![]() |
sumber : |
Tidak ingin hal seperti ini terjadi kelak apada anak saya, sedini mungkin saya mengajarkan bagaimana meminta maaf kepada siapa saja apabila mereka melakukan kesalahan atau hal-hal yang tidak baik, mengajarkan minta maaf ini jujur saja tidak semudah membalik telapak tangan dan butuh proses yang sangat panjang dan terus-menerus. bahkan kami, saya dan ayahnya juga harus memberikan contoh yang sama. Hingga saat ini saya tak bosan meminta kedua anak saya minta maaf jika berbuat salah.
Untuk Tata, sepertinya mengajari minta maaf tidaklah begitu sulit, jika dia melakukan kesalahan pada saya atau ayahnya, ketika saya jelaskan bahwa itu tidak baik dan meminta dia untuk minta maaf, dia akan minta maaf sambil menyalami dan memeluk saya.
Pernah suatu kali adiknya membuat menangis anak tetangga sebelah saat main sama-sama, sianak berlari keorangtuanya, Tata langsung menyusul dan bilang "Aziz, maafin thoriq ya, dia dan sengaja" (alasannya belum tepat), mendengar cerita ini dari tetangga, rasanya hati ini nyesss. meskipun demikian, kepekaan Tata terhadap kesalahan harus terus diasah agar semakin baik. Seringkali pula Tata akan bilang gini kesaya "ibu minta maaf " saat saya melakukan kesalahan, misalnya saat dia memergoki saya belanja dan tidak mengajak dia, sayapun akan minta maaf sambil memberikan berbagai alasan supaya dia mengerti kenapa tadi dia tidak diajak.
Sedikit berbeda dengan adiknya yang laki-laki, kalau berbuat kesalahan sangat sulit diminta untuk minta maaf, bahkan kadang sudah saya bujuk sampai saya paksa dia tetap tidak mau, apakah memang lelaki atau anak lelaki itu lebih sulit meminta maaf di banding perempuan?. Sesekali sih Thoriq mau minta maaf, tapi lebih banyak tidak maunya. Saya yang belum menemukan cara yang tepat buat Thoriq ataukah memang lebih sulit mengajarkan hal ini pada anak laki-laki.