikir yang bakal datang alumni perempuannya saja (wanita lebih seneng kumpul-kumpul dan ngobrol ngalor-ngidul soale), eh ternyata setelah hampir semua teman diajak, banyak yang bersedia datang, Alhamdulilah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bagi saya pribadi, datang keacara begini sih seneng banget, bisa mempererat tali silaturahmi, memang sih kita tetap masih sering kontak lewat media sosial, tapi ketemu langsung insya alloh lebih menyenangkan daripada sekedar say hai, say hello atau basa-basi apalah di media sosial. Semoga juga dengan temu kangen kali ini, silaturahmi akan semakin terjaga dan membawa hal-hal positif dalam kehidupan kita selanjutnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saya sudah sangat anthusias banget, bahkan melibatkan pak suami yang rela mengantar saja, demi kami bisa cerita hore- hore haha-hihi mengenang berbagai peristiwa jaman kuliah dulu tanpa terganggu. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tak sabar rasanya menunggu hari Sabtu besok, menjelang hari itu juga saya sudah mempersiapkan beberapa hal, diantaranya adalah membaca beberapa tips agar acara reuni sukses, Soale jujur saja ada sedikit rasa kekawatiran kalo acara ini nantinya tidak seseru yang masing-masing kita harapkan, belum lagi banyak cerita negatif tentang reuni yang sering kita dengar.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Setelah saya baca-baca, ternyata ini beberapa tips agar acara reuni berhasil dan sukses, diantaranya</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">1. Kita hadir dalam reuni sebagai teman yang sederajat, seperti waktu kita masih bersama-sama dulu. Peserta reuni harus memiliki jiwa besar, toleran dan mau menahan diri. Bersedia menanggalkan semua atribut dalam dirinya seperti : jabatan. status sosial, kekayaan, dll.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">2. Legowo, bersedia dipanggil dan memangil teman seperti waktu kuliah, tidak memakai embel-embel Pak, Bu, Mas, Mbak, Jeng, dll.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">3. Jangan membuat teman lain bad mood, minder, maka sebaiknya anda tidak menceritakan keberhasilan bisnis, jabatan, status sosial, kekayaan yang dimiliki, kehebatan anak, kehebatan istri/suami, juga jangan bercerita kegagalan anda dll dalam forum umum (didengarkan banyak orang). Jika ingin berbagi cerita tentang hal ini bicarakan secara langsung/khusus kepada siapa anda ingin berbagi cerita.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">4. Jangan begunjing, berceritalah yang wajar tentang kenanganmasa saatbersama-sama dulu, seperti cerita-cerita yang saat itu tidak terceritaka.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">5. jangan cemburu, jika cowok/cewek yang dulu anda incar lebih dekat dan akrab dengan teman yang lain. Atau jangan cemburu lagi jika terungkap kisah cinta cowok/cewek incaran anda, justru pada teman anda sendiri. Jadikan itu lelucon masa lalu saja jangan sampai Baper, itu semua adalah cerita masa lalu, sekarang kita memilki kehidupan masing-masing.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Nah itulah tipsnya, semoga tips ini bisa kita jadikan pedoman (terutama saya), jangan sampai nanti pada saat kumpul-kumpul perkataan kita yang mungkin tanpa disadari/sengaja malah menyakiti atau menyinggung teman kita. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Semoga acara temu kangen besok berjalan sukses dan akrab, karena ada 3 indikasi bahwa reuni atau temu kangen itu berhasil yaitu :</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">1. Akan terjalin persahabatan yang lebih akrab</span><br />
<span style="font-size: large;">2. Tidak kapok datang lagi dalam reuni berikutnya</span><br />
<span style="font-size: large;">3. Merasa bangga memiliki teman lama yang masih ramah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="background-color: #441500; color: #ffeedd; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 13.524px;"><br /></span>
<br />
<br style="background-color: #441500; color: #ffeedd; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.524px;" />
<br style="background-color: #441500; color: #ffeedd; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.524px;" />
<br style="background-color: #441500; color: #ffeedd; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.524px;" />
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
sumber :<br />
<br />
1. http://koncil-koncocilik.blogspot.co.id/<br />
2. http://makassar.tribunnews.com/<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-71428815722643664892017-02-01T19:06:00.001-08:002017-03-01T01:12:56.877-08:00Lengket Sama Ayah<span style="font-size: large;">Tumbuh kembang bayi itu sering kali bikin kita takjub sendiri, tak menyangka kalo kelakuan anak dengan umur segitu kok sungguh amazing, bikin jengkel atau malah kadang lucu banget. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sejak bayi, Todi hampir selalu maunya digendong saya, kadang saya sampai jengkel, mau makan santai, mengunyah pelan-pelan tanpa terburu-buru itu jarang banget bisa saya rasakan. Seringnya saya makan sambil menggendong, ngunyah terburu-buru bahkan sesekali nyaris langsung telan saja yang penting wareg. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pernah waktu umurnya belum lagi 40 hari, Todi nangis kencang cukup lama mungkin sekitar 30 menit, saya gendong nangis, dioper ke ayahnya makin kejer, dikasi nenen tidak mau. Tangan dan pundak saya sampe sengal ngenong-ngenong sambil melantunkan macem-macam solawat, zikir dan ayat-ayat pendek mulai dari volume kecil sampai agak besar untuk ngimbangi nangisnya, dan akhirnya tertidur entah karena mendengarkan suara ibunya yang merdu kayak murai batu atau kecapean nangis. Abis anak tidur bapake suru mijiti tangan mamake yang mau cepol dong #asoy.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ulah si kecil yang payah banget ikut orang lain termasuk ayahnya sendiri ini sampai umur 6 bulanan, bayangkan ya, saya ngapa-ngapain sambil nyambi si bocil, kalo dia tidur cepet-cepet masak, pernah juga ding pas mandi saya bawa kekamar mandi masukin bak besar, Seringkali pula bab terburu-buru karena dengar dia sudah nangis diluar padahal masih pengen berlama-lama menikmati panggilan alam. Kadang dengan semua yang sudah terlewat ini saya sendiri mikir kok bisa ya semua ini dijalani. Layaklah kiranya kalo disebut mamak-mamak are the best people in the world, bahkan dikondisi yang terkadang gak masuk akal yang bapak-bapak jelas gak bisa melakoninya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Nah, sekarang si imut ini dah mau sama banyak orang, termasuk ayahnya, pokoke kalo ayahnya lewat dia langsung noleh dan minta ambil, dua tangannya dijulurkan keatas. Pulang sekolah belum lagi narok tas, meski saya gendong, tetep saja nangis minta gendong, sekarang bapaknya yang makan sambil gendong, hahaha.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Belum lagi kalo kami duduk-duduk diluar, begitu ayahnya datang, trus digendong, tangannya akan memegang tangan ayahnya, kemudian ditarik-tarik keatas, maksudnya gak mau dipangku sambil duduk, maunya digendong sambil jalan-jalan, lebih senang lagi kalau naik motor. Sebelum dituruti gak bakal diem, tetangga sampe pada ketawa, halah anak kicik ini kok yo sudah pinter.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pertamanya sih saya hore-hore dengan keadaan ini, "yes, rasain lo yah, gitu rasanya ditempelin anak". Lama-kelamaan kok jadi repot juga dengan situasi Todi yang ayahen banget ini, liat ayahe kemliwer dikit langsung nangis, mau berangkat kerja nangis, baru pulang kerja bahkan belum naroh pantat dah nangis. Akhirnya saya juga yang repot ngeneng-ngeneng.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-25106754557965043372017-01-15T22:48:00.002-08:002017-01-28T18:29:46.236-08:00Cos I am not Perpect Mom<span style="font-size: large;">Beberapa hari lalu seorang teman datang saat saya lagi sibuk bikin tumpeng, buat among-among tata yang baru tamat iqro, mendengar Tata dah tamat iqro, si ibu muda langsung bilang,</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"hebat tenan Tata mbak, wes tamat iqro?"</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Ora hebat, bioso ae, kami le ngajarin wet umur 4 tahun ki, akeh anak seng luweh hebat"</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Lah anakku gak gelem diajarin ngaji blas ki"</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Sesok gelem"</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Diajarin moco yo gak gelem, arep dolan wae..."</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Sabar, Tata mbiyen yo ngono, koe ojo ngarep anakmu sempurna yoo, lah wong kito wae ga sempurna, akeh kurange"</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"iyo dak mbak" karo manggut-manggut</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dulu, saya juga seperti itu, berharap Tata bisa apa saja sesuai umurnya, selalu membandingkan dengan anak lain seumurannya tentang berbagai hal. Kok lebih tinggi si anu ya daripada Tata, kok si inu dah bisa gini ya, kok si unu gampang banget makannya, kok, kok.. pokoknya ada saja yang kurang pada Tata.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Ingat hari pertama masuk sekolah, saya pikir tata yang waktu itu langsung masuk TK B, umur juga dah hampir 6 tahun, tidak bakal nangis. Ternyata dia nangis saat disuruh baris bersama teman-temannya, saya langsung kecewa dan ingin marah, rasanya kok ngisin-ngisinin, tidak seperti harapan saya. Dalam benak saya hari pertama sekolah langsung hore-hore, pas ditanya guru langsung tunjuk jari, trus ketawa-ketiwi sama temannya, tapi kenyataannya malah terbalik, padahal sudah sekeluarga yang mengantarnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Waktu beberapa hari masuk sekolah, Tata jalan terseok-seok sambil menyeret-nyeret sepatu, saya marah dalam hati, kenapa sih jalannya mesti begitu, bikin malu, jalan dong yang anggun kayak pragawati, eh ternyata sepatunya agak longgar, emak macam apa saya coba, beli sepatu yang anaknya dibawa masih juga kebesaran, disumpal pake tisu jalannya masih juga aneh, untung masih ada sepatu lama dan masih bagus, jadilah sepatu baru menunggu tahun depan baru bisa dipake.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Diawal Tata sekolah jujur saja saya masih sering membandingkan, apa yang dicapai temannya harus dicapai juga sama anak sendiri, kadang dirumah marah-marah kalo Tata tidak mau mengerjakan latihan. </span><span style="font-size: large;">You know, dengan berpikir gitu saya menjadi lelah, merasa kuatir, merasa senang banget kalo ada anak lain yang sama kayak Tata, iri dengan prestasi anak lain. Pokoknya semua itu malah bikin saya gerah hati.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Mungkin terlalu capek dengan semua itu, sampai akhirnya saya berpikir "sudahlah". Saya mulai mengoreksi diri saya sendiri, apakah yang saya lakukan selama ini sudah benar?, jangan-jangan saya terlalu memaksa, terlalu sering memerintah, terlalu sering marah-marah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sekarang apapun yang dicapai Tata, saya fine-fine saja, tak perlu membandingkan dengan temannya, bisa jadi temannya ada yang lebih pintar atau sebaliknya. Terkadang malah saya merasa dia lebih pintar dari saya, saya bisa bacaan solat kelas 3 SD sementara dia masih tk, rasanya saya Al-Qur'an sudah besar sementara dia sekarang sudah, </span><span style="font-size: large;">hapalan ayat pendeknya lebih banyak dari saya saat ini, saya malah yang belajar saat di mengulang-ngulang hapalannya di rumah, cobaaa.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saya sadar kok jauh dari sempurna, terkadang masih juga berteriak atau ngomel-ngomel saat Tata menumpahkan sirup dilantai, saat mencoret-coret dinding, saat shampo sebotol yang baru beli jadi buih dalam ember, saat kangkung yang sudah disiangi dicampur dengan sampah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Mestinya tak perlu ngomel-ngomel dan berteriak, sirup yang tumpah bisa dilap, dinding yang kotor besok bisa di cat lagi, sampo bisa beli lagi, kangkungnya gak bisa di masak ya ambil sayuran yang lain, marah-marah toh tidak mengembalikan semuanya pada keadaan semula. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sayalah yang harus belajar menjadi orang tua yang disiplin, memberi contoh yang baik, terkadang bilang jangan tapi akhirnya dibolehkan, bilang tidak tapi akhirnya iya. Saya tidak menuntut anak-anak saya menjadi sempurna, karena saya juga bukan ibu yang sempurna, tapi saya akan berusaha keras agar anak-anak mendapat ilmu yang baik agar bisa menjadi manusia yang soleh dan bermanfaat bagi sesama.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-45246286424782197672016-12-26T05:45:00.000-08:002016-12-26T06:58:15.198-08:00Tips Mengurangi Pengunaan Diaper<span style="font-size: large;">Sejak anak pertama lahir, saya sudah akrab dengan penggunaan pospak atau diaper bahkan sejak dari lahir di rumah sakit. Biasanya penggunaan diaper mulai maksimal saat anak umur 40 hari atau lebih, sebelum 40 hari ketiga bayi saya masih menggunakan popok bayi baru lahir berbahan kain katun atau kaos. Hal itu disebabkan karena frekuensi pipis dan pup bayi masih sangat tinggi dan juga kuatir kulitnya yang masih sangat lunak itu iritasi menggunakan diaper. Ketika baru lahir bayi saya bisa menghabiskan 40-50 lembar popok bayi dalam sehari semalam, sebentar pipis, sebentar kemudian pup, bahkan buang anginpun sambil pup juga. Persiapan popok harus banyak (saya 5 lusin) dan tiap hari harus mencuci. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLl6ATbdeCbF-PK_PtPrX5BsP9IT_smFYC_8epha3hi0p2ES3ZAHInGVx8SmatxYWhWjPfXKvMrRcbK8KEq63jEjKZQzeEqhcCefZK28Q2Bo96R1-teuXX8al-Rv3Tr9qLfoeFcVC24GMj/s1600/popok.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLl6ATbdeCbF-PK_PtPrX5BsP9IT_smFYC_8epha3hi0p2ES3ZAHInGVx8SmatxYWhWjPfXKvMrRcbK8KEq63jEjKZQzeEqhcCefZK28Q2Bo96R1-teuXX8al-Rv3Tr9qLfoeFcVC24GMj/s320/popok.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bukalapak.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="font-size: large;">Setelah frekuensi pup berkurang, bahkan seharian tidak pup, biasanya langsung beralih pakai diaper. Tata diumur 36 hari, toriq 30 hari sementara todi mpe 1,5 bulan pupnya masih lebih 5 kali sehari, sehingga todi paling lama pakai popok bayi, dan berlanjut celana pendek atau panjang saja, baru akhirnya pakai diaper. Boros banget kan pake diaper saat frekuensi pup nya masih tinggi, boro-boro lama, kadang baru 5 menit dipakein sudah pup lagi.</span><br />
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Saya cukup boros menggunakan diaper, ketiga anak saya ini menggunakan diaper selama 24 jam, rata-rata saya menghabiskan 4 diaper sehari, pagi abis mandi, jam 12 siang diganti, abis mandi sore dan tengah malam saya ganti lagi, gak tega rasanya kalau tidak ganti semalaman, meskipun ada diaper yang katanya tahan 10 jam. Membayangkan bokong lembutnya lembab, duh pasti gak enak, cuma dia gak bisa ngomong saja, batin saya, jadi ya tiap 5 atau 6 jam diganti. kadang kala lebih dari 4 buah sehari, saat tiba-tiba abis ganti langsung pup, terpaksa ganti lagi.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Jika dirata-rata sehari 4 buah diaper, berarti sebulan 120 buah diaper. Saya pakai mamy poko standar (diaper ekonomis, hihihi) dengan harga berkisar Rp. 55.000/34 lembar. Maka dalam sebulan saya akan menghabiskan sekitar Rp 200.000 untuk biaya diaper. Bisa lebih dari perhitungan sederhana itu saat anak sakit atau diare, biasanya penggunaan diaper akan lebih boros lagi.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Akibat dari penggunaan diaper yang boros ini dampak lain yang saya tidak suka adalah sampah yang menggunung di rumah, bayangkan berapa banya kita para ibu menyumbang sampah diaper jika tiap anak bayi menghabiskan sedikitnya 120 buah diaper/bulan. Sementara sampah plastik akan terurai 500 - 1000 tahun, sungguh mengerikan. Masih agak mending Tata dan Toriq menggunakan diaper sampai umur 18 bulan, sementara beberapa anak sampai umur lebih dari 3 tahun masih menggunakan diaper.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Tentang kerisauan menggunakan pospak ini sebenarnya sudah menghantui pikiran saya sejak anak pertama. Untuk menghindari samasekali penggunaan pospak, tentu saya tidak bisa. Membayangkan baju kena pipis, dimana-mana bau pipis, mau solat kudu mandi dulu, trus juga tidak akan ada yang mau menggendong anak saya karena takut dipipisin, diaper sungguh memudahkan #emakmalas.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Waktu Tata bayi sebenernya juga sudah gogling clodi alias cloth diaper, tapi harganya cukup mahal dan gak mungkin juga punya 1 buah, 10- 15 buah clodi katanya baru mencukupi. Dengan pengetahuan tentang per-clodian yang cemen banget, ditambah saya tinggal di tempat yang juga cukup ndesit tenan, keinginan beli clodi hanya sebatas angan-angan, bahkan sampai anak ke-3 lancar jaya saja pakai diaper (berapa banyak banyak diaper yang saya lempar ke tempat sampah ya?).</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;">Nah, sekarang dengan baby Todi ini, ternyata saya bisa mengurangi (mengurangi loh ya...) penggunaan diaper. Ceritanya gara-gara si todi ini dibanding 2 kakanya, paling sering pup, kalau pagi sangat sering pula pipis. Pernah suatu hari todi bocor dan abis diaper banyak banget, bentar-bentar pup, saya sampai jenkel liat sampah diaper, plus gak nyampe 10 menit dah prooot lagi, haduh. Pernah juga kemaluannya lecet saking tiap hari selama 24 jam pakai diaper. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dalam keadaan seperti itu saya iseng saja melipat celana panjangnya yang berbahan kaos, saya pakaikan Todi celana pendek yang kencang, saya selipkan lipatan celana panjang tadi. Jadi seperti pakai diaper juga tapi berupa celana, persis kayak kalau mentruasi gak pake pembalut. </span><span style="font-size: large;">Ternyata itu lumayan membantu, ya emang sih tiap sebentar saya harus meraba sudah pipis atau belum, sering juga dipakaikan lagi clodi murah meriah itu, jadi gak tembus kalo dia pipis. . </span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr684xQ76ziUgCY5XBv82sO1mA1iH0Kx5_kOpadahnSEQC4BuXZh6pS3x6A5FbU4GkdoYq5EPw3U8bJ1wjR_VH41abi9g9sG4lfzd_1mulIcK_kzbAyr3D48zODTJt7YlzYcqMD-iL6De8/s1600/clodi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr684xQ76ziUgCY5XBv82sO1mA1iH0Kx5_kOpadahnSEQC4BuXZh6pS3x6A5FbU4GkdoYq5EPw3U8bJ1wjR_VH41abi9g9sG4lfzd_1mulIcK_kzbAyr3D48zODTJt7YlzYcqMD-iL6De8/s320/clodi.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">clodi murah, lumayan bikin gak pipis gak tembus</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dengan cara ini saya lumayan mengurangi pemakain diaper. Saat ini umur Todi 8 bulan, Todi hanya pakai diaper 2 buah siang hari saja. Habis mandi sore saya pakaikan cara seperti itu. Todi biasanya pipis sekitar jam 7 sampai jam 8 satu kali, setelah itu dia akan pipis lagi pagi harinya. Kalau pagi sekitar jam 5.30 dia bangun, langsung saya bawa ke kamar mandi, buka celana dan siram kemaluan dan kakinya dengan air, maka todi akan segera pipis.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Untuk penggunaan sore habis mandi sampai mandi pagi lagi, paling banyak Todi memakai 6 buah celana pendek (celana dalam) dan 6 buah celana panjang. Pengalaman saya tidak perlu membeli karena banyak celana panjang abangnya yang kebetulan belum terbuang tapi sudah tak terpakai, hanya beli celana pendek atau celana dalam yang harga perlusinnya kurang lebih Rp. 100.000,-. Kebetulan saya tiap hari mencuci jadi tidak perlu banyak stok, hanya memanfaatkan celana yang sudah ada saja. Saya tidak pernah pakai clodi, jadi tidak bisa membandingkan, yang jelas cara ini lebih hemat saja.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Cara ini cukup membuat pemakaian diaper berkurang 50%, lumayan hemat 100 K sebulan. Uang penghematnnya bisa dialokasikan untuk yang lain, misal beli baju Todi, beli lipstik, pensil alis atau malah ditabung. You wanna try?.</span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div>
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com23tag:blogger.com,1999:blog-2954730046617475772.post-91808126521229525832016-12-18T06:19:00.000-08:002016-12-23T06:40:46.818-08:00Bagi Raport di Waterzone<span style="font-size: large;">Sabtu kemarin bagi rapor TK mbak Tata, baru satu kali ya mbak terima raport, karena mbak memang langsung masuk TK B, gak pake paud dan TK A (emak males repot). Bagi raport kali ini tidak di sekolah, tapi di water zone, kolam yang agak gede di Tebo raya ini. Awalnya saya berencana tidak pergi, biar ayahnya saja yang pergi, soalnya Toriq juga pasti mau ikut, kalo ditinggal, nanti mbaknya cerita dari kolam, bisa runyam dan ada yang gulung kuming.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Hari sebelumnya pas jemput Tata, pas ditanya beberapa temen, masih ragu juga mau pergi, ngebayangin repotnya dikolam sambil gendong-gendong todi, tapi ibu-ibu rumpi ngajakin makan-makan bareng. Wah seru juga, kapan lagi mamak yang tiap hari dirumah, ngadepin tembok kiri-kanan bisa kumpul-kumpul sambil makan-makan, ngobrol-ngobrol cantik. Yo wes, kesimpulannya ikut nganter bagi raport.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jam 5 pagi sudah bangun donk, nyiapin ini itu, bikin bihun goren sosis pake sawi dan wortel, ini kesukaan anak-anak soale sebagai ganti mie instan, bumbunya sudah disiapin dari malem jadi bikinnya lebih cepat, masak nasi dan manasin lauk, masak air buat mandi para bocah. Si ayah bagian mandiin para bocah dan makein baju. Tata dan Toriq sudah gak kolu sarapan, dibikinin susu saja mpe nangis2 minumnya saking sudah mau cepet-cepet berangkat. So bekal dibanyakin saja.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sebenarnya jam 7.15 sudah selesai, tapi berhubung ada satu teman tata yang mau bareng karena ibunya gak bisa nganter, jadilah kita berangkat jam setengah delapan. Padahal sudah diwanti-wanti sama bu guru acara mulai jam tujuh karena pake acara senam dulu di kolam nanti, tapi gak mungkinlah ya secara ibu-ibu nech banyak pernik yang harus diurus mulai dari dapur sampai mengukir alis yang butuh waktu gak sebentar, jadi yakin dech banyak yang telat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sampai di kolam belum banyak yang datang, kita langsung daftar, nambah tiket masuk tiga, Tata sih sudah langsung dari sekolah. Acara masih lama dimulai, Tata dan Toriq sudah lari-larian dengan teman-temannya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ada yang lucu, pas acara baris, Toriq kan mau ikut baris, si mbak menjelit matanya, yah saya ngerti banget maksudnya si Toriq tu jangan ikut-ikutanlah, ini kan acara anak sekolah mbak, yang gak sekolah jangan ikut. Sampe ada ibu-ibu yang bilang ke Tata biarin saja adiknya ikut. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jadilah Toriq baris paling belakang, senam dengan semangat sekali, sesekali mbaknya nengok ke belakang dengan melotot dan bibir cemberut. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kali ini si ayah dapat jatah gendong-gendong Todi, soale cuma dia sendiri yang paling ganteng, duduk manis saja dipintu masuk, didalam sih semua meja kursi sudah kerubuti ibu-ibu dengan segambreng bawaan. Sayalah yang mondar-mandir ngikutin anak-anak sambil sesekali menyusui Todi. Pagi tadi waktu mau pergi si ayah cuma pake baju kaos dan celana training, waktu saya bilang pake baju yang rapi donk biar gak ngisin-ngisinin, jawabnya " nanti ibu-ibunya pada naksir", geer lu. Tapi iya juga sih, pagi itu yang datang pake suami cuma saya, yang lain mah cuma ibunya saja. Baru pas agak siang mulai ada bapak-bapak yang ikut masuk, itupun karena menjemput.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selesai senam, bagi raport, kemudian boleh nyemplung ke kolam, anak-anak pada main aer, mak-mak mulai beraksi. Mulai njembreng bawaan masing-masing, sambil icip-icip sana-sini, horee... wareg. Lanjut ngobrol ngalor-ngidul sambil plarak-plirik nengokin Toriq yang lasaknya ampun, main seluncuran yang paling tinggi, padahal mbaknya saja tidak berani. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Anak-anak yang lain mau disuapin ibunya, saya juga berusaha nyuapin sambil ngejar-ngejar ke pinggir kolam anaknya tetep gak mau juga, capek main malah malah minta belikan pop mie, dasar bocah, sudah dibela-belain bangun pagi buat masak, malah gak pada mau makan, pop mie lagi pop mie lagi. Makan pop mienya juga sambil ndodok di tritisan warung, sudah kayak pengungsi yang gak kebagian tenda, disuru duduk dikursi pada gak mau, malah bertiga asyik ndodok sambil niupin pop mie yang yang masih beruap-uap.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Abis makan mie, si mbak masuk kolam lagi, Toriq yang mienya belum abis ikut lari nysul si mbak langsung loncat ke kolam, gak nyadar kalo pelampung di lengan dah dicopot. Toriq kelelep, saya dah teriak-teriak, rupanya karena gak terlalu dalam dia bisa berdiri, trus ditolongin juga dengan bunda Farida yang kebetulan berdiri didekat situ. Sempat minum air sih kayaknya, tapi dia gak nagis, malah langsung lari lagi ngejar mbaknya, aih keren lah nengok keberanian anak lanang, meskipun jantung serasa mau copot tadinya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jam 11 akhirnya kami pulang, belum mau sebetulnya, tapi karena banyak temannya sudah pulang, jadilah mereka mau diajak pulang. Emang rugi sih kalo gak emaknya gak ikut, ternyata anak-anak lebih senang loh kalo orang tuanya menemani. Semoga acara perpisahan besok lebih seru.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>Enci harmonihttp://www.blogger.com/profile/05898614707549299736noreply@blogger.com6