everything

Selasa, 21 Februari 2017

Reuni di Luminor Resto Jambi

Reuni akhirnya sukses, alhamdulilah wa syukurilah, cerita bahagia saat reuni kemarin serasa gak ilang-ilang dari ingatan, malah beberapa diantara kita gak bisa move on, ada saja cerita atau foto yang masih diupload demi masih bisa merasakan suasana kemarin. Maklum yang namanya pertemuan dalam acara seperti itu, dengan durasi cuma kurang lebih  4 jam, terasa begitu singkat, apalagi diselingin foto-foto, makan-makan, ngendong dan menyusi anak, sampai sambil ngobrol mata tetap jelalatan ngeliatin anak yang lari-lari naik turun tangga.

Dibalik cerita bahagia ini, kita sempet alot diskusi masalah tempat, beberapa maunya tempat terbuka, sebagian maunya tertutup saja, ada juga yang usul di rumah salah satu teman, tapi tentu saja tidak ada yang mau menampung kami segini banyak, dengan berbagai kekotoran yang nanti bakal kami tinggalkan, haha. Maklum beberapa diantara kami bakal membawa bayi dibawah 1 tahun. Tempat terbuka rasanya kurang nyaman nantinya buat kami yang menyusui. Alahasil atas rekomendasi seorang teman, jadilah kita putuskan temu kangen kali ini di Luminor Resto yang menyatu dengan Luminor Hotel.

Luminor Resto beralamat di Jl. Mpu Gandring no 72. Cukup mudah mencarinya karena daerah itu memang cukup prestisius, tepat berada dibelakang pomp bensin Sipin, berhadapan langsung dengan rumah sakit Arafah Jambi.

Luminor Resto hanya buka pada saat jam makan termasuk breakfast, jadi bukanya jam 7.00 - 10.00, siang jam 12.00 - 14.00 dan malam jam 17.00 - 21.00.

Tapi bisa kok booking bukan jam-jam tersebut asalkan lebih dari 15 orang. Karena beberapa teman hari sabtu ada yang masih kerja, jadi kita booking untuk jam 14.00 sampai dengan selasai.  

Saking semangat, rupanya saya yang datang pertama, langsung disambut senyum manis semanis madu oleh karyawan front line. Sementara saya milih duduk dulu di lobi hotel ngangon Todi, sambil clingak-clinguk ngamatin suasana resto yang berada disebelah kiri pintu masuk. Tak berapa lama satu teman datang, saya langsung ngajak teman duduk di restonya. Pilih kursi sofa panjang biar mudah narok Todi lagian kita kan bakal rame. Sayang smartphone kehabisan batre, jadi gak bisa cekrek-cekrek.

Satu persatu teman-teman mulai berdatangan, ngobrol ngalor ngidul syalala, sambil icip aneka makanan yang tersedia dalam bentuk buffet, hari itu makanan dan minuman yang tersedia adalah nasi, ayam, ikan rica-rica, bihun goreng, tempe goreng capcai, gado-gado, bakso, puding cendol, buah-buahan dan jus markisa.

Harga juga tidak mahal, kami pesan menu paket dengan harga diskon sebesar 20 % jadi hanya Rp. 60.000/orang, biasanya sih Rp. 75.000/orang. Semua boleh dimakan kecuali tempatnya, hahaha. Soal rasa juga lumayan enak menurut lidah saya,  entah menurut yang lain, Tapi kayaknya semua menikamti, soale pada gak berenti makan sambil ngbrol, hihihi. Hampir semua saya cicip kecuali buah dan gado-gado. Saya sih apa yang diambilin temen saya makan saja semua, untungnya pengertian banget mereka, pada ngambilin saya makanan, tau saja kalo busui butuh nutrisi lebih, #alesyan.

For all, tempat recomended lah, buat acara kumpul-kumpul gini nyaman banget. Todi juga sempet dlosoran dilantai dan ga kuatir karena bersih, cuma diliatin saja sama mas-masnya, kali dalam hatinya heran ibunya asyik cerita sementara anak mainan dilantai. Mbak dan mas nya juga baik-baik dan ramah, beberapa foto di bawah ini diambilkan oleh mereka. 




gado-gado

bakso


paling sukak foto ini

pas mau pulang

Senin, 13 Februari 2017

Tentang Reuni

Jadi Sabtu besok rencana mau ketemuan dengan teman-teman semasa kuliah dulu setelah belasan tahun lalu kita meninggalkan kampus satu-persatu, sebenarnya sih sudah sering ketemu-ketemu sama teman sekelas dulu, tapi masih kelompok kecil, paling banter 5 orang dan itu paling juga yang cewek-cewek saja. Nah pertemuan kali ini kayaknya agak lebih serius, rencana kumpul teman sekelas yang mana pada saat masuk dulu jumlah mahasiswa/wi kelas kami adalah 52 orang dan sekarang sudah bertebaran di beberapa tempat.

Awal ngobrol-ngobrol sih kayaknya yang bakal hadir paling 10 orangan gitu, malah saya pikir yang bakal datang alumni perempuannya saja (wanita lebih seneng kumpul-kumpul dan ngobrol ngalor-ngidul soale), eh ternyata setelah hampir semua teman diajak, banyak yang bersedia datang, Alhamdulilah.

Bagi saya pribadi, datang keacara begini sih seneng banget, bisa mempererat tali silaturahmi, memang sih kita tetap masih sering kontak lewat media sosial, tapi ketemu langsung insya alloh lebih menyenangkan daripada sekedar say hai, say hello atau basa-basi apalah di media sosial. Semoga juga dengan temu kangen kali ini, silaturahmi akan semakin terjaga dan membawa hal-hal positif dalam kehidupan kita selanjutnya.

Saya sudah sangat anthusias banget, bahkan melibatkan pak suami yang rela mengantar saja, demi kami bisa cerita hore- hore haha-hihi mengenang berbagai peristiwa jaman kuliah dulu tanpa terganggu. 

Tak sabar rasanya menunggu hari Sabtu besok, menjelang hari itu juga saya sudah mempersiapkan beberapa hal, diantaranya adalah membaca beberapa tips agar acara reuni sukses, Soale jujur saja ada sedikit rasa kekawatiran kalo acara ini nantinya tidak seseru yang masing-masing kita harapkan, belum lagi banyak cerita negatif tentang reuni yang sering kita dengar.

Setelah saya baca-baca, ternyata ini beberapa tips agar acara reuni berhasil dan sukses, diantaranya

1. Kita hadir dalam reuni sebagai teman yang sederajat, seperti waktu kita masih bersama-sama dulu. Peserta reuni harus memiliki jiwa besar, toleran dan mau menahan diri. Bersedia menanggalkan semua atribut dalam dirinya seperti : jabatan. status sosial, kekayaan, dll.

2. Legowo, bersedia dipanggil dan memangil teman seperti waktu kuliah, tidak memakai embel-embel Pak, Bu, Mas, Mbak, Jeng, dll.

3. Jangan membuat teman lain bad mood, minder, maka sebaiknya anda tidak menceritakan keberhasilan bisnis, jabatan, status sosial, kekayaan yang dimiliki, kehebatan anak, kehebatan istri/suami, juga jangan bercerita kegagalan anda dll dalam forum umum (didengarkan banyak orang). Jika ingin berbagi cerita tentang hal ini bicarakan secara langsung/khusus kepada siapa anda ingin berbagi cerita.

4. Jangan begunjing, berceritalah yang wajar tentang kenanganmasa saatbersama-sama dulu, seperti cerita-cerita yang saat itu tidak terceritaka.

5. jangan cemburu, jika cowok/cewek yang dulu anda incar lebih dekat dan akrab dengan teman yang lain. Atau jangan cemburu lagi jika terungkap kisah cinta cowok/cewek incaran anda, justru pada teman anda sendiri. Jadikan itu lelucon masa lalu saja jangan sampai Baper, itu semua adalah cerita masa lalu, sekarang kita memilki kehidupan masing-masing.

Nah itulah tipsnya, semoga tips ini bisa kita jadikan pedoman (terutama saya), jangan sampai nanti pada saat kumpul-kumpul perkataan kita yang mungkin tanpa disadari/sengaja malah menyakiti atau menyinggung teman kita. 

Semoga acara temu kangen besok berjalan sukses dan akrab, karena ada 3 indikasi bahwa reuni atau temu kangen itu berhasil yaitu :

1. Akan terjalin persahabatan yang lebih akrab
2. Tidak kapok datang lagi dalam reuni berikutnya
3. Merasa bangga memiliki teman lama yang masih ramah.









sumber :

1. http://koncil-koncocilik.blogspot.co.id/
2. http://makassar.tribunnews.com/




Rabu, 01 Februari 2017

Lengket Sama Ayah

Tumbuh kembang bayi itu sering kali bikin kita takjub sendiri, tak menyangka kalo kelakuan anak dengan umur segitu kok sungguh amazing, bikin jengkel atau malah kadang lucu banget. 

Sejak bayi, Todi hampir selalu maunya digendong saya, kadang saya sampai jengkel, mau makan santai, mengunyah pelan-pelan tanpa terburu-buru itu jarang banget bisa saya rasakan. Seringnya saya makan sambil menggendong, ngunyah terburu-buru bahkan sesekali nyaris langsung telan saja yang penting wareg. 

Pernah waktu umurnya belum lagi 40 hari, Todi nangis kencang cukup lama mungkin sekitar 30 menit, saya gendong nangis, dioper ke ayahnya makin kejer, dikasi nenen tidak mau. Tangan dan pundak saya sampe sengal ngenong-ngenong sambil melantunkan macem-macam solawat, zikir dan ayat-ayat pendek mulai dari volume kecil sampai agak besar untuk ngimbangi nangisnya, dan akhirnya tertidur entah karena mendengarkan suara ibunya yang merdu kayak murai batu atau kecapean nangis. Abis anak tidur bapake suru mijiti tangan mamake yang mau cepol dong #asoy.

Ulah si kecil yang payah banget ikut orang lain termasuk ayahnya sendiri ini sampai umur 6 bulanan, bayangkan ya, saya ngapa-ngapain sambil nyambi si bocil, kalo dia tidur cepet-cepet masak, pernah juga ding pas mandi saya bawa kekamar mandi masukin bak besar, Seringkali pula bab terburu-buru karena dengar dia sudah nangis diluar padahal masih pengen berlama-lama menikmati panggilan alam. Kadang dengan semua yang sudah terlewat ini saya sendiri mikir kok bisa ya semua ini dijalani. Layaklah kiranya kalo disebut mamak-mamak are the best people in the world, bahkan dikondisi yang terkadang gak masuk akal yang bapak-bapak jelas gak bisa melakoninya.

Nah, sekarang si imut ini dah mau sama banyak orang, termasuk ayahnya, pokoke kalo ayahnya lewat dia langsung noleh dan minta ambil, dua tangannya dijulurkan keatas. Pulang sekolah belum lagi narok tas, meski saya gendong, tetep saja nangis minta gendong, sekarang bapaknya yang makan sambil gendong, hahaha.

Belum lagi kalo kami duduk-duduk diluar, begitu ayahnya datang, trus digendong, tangannya akan memegang tangan ayahnya, kemudian ditarik-tarik keatas, maksudnya gak mau dipangku sambil duduk, maunya digendong sambil jalan-jalan, lebih senang lagi kalau naik motor. Sebelum dituruti gak bakal diem, tetangga sampe pada ketawa, halah anak kicik ini kok yo sudah pinter.

Pertamanya sih saya hore-hore dengan keadaan ini, "yes, rasain lo yah, gitu rasanya ditempelin anak". Lama-kelamaan kok jadi repot juga  dengan situasi Todi yang ayahen banget ini, liat ayahe kemliwer dikit langsung nangis, mau berangkat kerja nangis, baru pulang kerja bahkan belum naroh pantat dah nangis. Akhirnya saya juga yang repot ngeneng-ngeneng.