everything

Senin, 02 Oktober 2017

Roti Tawar Ungu

Setelah beberapa kali nyoba bikin roti tawar, baru kali ini pede mendokumentasikan di blog karena hasilnya sangat mememuaskan (bagi saya). Hasil rotinya ngembang sempurna, seratnya panjang, rotinya lembut, montok menul-menul.

Jangan tanya berapakali gagal ya, pokoknya gagal buat, gagal buat sampai hasilnya oke, apalagi roti memang makanan kesukaan mbak tata, tidak buatpun sering beli. Jadi membuat roti sendiri meskipun repot, capek, sambil ngasuh sikecil pulak (kadang sambil gendong), tetapi mana kali hasilnya oke dan semua yang nyicip makannya lahap, capeknya langsung ilang, pingin bikin lagi, lagi dan lagi.

Seneng baking lah pokoke, bagi sebagian orang masak adalah kegiatan yang menyiksa, tapi bagi saya hal menyenangkan, penghilang stres sebagai ibu rumah tangga yang kerjaannya hanya dari pintu depan hingga pintu belakang. 

Nah ini resep roti tawar ungunya yang saya dapat dari grup WA, resepnya liat di ig mbak ms.rinadedik. Cara membuat versi kebiasaan saya aja dan beberapa bahan dimodifikasi, seperti bubuk taro karena disini gak ada saya ganti saja dengan pasta ungu merek kupu-kupu, trus mentega juga ganti margarin.

Roti Tawar Ungu

Bahan 

200 gr tepung cakra
100 gr tepung segitiga biru
150 ml susu cair
1  btr telur
1  sdt ragi instan
50 gr gula pasir
10 gr bubuk taro (me : pasta ungu)
1/4 sdt garam
30 gr margarin/butter (me : blueband cake n cookies)

Cara membuat

  1. Siapkan wadah, masukan semua bahan kecuali mentega, mixer hingga terbentuk adonan, masukan margarin dan mix hingga adonan kalis elastis (boleh pake tangan, ngulennya seperti nyuci baju, lumayan buat olahraga, beberapa kali buat ngadon dengan tangan hasilnya tidak maksimal, saya tidak sabaran, capek dan tangan lengket-lengket berminyak
  2. Bulatkan adonan dengan sedikit minyak sambil di tepuk-tepuk, kemudian tutup dengan serbet atau cling wrap hingga mengembang dua kali lipat atau sekitar 1 jam.
  3. Kempeskan adonan, bagi empat, gilas kemudian gulung dan tata dalam loyang yang sudah diolesi margarin, tabur wijen.
  4. Diamkan sampai adonan mengembang  2x.
  5. Oven dengan suhu 170-180 dercel sampai matang atau sesuaikan dengan oven masing masing, saya selama kurang lebih 30 menit
  6. Angkat, dinginkan di cooling rak.
  7. Potong dan sajikan

Tuh hasil saya nguprek hari ini, duh rasanya puas banget, si mbak makan roti deengan SKM plus meses, sementara si torik aneh aneh saja, makan rotinya ditabur pake gula donat rasa melon yang nyss itu.











Senin, 04 September 2017

Menjadi Produktif

Semua mahluk hidup itu kudu produktif, apalagi kita manusia, baik laki-laki ataupun perempuan harus Produktif sesuai kemampuannya. Produktif itu itu kayak apa sih, menurut saya produktif itu bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, sesuatu itu tidak semata materi atau uang kok, bisa juga jasa. Aktif mengurus kegiatan diseputar rt juga merupakan hal yang produktif.

Sebagai seorang perempuan muslimah yang sudah memiliki 3 orang anak, meskipun saya tidak bekerja formal, saya merasa diri saya sangat bisa untuk produktif. Sudah jamak sebenarnya dimasyarakat kita, menjad ibu rumah tangga kerap di pandang sebelah mata, apalagi dengan pendidikan yang cukup tinggi, seolah olah menjadi irt itu adalah pekerjaan yang tidak berarti. Padahal jelas -jelas, saat pengisian biodata atau identitas, Irt adalah suatu pekerjaan.

Saya tidak beranggapan demikian, ibu rumah tangga justru adalah perempuan yang sangat produktif, lihat saja list pekerjaan rumah tangga yang sebagian besar dihandle perempuan, mulai dari bangun tidur , sholat, membuat sarapan, memandikan anak, menyiapkan printilan anak sekolah,menyapu, mengepel, cuci piring, masak, mencuci pakaian, menyetrika, belanja, mengajarin anak, antar jemput anak sekolah dan les, bla-bla. Belum ditambah pekerjaan ekstra semisal mendadak anak menumpahkan makanan, atau anak sakit, rewel tak mau turun dari gendongan sepanjang hari, suami mau gantiin gendong, anaknya yang tidak mau.

Bersyukur jika punya suami yang mau berbagi pekerjaan rumah tangga (alhamdulilah keluarga kami begitu, suami tak sungkan dan tak keberatan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga). Banyak juga yang tak seberuntung saya, pekerjaan rumah tangga mutlak adalah pekerjaan perempuan, meskipun keduanya juga sama sama bekerja mencari nafkah. Tuh betapa produktif itu adalah suatu keharusan bagi kita perempuan.

Meskipun 24 jam dirumah saja, saya tidak merasa menjadi perempuan yang tak berguna, malahan saya sangat bersyukur pekerjaan yang menghasilkan uang bisa dari rumah. Saya punya lebih banyak waktu bersama anak. Bisa melampiaskan hobi baking dan cooking, bisa nyobain macam-macam resep makanan baru. 

Belum lagi era digital seperti ini, lebih leluasa saya menggali potensi diri dalam banyak hal, menulis salah satunya, meskipun saya hanya menulis pengalaman saya, baik yang terjadi pada saya atau pada orang lain. Tidakpun menghasilkan uang, tapi ketika itu mendapat apresiasi dari beberapa teman, sudah sangat membuat bahagia. Banyak di rumah membuat kita bisa ikut kegiatan ini itu yang bermanfaat, gabung dengan berbagai komunitas yang bisa mengupgrade kita sebagai perempuan.

Gabung dengan komunitas masak, bikin kita tambah pinter masak, anak senang suamipun sayang, ehem. Gabung dengan komunitas menulis, jadi tambah semangat untuk nulis, kadang kadang tidak ada ide, liat teman nulis ini itu, jadi kepikiran dan ide-ide cemerlang mendadak bermunculan dikepala. Gabung dengan komunitas agama bikin pengetahuan agama kita tambah baik


Jadi kalau ditanyakan apakah sebagai perempuan harus produktif, jawabannya iyees banget, ladang produktifitas kita bisa dimana saja dan kapan saja. Buat semua perempuan, mau single ato double, mau pekerja formal atau non formal mari kita gunakan waktu kita sebaik-baiknya, sebanyak-banyaknya bisa bermanfaat bagi diri kita dan orang lain, karena kelak kita akan diminta mempertanggungjawabkan hidup kita didunia ini oleh Alloh SWT. 
























Selasa, 25 Juli 2017

Anak dan Gadget

Akhir-akhir ini saya sering galau, bukan galau ala anak abg yang ditinggal pacar, sehingga jadi jomblo. Tapi mungkin rasa galaunya mirip-mirip itulah, bikin ngomel-ngomel dan kuatir berkepanjangan.

Dulu, saya tidak pakai smartphone, pake hape jadul yang tidak bisa buat internetan, pake smartphone ini juga karena banyak teman yang sering tanya, pake bbm gak, ada wa ga, halah, bbm kayak opo, trus wa gimana wes mboh, ra weruh. 

Setelah sering ditanya (hai kalian para admin grup, sungguh membuatku tak berdaya dan keranjingan ngchat), trus juga kok perlu juga update ini itu, ehya selama ini internetan asyik saja pake laptop, layar gede, ngetikpun mudah. Sejak si kecil lahir, kok internetan jadi susah, sementara kebutuhan internet semakin meningkat, entah yang belanja, googling berita, masakan, fashion, endebrey endebrey. Jadilah pak suami bilang, ibu harus pake smartphone (selama ini saya yang gak mau dibelikan, alasannya eman-eman duit, wong bisa pake laptop), tapi sebelum beli sempet diskusi alot dan wanti-wanti, JANGAN YANG MAHAL-MAHAL.

Ternyata, pake smartphone itu memang asyik, bisa internetan kapan saja, tidak seperti waktu pakai laptop, mana bisa ngelonin anak sambil main laptop kan. Pake smartphone bisa kapan saja, lagi ulek bumbu cekrek, anak rendeman cekrek, goreng ikan cekrek, anak manjat cekrek. Saat asyik masak juga bisa sambil ngechat digrup, tang tung tang tung, wes pokoke asyik pol. Dulu saya kudu ambil gambar pake kamera, trus mau posting beribet mindahin ke laptop, yaelah jadul.

Nah sekarang saya justru dibikin galau oleh smartphone ini, anak saya jadi bentar-bentar pinjam hape, haduh gimana cobak. Alesannya mau liat foto-foto waktu kecil lah, trus kalo dibiarkan buka youtube, nonton kartun. Sudah sih di downloadkan permainan yang edukatif, seperti marbel, english for kids, belajar mewarnai, bacaan Al-Quran, tapi tetep saja pada akhirnya buka youtube dan nonton kartun.

Saya sih masih membolehkan anak pake hape saya, tapi kok lama-lama, makin kesini, semakin sering saja denger kata-kata "bu pinjam hape". Saya jadi terganggu dan ketakutan juga, kuatir anak jadi kecanduan main hape (ini smartphone belum nyampe setahun). Dari yang saya baca ada beberapa dampak buruk gadget pada anak menurut jurnalweb.com diantaranya :

1. Susah tidur
2. Kurang gerak
3. Gangguan pada mata
4. Nyeri atau Sakit
5. Konsentrasi jaddi pendek
6. Kemampuan bersosialisasi kurang
7. Rasa cemas berlebihan
8. Gangguan mental
9. Prilaku agresif
10. Jadi pelupa
11. Jadi kecanduan
12. Terkena radiasi
13 Tidak berkelanjutan

Hiiiy, ngeri sekali, saya sendiri pernah mendengar langsung dari beberapa sahabat, ada anak teman saya itu, kuliah di universitas beken di Bandung sana, kecanduan game online, si ibu sampai ngekost disebelah kamar sang anak selama lebih dari setahun demi bisa mengontrol keberadaan anak lelaki, sudah dibawa keahli jiwa tapi berakhir pada kulihnya yang tidak selesai. Adalagi yang cerita, anak balitanya, main hape hingga jam 1 malam tiap hari dan masih banyak lagi saya melihat para orang tua yang tak mampu menolak keinginan anak untuk punya hape. Ada juga yang tampak tidak kuatir bercerita, bahwa setiap hari anaknya menghabiskan kuota internet sekian-sekian.

Beberapa cara sudah saya lakukan untuk mengalihkan anak dari hape diantaranya adalah :

  • Anak boleh bermain air, tanah, main hujan, masakan atau apa saja bersama temannya dalam pengawasan kami, kami mengizinkan anak bermain kotor, biar saja dibilang jadul dan kampungan.
  • Tidur siang sekitar dua jam, biasanya dari jam 3 sampai jam 5 sore.
  • Mulai habis magrib sampai jam 9, saya berkomitmen dengan suami untuk belajar dan bermain bersama anak tanpa pegang hape, mulai dari makan, belajar, trus main-main, jadi jam 9 sudah capek, matikan lampu dan tidur.
Berkali-kali saya juga menjelaskan pada mereka, bahwa boleh pinjam hape tapi cuma sebentar, bahwa hape bukan mainan anak-anak, bahwa boleh punya hape setelah umur 15 tahun (bener gak sih). sungguh butuh komitmen kita juga, agar saat dengan anak tidak main/pakai hape dan you know, itu sulit banget, iyaaa kan?.

Untuk menghidarkan 100 persen dari hape, rasanya saya tidak bisa, solusinya ya seperti itu, mereka boleh pakai dan saya batasi pemakainnya. 

Curhatan saya yang nyesel banget kalo sudah minjamkan hape sama anak. Monggo berbagi kalo mungkin punya masalah yang sama, punya tips mengatasinya, punya pengalaman anaknya suka main hape, yang pernah nulisin, monggo share link dikolom komentar, biar saya BW.









Jumat, 21 Juli 2017

Jangan Merampok Dihari Lebaran

Lebaran sudah usai, uang THR sudah menguap tak bersisa, tapi lebaran masih menyisakan cerita-cerita menarik yang layak untuk dikenang dan dijadikan pelajaran. 

Adalah seorang teman bercerita usai lebaran pada saya, keluarganya bukanlah orang kaya, ibunya adalah tulang punggung keluarga karena ayahnya sakit-sakitan dan tak mampu bekerja, si ibu berjualan kue-kue serta beberapa hasil kebun disekitar rumah. 

Teman saya itu bekerja dan sebagian penghasilnnya juga untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga, tak cukuplah kebutuhan ini itu hanya dari jualan makanan dan hasil kebun yang tak seberapa. Soal memberi pada orang tua, jujur saya sendiri banyak belajar dari teman saya ini.

Jadi kata teman saya kemarin dan masih terngiang-ngiang ditelinga saya sampai saat ini adalah seperti ini :

"Mbak tau nggak, kemarin kami di rampok"
"dirampok piye"
"Biasalah mbak, saudara yang biasanya tu lebaran kemarin datang kerumah, bawa karung sendiri, trus apa-apa yang ada dipohon diambilin dibawa pulang, mamakku sampe mlongo, nggak bisa ngomong apa-apa, padahal itu sudah diarep-arep buat dijual dan dibagi-bagi kakak adik, eh anak sendiri malah dak uman".

Edyaaan, speechless mau ngomong apa, teman saya memang sering nyeritain tentang saudaranya ini yang kalau kerumahnya, tanpa disuru-suru langsung petik-petik apa yang ada di kebon serasa dia aja yang nanem.

Saya jadi teringat hal yang sama saat lebaran kemarin ini juga, saat itu kami kami bersilahturahmi di rumah salah satu saudara. Dihalaman rumahnya ada pohon sesuatu tidak begitu besar dengan buah tak seberapa. Satu orang tengah memanjat dan beberapa lainnya mengumpulkan dibawah dalam dua buah kardus besar, ternyata mereka tamu juga seperti kami. Sulit memaknai yang empunya rumah iklas atau tidak, tapi dari cerita teman saya tadi, saya jadi kepikiran dan berusaha mengingat-ingat ekspresi mereka saat bercerita pada kami, bisa jadi si empunya rumah keberatan, bisa juga tidak, ntahlah.

Misal kita berkunjung kerumah saudara, saat mudik ke kampung, saudara punya taneman ini itu, pohon anu-inu nya berbuah dan bikin ngiler. Mungkin kita perlu juga menimbang-nimbang saat ditawarin ini itu, jangan mentang-mentang ditawarin trus angkut sak karepe, mau bagi-bagi pulak nanti dengan orang se-rt. Menolak pemberian saudara juga tidak baik, nanti di kira sombong, biasanya saudara kita juga seneng banget kalo kita menerima pemberiannya.  
Saat kita bertandang kerumah saudara, sudah kebiasaan yang namanya dikampung, apapun yang mereka punya ingin diberikan sama kita, apalagi kadang memang ketemunya juga cuma setaun sekali. Tapi kita sendirilah yang harusnya peka dengan  keadaan orang lain.


Semisal gak ditawarin yo mbok dak usah minta, apalagi sampe nedak-nedak kebon tanpa pamit dengan yang empunya. Andaipun diberi, kita juga bisa menolak secara halus seandainya kita lihat keadaanya memang tidak berlebih, biarlah dijual. Cukuplah kita mencicip saja, tidak perlu pulak sampai membawa-bawa.

Trus gimana kalo saudara kita maksain ngasi ini itu, kadang malah langsung dicantelin ato dimasukan ke mobil, ya ambil saja kalo begitu, kalau ditolak mereka justru kecewa. Biar enak hati bisa kasi salam tempel sama anak atau cucunya, jare wong jowo nyangoni.


Curhatan teman ini jujur saja jadi pelajaran berharga bagi saya sendiri, bagaimana denganmu, pernah melihat hal seperti ini?. 


























Senin, 17 Juli 2017

Hari Pertama Masuk Sekolah Dasar

Hari ini hari pertama si mbak masuk SD, untungnya masih satu yayasan dengan TK-nya, jadi saya dah tidak begitu kuatir bagaimana nanti si mbak disekolah. Jam 5.30 mulai bersiap-siap, dari mulai bikin sarapan sampai rebus air untuk mandi para bocah. Semua lancar jaya sesuai rencana, mandiin, pakein baju, nyuapin dan bikin susu, saya gak sempet sarapan cuma ngabisin sisa sarapan anak-anak, #catet. 

Kebetulan pula pak bojo gak bisa ikut ngantar, soale dia ada tugas yang tidak bisa dialihkan pada teman yang lain. Padahal hari pertama masuk sekolah adalah hari paling menyenangkan buat para orang tua yang bekerja, antar anak adalah alesan paling ampuh untuk libur lagi, iya kan?. Jadilah saya harus mengantar sendiri, haduh sudah kebayang repotnya nanti disekolah. 

Jam 7 teng sudah selesai, anak-anak sudah rapi semua, sayapun sudah oke, tak lupa lah dandan dikit, pake bedak, lipstik n pensil alis di urek urek, biar kelihatan lebih ok oc. Penampilan kudu beda loh ya, maklum biasanya kompetisi para mamak dihari pertama masuk sekolah sungguh aduhai. Meskipun ada pepatah, dont judge the children from their parent performance, jangan menilai anak dihari pertama sekolah dengan penampilan si mboknya, percayalah, sungguh itu tidak akan berbanding lurus, hihihi. Penampilan orang tua yang sudah paripurna tidak akan menjamin anak fine-fine saja dihari pertama, tetap ada yang nangis, ngambek, nempel terus sama ortunya dan sebagainya.

Buat saya sih dengan berpenampilan baik, menambah rasa percaya diri, nanti tidak akan merasa minder liat ibu-ibu lain ada yang make upnya kinclong, ada yang bletak bletok pake sapatu jinjit, ada yang pake baju syar'i melambai-lambai, sementara kita kok kumuh, hahaha. Jangan donk ah, mari membangun citra positif dihari pertama anak masuk sekolah, halah, ingat loh kesan pertama begitu menggoda.

Sudah siap semua mau brangkat, lah kok yang nunggu warung belum datang, jadilah tata dititip sama tetangga sebelah yang sekolah di sd itu juga, daripada terlambat. Saya baru bisa nyusul jam 7.30, halaman sekolah sudah ramai pol, parkiran penuh, anak-anak sedang upacara, orang tua murid berkerumun disebelah barisan anak-anak, tampaknya ini rombobgan orang tua murid kelas satu atau orang tua murid pindahan.

Ternyata tata sudah dapat tempat duduk, entahlah siapa yang memberi taunya, temen semejanya adalah temannya dari tk. Habis upacara lanjut solat dhuha, tata ambil wudhu sampai roknya basah, saya sudah tidak begitu memperhatikan, asyik ngikutin todi yang mulai rewel sembari ngobrol sana sini dengan para ibu yang sebagian juga dah kenal dari tk. Gak kuat lagi liat todi yang makin rewel karna sudah ngantuk, saya pulang sebentar,  abis nidurin todi balik lagi kesekolah, untung saja jarak sekolah hanya selemparan batu dari rumah. 

Tampaknya semua baik-baik saja, tata dikelas 1c, kelas satu ada 3 kelas, dia juga terlihat tidak membutuhkan ibunya, sehingga lebih leluasa pulak saya ngobrol. Ohya, masalah tempat duduk juga tidak terjadi kapling mengkapling, waktu mendaftar, ketika saya tanyakan, meteka menjelaskan bahwa tempat duduk selalu ditukar per periode tertenti, jadi gak perlulah sibuk nyariin tempat duduk buat anak, sudah serahkan saja sama mereka, dari pada nanti suruh bikin sekolah sendiri, hwaa. Karena hari ini masih pulang jam 10.00, saya tunggu sajalah sampai pulang, sementara toriq malah asyik main di tk, dengan anak tetangga yang baru masuk tk. 

Pulang dari sekolah rasanya luar biasa capek, cuma gitu aja kok badan dah kayak digebukin, lapar melanda, langsung buka magic com. Makan dah kayak orang gak ketemu nasi seharian, nasi dinginpun nikmat tiada tara.

Saking capeknya, sampe tidak sadar kalo pas masak lupa nyeklekin ke cook, jadilah pak bojo pulang nasi belum masak, pas dia buka magic com, ketemunya rendeman beras, hahaha. Alhamdullilah suami pengertian, tau istrinya kecapean sampai lupa-lupa jadi gak pake marah, untungnya pulak nasi dingin tadi tidak saya abisin,  jadilah untuk ganjel perut menjelang nasinya masak. Hari pertama memang punya cerita unik, bagaimana kisah mu?. 

















Jumat, 14 Juli 2017

Bumbu Dasar

Masak adalah salah satu kegiatan rutin yang sepertinya tidak bisa dipisahkan dari saya sebagai ibu rumah tangga. Sejujurnya, bagi saya memasak itu sesuatu yang sungguh menyenangkan. Kebetulan pula suami tipe yang sangat suka masakan rumah, kami termasuk yang jarang makan diluar atau beli, kecuali kepepet gak sempat masak. Kalo saya sih seneng masak alasannya cuma satu, tiada lain tiada bukan masak sendiri itu super duper hemat dibanding beli (tim hemat cermat dan bersahaja, tim irit medit, hahah).

Memasak itu yang paling ribet itu adalah nyiapin segala printilan sebelum aneka makanan mentah itu bisa plung kewajan, sreeeng. Misal mau tumis kangkung, artinya bawang merah putih, cuci lalu iris, trus siangin kangkung atau bikin ikan terong balado (halah, ngomong ae sambel), kupas bawang merah putih, pitilin cabe, blender.

Nah proses persiapan ini sungguh memakan waktu, masak jadi lama kalau semua printilan disiapkan saat itu juga. Apalagi saya yang masak sambil mengasuh 3 anak. Belum lagi mulai senin besok si mbak masuk sekolah, yang mana sekolahnya membawa bekal karena pulang jam 14.00. Artinya saya harus bisa masak lebih cepat dari sebelumnya. 

Sudah lama sebenarnya pernah baca ntah diblognya siapa tentang bumbu dasar, tapi kok nguap begitu saja, gak kepikiran nyobain bikin biar masak makin praktis. Setelah sering kalang kabut gini, apalagi terkadang anak saya suka mendadak minta bikin mie goreng lah, nasi goreng lah, telur gorenglah yang bisa dibayangkan kalo minta mendadak gitu, kadang sayanya juga lagi ada gawean, harus pulak ngupas bawang dulu, lamaaa. Akhirnya kemarin teringat bumbu dassar itu, yo wes googling resepnya Rudi Choirudin saja yang resepnya juga sering wara-wiri ditipi.

Ini ya resep bum
bu dasar pak Rudi Choirudin, kali aja ada yang mau buat

Bumbu Dasar Merah
400 gram Cabe merah
100 gram bawang merah
50   gram bawang putih
100 gram tomat (me : tidak pakai)
20   gram terasi  (me : tidak pakai)
100 gram gula pasir
15   gram garam
100 ml minyak untuk blender
100 ml minyak utuk menumis

Bumbu Dasar Putih
250 gram bawang putih
100 gram bawang putih
50 gram kemiri
3 cm lengkuas
2  sdt garam
2  sdt gula pasir
100 ml minyak untuk memblender
100 ml minyak untuk menumis

Bumbu Dasar Kuning
100 gram kemiri
150 gram bawang putih
500 gram bawang putih
25 gram kunyit
20 gram jahe
20 gram lengkuas
1  sdm lada
2,5 sdt garam
2  sdt gula pasir
150 ml minyak untuk memblender
50 ml minyak untuk menumis

Bumbu Dasar Orange
300 gram cabe merah
1 sdt jinten
1 sdt adas manis
2,5 sdm ketumbar
150 gram bawang putih
500 gram bawang merah
25 gram kunyit
20 gram jahe
20 gram lengkuas
2  sdt lada bubuk
3,5 gram garam
2  sdt gula pasir
150 gram minyak goereng untuk memblender
50  gram minyak untuk menumis.

Cara membuat bumbu dasar
Haluskan semua bahan kecuali gula dan minyak untuk menumis, hingga halus benar. 
Panaskan minyak untuk menumis, tumis bumbu sampai harum dan matang.
Masukan gula, tumis sebentar, angkat dan dinginkan
Masukan dalam toples, tutup rapat, siap digunakan
Bumbu dasar bisa disimpan dalam kulkas dan tahan kurang lebih 3 bulan, jika ingin memasak ambil secukupnya dan masukan bumbu masakan lain seperti daun salam, daun pandan atau daun jeruk.

Manfaat bumbu dasar

  • Bumbu dasar merah cocok untuk sambal, nasi goreng
  • Bumbu dasar putih cocok untuk makanan berwarna putih, misalnya tumis, rawon, mie goreng, nasi goreng, lodeh, nasi goreng, dll
  • Bumbu dasar kuning cocok untuk gulai kuning, ayam ungkep, ikan goreng, pesmol, acar dll.
  • Bumbu dasar orange cocok untuk kare, gulai, rendang dan macam-macam masakan yang berwarna orange.

Saya hanya membuat 3 macam bumbu dasar, yaitu bumbu dasar merah, kuning dan putih, bumbu dasar orange sengaja belum dibuat karena jenis makanan yang menggunakan bumbu dasar orange jarang saya buat. Persiapan dari mengupas hingga selesai menumis 3 macam bumbu dasar ini sekitar 4 jam (saya sambil masak, sambil ngASI si kecil, ngupas bawang sebagian dibantu Mr. Bojo). Bahan ditimbang setelah terlebih dahulu kupas, kemudian dicuci, dipotong-potong, diblender langsung tumis.

Nah, mulai kemarin sudah memanfaatkan bumbu dasar untuk memasak, bikin sambal ayam kentang, tinggal goreng ayam n kentang, tumis sawi tinggal cuci sawi, potong-potong, osreng. Masak jadi lebih mudah dan sangat cepat, waktu yang tersisa bisa saya pakai buat cuci perkakas masak yang kotor. Bye-bye kupas kupas bawang saat akan memasak, ohya saat anak minta nasi goreng, saya langsung bisa buat dengan cepat. Ahaaa, masak menjadi sangat menyenangkan.

Soal rasa gimana?, menurut saya sih sama saja, ntah juga kalo lidah saya kurang sensitif membedakan mana masakan yang dimasak pake bumbu yang baru diracik dengan bumbu yang sudah siap begini. Bagi saya ini sangat memudahkan, itu saja. lagian apa bedanya dengan beli aneka bumbu instan itu. Malah bumbu yang kita buat sendiri ini menurut saya lebih aman, enak dan murah pastinya.

Oh ya yang bumbu kuning, sebagian ada bahan halus yang saya beli digilingan bumbu, malah ada sedikit yang agak masam. Oke buat yang akan datang, semua bahan akan saya haluskan sendiri.


ini dia 3 macam bumbu dasarnya

bumbu dasar merah

bumbu dasar kuning

bumbu dasar putih

Rabu, 05 Juli 2017

Pemeriksaan IVA

So, kemarin ikut tes IVA di puskesmas secara gratis, awalnya salah satu bidan yang kebetulan deket rumah japri seperti ini

B : mbak, besok ada pemeriksaan iva, datang ya mbak, ajaklah teman, bawa ktp n bpjs
S : iva apo tuh
B : deteksi dini kangker servik
S : insha Alloh

Karena sebelumnya juga dah pernah komen distatusnya si mbak soal pentingnya deteksi dini kangker servik, kalo ada pemeriksaan semacam itu minta dikabarin. Waktu itu lagi heboh pemberitaan meninggalnya mbak jupe yang juga terkena kangker servik. Of course saya takut juga, banyak banget yang share tentang bahayanya kangker servik. Sebenarnya kemarin  ini agak males-males juga pergi, biasalah ya, kalo ada kasus, berapi-api pingin tes, begitu kasus reda, males juga mau ikut tes tes begituan, hahaha.

Tapi demi sudah janji dan rasa penasaran, juga ingin selalu sehat pastinya, pergi jugalah, terserah deh nanti diapain. Sampe di puskesmas langsung cari temen saya itu, trus di data, nunggu antrian.

Gak berapa lama dipanggil, trus dilakukan tes lah, tidak lama ternyata, sekitar 5 menit juga dah kelar. Agak pedih sedikit sih, trus mbak bidaknya bilang, hasilnya bagus, alias bersih. Wes, lega banget.

Sampe di rumah penasaran apa sih iva itu, bis selama ini taunya ya deteksi kangker servik dengan cara pap smear. Nah menurut yang saya baca di ummi-online.com, angka kematian karena kangker servik ini masih tinggi. Di dunia, tiap 2 menit, perempuan meninggalkarena kangkerservik, di Indonesia kurang lebih 8000 kematian pertahun. Menurut para ahli kangker, kangker servik adalah salah satu jenis kangker yang paling dapat dicegah dan dapat disembuhkan dari semua kasus kangker.

Kangker servik dapat dikenalipada tahap pra kangker, yaitu dengan melakukan imunisasi kangker servik maupun dengan pemeriksaan skrining, artinya melakukan pemeriksaan sebelum ada keluhan. Beberapa metode skrining yang di kenal yaitu pap smear dan IVA (inpeksi visual dengan asam asetat)

Pemeriksaan IVA adalah pemeriksaan servik dengan melihat langsung servik setelah memulas servik dengan larutan asam asetat 3 - 5 %, bila setelah pulasan ada bercak putih, maka kemungkinan ada kelainan tahap pra kangker. 

Wanita yang dianjurkan mengikuti tes IVA yaitu usia 30 -50 tahun. Syarat mengikuti tse IVA antara lain : sudah menikah, tidak sedang datang bulan/haid, tidak sedang hamil, dan 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual.

Kelebihan pemeriksaan IVA :
1. Mudah, raktis dan sederhana
2. Butuh bahan dan alat yang sederhanadan murah
3. Sensitifitaas dan spesifikasinya cukup tinggi
4. Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter ginekolog saja, akan tetapi dapat dilakukan oleh bidan disetiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih
5. Alat yang dibutuhkan dan tehnik pemeriksaan sederhana
6. Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana

Hasil pemeriksaan lebih cepat dan singkat, karena langsung bisa dilihat pada perubahan warna serviknya. Berbeda dengan pap smear yang membutuhkan waktu 7 - 10 hari untuk melihat hasilnya.

Nah begitulah ternyata mengenai pemeriksaan IVA yang saya ikuti kemarin. Saya jadi bersyukur banget sudah ikut tes IVA dan merasa lega dengan hasilnya. Terkadang rasa takut dan malas dengan pemeriksaan ini itu yang membuat penyakit yang sebenarnya masih bisa diobati menjadi semakin parah. Ayo ibu-ibu, segera periksa agar lebih yakin dengan kesehatan diri kita sendiri, kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi.



nyngir waktu di foto, malu sama ibu bidan





Senin, 05 Juni 2017

TK. Alwasliyah Tebo

Akhirnya tata tamat juga dari sekolah TK, setelah tanggal 18 Mei lalu perpisahan, kegiatan rutin kesekolah praktis sudah tidak ada lagi. Segala urusan administrasi sekolah TK sudah selesai, ijazah, raport, buku buku hasil belajarnya sudah saya ambil.

Nah, menjelang ajaran baru, siapa tau yang diseputar Tebo ada yang butuh referensi ingin menyekolahkan anaknya ke taman kanak-kanak, baiklah saya ceritakan tentang TK. Alwasliyah dimana tata selama satu tahun sekolah disana.

Rata-rata kita sebagai orang tua pastinya ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak, begitu juga dengan saya. Pada umumnya beberapa hal dibawah ini menjadi pertimbangan para orang tua dalam memilih sekolah yaitu 

1. Jarak 
Penting mempertimbangkan jarak sekolah dari rumah, kalau terlalu jauh, takutnya anak akan sering terlambat. Belum lagi pada usia TK ini kebanyakan anak-anak masih sulit untuk bangun pagi. 

2. Biaya
Biaya sekolah ini biasanya identik dengan fasilitas sekolah yang akan didapat. Saat kita memutuskan memilih sekolah swasta dengan fasilitas yang lengkap, biasaya juga akan berbanding dengan biaya yang akan kita keluarkan. Maka ketika memilih sekolah ini itu, pastikan kita mampu membayar uang muka, uang bulanan, biaya lain-lain yang harus kita keluarkan selama anak kita bersekolah disana. Jangan memilih sekolah biayanya mahal, sementara kita kesulitan membayarnya, hanya demi sebuah gengsi atau apalah.

3.Visi Misi Orang tua
Memilih sekolah yang tepat haruslah sesuai dengan visi misi kita sebagai orang tuanya perihal pendidikan,misalnya saat memilih sekolah berbasis agama, pastikan bahwa anak juga mendapat kualitas pendidikan agama yang sama dirumah. Jangan memilih sekolah agama dengan alasan dirumah tidak ada yang mengajarkan. Ingat loh, pelajaran disekolah hanya sebagian kecil, yang lebih banyak justru belajar dirumah berinteraksi dengan orang tuanya. 

4. Fasilitas Sekolah
Ketersediaan fasilitas sekolah yang memadai seperti tempat bermain sangatlah penting, sebab pendidikan pada anak usia dini adalah belajar sambil bermain, ketersediaan mainan edukatif yang 
hendaknya akan semakin meningkatkan kreatifitas anak. 

5. Kualitas dan Kompetensi Guru
Sekolah memiliki guru yang berkompetensi tidak hanya bergelar sarjana namun  guru taman kanak-kanan harus mampu memancing anak agar ia dapat aktif berkreasi, memiliki kesabaran yang tinggi karena mengajar anak TK sungguh-sungguh entahlah.

Kelima hal itu alhamdulilah saya temukan di TK. Alwasliyah, jarak sekolah ini sangat dekat, bahkan tidak sampai 100 m dari kediaman kami, seringkali tata cukup jalan kaki dari rumah, hanya saya awasi dari jalan raya depan rumah sampai dia masuk gerbang sekolah (kebetulan tidak menyebrang).

Biaya sekolah juga cukup terjangkau bagi saya, uang muka saat tata sekolah adalah sekitar Rp. 1,3 juta dengan biaya SPP sebesar Rp. 200.000/bulan, uang bulanan sudah mencakup makan dan 1 buah majalah untuk latihan dirumah.

Fasilitas bermain juga lumayan banyak, meskipun beberapa mulai ada yang rusak, untuk tempat bermain ini tampaknya perlu ditambah agar lebih banyak dan anak tidak rebutan. 

Guru-gurunya alhamdulilah cukup kenal dekat, temen pengajian karena masih satu RT, sehingga lebih mudah bagi saya untuk mengetahui pencapaian tata selama sekolah disana, gurunyapun tak segan memberi informasi tentang kenyinyiran tata disekolah pada saya.

Saking dekatnya, sering saya dengar dari rumah saat anak-anak ini menyanyi, membaca hafalan, membaca doa, latihan ceramah dan lainnya. 

Trus setelah tata selesai dari TK. Alwasliyah apa saja yang didapat?, diantaranya yang paling saya suka adalah hapalan surat pendek beserta nama suratnya lebih banyak dari saya (tutup muka), saya sih gak hafal nama surat, biasanya cuma awal surat, misal baca kul hu, tabbat, izaja (jan ampun tenan mamake), hafal bacaan solat, hafal doa solat duha, hafal doa-doa pendek misal doa makan, doa mau tidur dll, berani ceramah dan memimpin doa didepan kelas, memiliki banyak teman, membacanya semakin lancar dan banyak lagi hal positif yang saya lihat bertambah sejak tata sekolah.

Setelah tamat dari TK. Alwasliyah kemana tata akan saya sekolahkan, hasil diskusi saya dan suami sepakat, lanjut ke SD Alwasliyah juga karena sistem pembelajarananya sudah sesuai dengan keinginan kami, jaraknya dekat, biayanya cukup terjangkau. Tata pun sudah tidak perlu bersosialisasi dengan sekolah baru, karena lingkungan SD dan TK cukup dekat, bahkan dia sendiri yang sudah tidak sabar mau masuk SD Alwasliyah.

Semoga tata bisa menerima pelajaran dengan baik, ilmunya semakin bertambah. Bisa mengikuti seluruh kegiatan sekolah dengan optimal dibawah bimbingan guru-gurunya yang baru nanti.

Sumber :
sitbinainsani.sch.id
bidanku.com
cendekiaboardingschool.blogspot.com






























sumber
sitbinainsani.scn.id










Senin, 29 Mei 2017

Kata-Kata Lucu Anak

Teman-teman, saat anak kita baru mulai bicara, biasanya kata-katanya belum lengkap dan kedengaran sangat lucu bagi kita yang mendengar #katasaya. Bahkan sering kita yang dewasa ikut meniru-niru kata yang tidak lengkap itu, kalo anak-anak kelihatan lucu, tapi kalo kita ya bukannya lucu malah nyebelin, hahaha. Lebih tepatnya, kita tidak boleh meniru perkataan anak yang salah itu meskipun lucu, karena akan membuat si anak malah terbiasa mengucapkan kata yang salah itu dibanding yang benarnya. 

Huruf yang agak lama dikuasai anak anak biasanya huruf R, saya masih ingat tata tergolong lama bisa mengucapkan huruf R. Baru diumur 5 tahun dia bisa mengucapkan huruf R dengan jelas dan benar.

Sebelum bisa mengucapkan huruf  R dengan benar, tata akan mengganti huruf R dengan huruf L misal seperti ini, ada beberapa kata yang huruf Rnya malah di hilangkan:

Serly  = selly
Pasar  = Pasal
Sari    = Sali
Mirna = Mina

Nah pada anak kedua lebih lucu lagi, huruf R berubah jadi W, hahaha, aneh kan? dan kedengarnanya lucu banget, kami sering terkikik-kikik kalo dia ngomong dengan kata yang ada huruf R nya, contohnya seperti ini :

bude sari = Bude sawi
ke pasar = Te pasaw
teriak - teriak = tewiak - tewiak
toriq = towik

Trus ada lagi huruf K, torik sulit banget mengucap huruf K, huruf K berubah jadi huruf T, dari mana coba, contohnya begini : 

kura kura = tuwa-tuwa
kambing = tambing
kupu-kupu = tupu-tupu
buku = butu

Kata-kata aneh lain, sangat lucu dan saya tidak menemukan polanya adalah 

harimau =  Hamimau
Air         =  Ayek

Entah dari datangnya kata kata itu. sebenarnya masih banyak lagi, tapi sementara baru ini yang ingat, hahaha.

Bagaimana dengan kalian, apa masih ingat kata-kata tidak sempurna yang diucakan anak-anak dulu, tata saja yang usianya baru akan 7 tahun, saya sudah banyak yang lupa. Makanya sekarang nulisin tentang si thoriq biar bisa jadi bahan lucu-lucuan saat mereka besar nanti. Eh ya mereka berdua kalo saya ceritain tentang masa kecilnya seneng banget loh. 






Selasa, 11 April 2017

Harmoni Salon, Salon Kecantikan di Tebo



Mudah dicari, lokasi strategis




Harmony Salon adalah salah satu salon kecantikan  yang cukup di kenal di kota Tebo, salon yang terletak di Jl. Lintas Tebo Jambi, Sumber sari ini sangat mudah di cari, Salon Harmony tepat berada di seberang GN Hotel. Harmony Salon Tebo menyediakan berbagai layanan mulai dari gunting hingga make up dengan harga yang sangat terjangkau.


Ruangan yang nyaman

Berikut daftar harga serta layanan yang tersedia di Harmony Salon Tebo 

1. Rambut
  • Gunting Rambut Anak-anak (< 6th               Rp. 10.000
  • Gunting Rambut Perempuan                         Rp. 13.000
  • Gunting Rambut Pria                                     Rp. 15.000
  • Cuci Rambut                                                  Rp. 15.000
  • Blow                                                               Rp. 15.000
  • Creambath                                  Rp.35.000 - Rp. 50.000 
  • Masker                                     Rp. 60.000 -  Rp.  80.000
  • Rebonding                            Rp. 150. 000  -  Rp 350.000
  • Smoothing                            Rp. 250.000 -   Rp. 500.000
  • Semir                                    Rp. 50.000  -    Rp. 300.000

2. Wajah
  • Facial Sariayu                                                 Rp. 40.000
  • Facial Mustika Ratu                                        Rp. 40.000
  • Facial Wardah                                                 Rp. 50.000
  • Facial La tulipe                                               Rp. 50.000
  • Facial Biokos                                                 Rp. 60.000
3. Perawatan Tubuh
  • Sauna Saja                                                      Rp.  30.000
  • Lulur Paket Hemat                                         Rp. 100.000
  • Lulur Paket Sedang                                        Rp. 150.000  
  • Lulur Paket Lengkap                                      Rp. 180.000

4. Make up
  • Make up                                    Rp. 35.000 - Rp. 100.000
  • Sanggul / Kreasi Rambut          Rp. 25.000 - Rp.   50.000
  • Kreasi Jilbab                              Rp. 25.000 - Rp.   40.000




  
#Salonkecantikanditebo
#SalondiTebo
#HarmonySalonTeb0
#SalonTerkenal

Kamis, 30 Maret 2017

Cara Mengatasi Pertengkaran Kakak adik

sumber : http://nuruliislam.blogspot.co.id/2016/10/untuk-orang-tua-begini-cara-mengatasi.html

Punya anak lebih dari satu, bukan anak sendiri barangkali keponakan, adik atau bahkan anak tetangga, apakah anten-anteng saja dirumah?, damai selalu mewarnai hari-hari?. Dirumah ada krucils tiga orang, pertengkaran sudah makanan sehari-hari. Sebentar main bareng bareng, ketawa-ketawa, tak berapa lama sudah terdengar jeritan bahkan tangisan.

Thoriq, anak kedua saya itu cukup tengil, suka pulak mengganggu, baik mengganggu mbaknya atau mengganggu adiknya. Pokoknya ada saja hal yang diributkan setelah lama bermain, ada saja nanti yang nangis, bahkan kadang ketiganya menangis bareng, haiyah.

Diantara pertengkaran mereka, sering juga saya kesal, tapi kadang saya tertawa juga dalam hati. Kalau bertengkar, mereka bisa saling tepuk, saling gigit atau adu mulut. Biasanya kalo masih level adu mulut saya dengerin saja, tapi kalau sudah adu fisik, ya dipisahkan.

Baik adu mulut maupun adu fisik seringnya berakhir dengan tangisan dipihak yang kalah dan yang lain sibuk membela diri, atau keduanya nangis dan keduanya pulak saling membela diri.

Kalau sudah begitu biasanya keduanya saya duduk kan dikiri kanan saya sambil dirangkul dan mulai diinterogasi, kenapa bertengkar, siapa yang mulai duluan, siapa yang pukul duluan, kemudian dihakimin siapa yang salah, nah yang salah dinasehatin, besok tidak boleh seperti itu lagi, yang seperti itu tidak baik, kakak adik harus saling menyayangi endebrey endebrey. 

Terakhir adalah saling minta maaf, bersalaman. Thoriq paling susah diajak salaman, kalau mbak sih biasanya langsung ngulurin tangan, biasanya saya yang akan menarik tangan Thoriq ke tangan mbaknya. Setelah adegan salaman biasanya pulak si thoriq akan langsung tertawa-tawa tengil.
sumber http://portalmadura.com/cara-efektif-mendidik-anak-agar-mau-meminta-maaf-45479

Kejadian begitu ya hampir tiap hari, baru didamaikan tak lamapun sudah bertengkar lagi. Beberapa dialog lucu kalo mereka bertengkar, biasanya yang misuh-misuh mbaknya.

Thoriq nangis sambil ngadu, si mbak berkata "mbak dak mau lagi jadi saudara Thoriq" hahaha, saya senyum senyum kalo dia bilang gitu.

Atau Tata bakal bilang "mbak ke Jambi sendiri kalo Thoriq nakal" ngancem begitu keadiknya, dan adiknya bakal tambah nangis mbaknya gak boleh pergi. Thoriq ini suka jail, tapi asli kalo mbaknya bilang begitu tambah nangis.

Atau lagi mbaknya bakal mengungkit-ngungkit jasa "kemarin waktu thoriq sakit, mbak kompres ", mau nunjukin kalo dia sudah baik, kok adiknya masih jahat sama dia, hahaha.

Nah, gara-gara nulis ini, sayapun jadi nyari bagaimana cara mengatasi pertengkaran kakak adik, ini sekalian saya tulisin secara singkat yang saya baca di wolipop, buat saya ingat ingat sendiri dan juga siapa tau ada yang ingin tau.

  • Pisahkan, jangan sampai ada yang terluka, memisahkan mereka juga membuat emosinya reda.
  • Ajarkan negosiasi dan kompromi, misalkan rebutan maianan, beri mereka kesepakatan, bermain harus gantian.
  • Membuat Peraturan, pastikan anak mematuhi aturan, misal tidak boleh mengambil jajan/makanan adik atau kakak kecuali di beri.
  • Jangan di bandingkan, Nah ini saya masih sulit, masih sering bilang liat mbak pintar bantu ibu, liat mbak tata gak nangis kalo bangun tidur.
  • Hindari menyamaratakn hak, contohnya anak lebih tua boleh melakukan sesuatu yang tidak boleh dilakukan adiknya.
  • Berikan hak anak secara tepat, anak harus tau haknya masing-masing, misal pensil mewarnai kakak karena sudah sekolah dibelikan yang baru. adiknya tidak.
  • Ajak mereka berdiskusi, buat waktu luang seminggu sekali untuk berdiskusi menyelesaikan masalah, beri kesempatan mereka untuk berbicara dan memberi ide bagaimana menyelesaikan masalah.
  • Berikan mereka ekstra perhatian, kurangnya perhatian, membuat mereka saling benci, beri waktu satu persatu untuk bersama dan bercerita, hal itu akan mempengaruhi sikap anak nantinya.
  • Datang ke psikolog jika sudah tidak bisa mengatasi sendiri.
Ternyata begitu cara mengatasinya, semoga pertengkaran anak tidak berlarut dan menjadi dendam. 



sumber
https://wolipop.detik.com/read/2012/08/06/184703/1984582/857/9-cara-atasi-pertengkaran-kakak-adik

Rabu, 01 Maret 2017

Kamu Beruntung Punya Suami Kayak Dia

Sering kan setelah ngobrol ngalor ngidul baik dengan teman, saudara atau apalah, menceritakan tentang anak, suami, keluarga dan sebagainya, terkadang lawan bicara kita lantas bilang :

" Kamu beruntung punya suami kayak dia"

Sekilas tidak ada yang salah dengan kalimat ini, bahkan sering kali kita merasa bangga, aduh senangnya, ini juga sebuah bentuk pengakuan kalo pasangan kita itu baik, bagus endebrey endebrey. Saya kalo lagi ngobrol trus ada yang bilang gitu, terkadang (kadang loh ya) gak terima juga lantas secara diplomatis nan kalem menjawab seperti ini.
sumber http://www.ummi-online.com


"Dia juga beruntung kok punya istri kayak saya", haiyah, sambil melirik setajam silet.

Menjadi suami istri itu kan bukan semacam beli lotre, beruntung atau tidak beruntung. Sewaktu memutuskan untuk menikah, rata-rata lah, sudah melalui proses panjang, sama-sama tau untuk membina rumah tangga dengan segala konsekwensi kelak dikemudian hari yang tidak terprediksi sebelumnya.

Misal sepasang suami istri, yang mana suaminya kerja, istrinya dirumah saja mengasuh anak, bukan berarti suami tidak beruntung ya kan?. Dengan istrinya di rumah, suami bisa lebih fokus dengan pekerjaan, tak perlu risau dengan urusan anak-anak dirumah, sudah ada istri yang menghandle tanpa suami kuatir hendak meniti karir. Saat suami sukses, harus diingat ada istri di rumah yang mendukunggnya, yang tidak membebani fikiranya dengan hal yang tampaknya remeh temeh yaitu mengurus rumah tangga dan anak. Padahal sesungguhnya pekerjaan domestik rumah tangga sangatlah berat.

Kasus lain, istri bekerja, suami dirumah, sama saja, tugas rumah berpindah ke pundak suami, istri pun tenang bekerja tanpa kepikiran anak gimana-gimana. Apa lantas istrinya tidak beruntung punya suami seperti itu. Apakah lantas yang saling beruntung itu yang kedua-duanya kerja? tidak juga kan?.

Adalagi yang suaminya ganteng banget, istrinya biasa saja, yang mana mungkin kalo diliat secara kasat mata tidak seimbang. Lantas kita bilang kalo suaminya gak beruntung, yang beruntung istrinnya karena punya suami ganteng. Aduh, keberuntungan dalam berumah tangga kan bukan hanya diliat dari suami ganteng ato tidak, anak istri gak kenyang cuma dengan ngeliat suami atau ayahnya genteng. Terkadang ganteng/cantik ini malah bikin ketar-ketir karena banyak diluar sana yang bakal tertarik dan menggoda. 

Jangan liat untung rugi lah, kayak jualan saja, yang terpenting kan kita sebagai suami atau sebagai istri bisa melakukan peran masing-masing dengan baik. Mana ada manusia yang sempurna, iyakan?, semua memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga bisa saling melengkapi, saling mengkoreksi, saling membantu dan pada akhirnya menjadi pasangan yang bahagia.
sumber : mediakesehatan
Saya sih kalo ado yang bilang gitu, gak melulu menjawab seperti itu. Sering juga seneng banget tapi kadang kalo pas lagi baper atau yang ngomong sambil memandang merendahkan (tau saja kalo saya pendek), pas dibilang gitu, yo wes, keluarkan jurus nyinyir. 

Padahal maunya kan di bilang "beruntung ya suamimu punya istri kayak kamu" hahaha. Gak ding maunya kan dibilang " Aduh kalian pasangan yang beruntung...." tuh adilkan, simbiosis mutualisme lah ya, saling menguntungkan, ahik.

Gimana menurut sodara-sodara, setuju ato tidak




















Selasa, 21 Februari 2017

Reuni di Luminor Resto Jambi

Reuni akhirnya sukses, alhamdulilah wa syukurilah, cerita bahagia saat reuni kemarin serasa gak ilang-ilang dari ingatan, malah beberapa diantara kita gak bisa move on, ada saja cerita atau foto yang masih diupload demi masih bisa merasakan suasana kemarin. Maklum yang namanya pertemuan dalam acara seperti itu, dengan durasi cuma kurang lebih  4 jam, terasa begitu singkat, apalagi diselingin foto-foto, makan-makan, ngendong dan menyusi anak, sampai sambil ngobrol mata tetap jelalatan ngeliatin anak yang lari-lari naik turun tangga.

Dibalik cerita bahagia ini, kita sempet alot diskusi masalah tempat, beberapa maunya tempat terbuka, sebagian maunya tertutup saja, ada juga yang usul di rumah salah satu teman, tapi tentu saja tidak ada yang mau menampung kami segini banyak, dengan berbagai kekotoran yang nanti bakal kami tinggalkan, haha. Maklum beberapa diantara kami bakal membawa bayi dibawah 1 tahun. Tempat terbuka rasanya kurang nyaman nantinya buat kami yang menyusui. Alahasil atas rekomendasi seorang teman, jadilah kita putuskan temu kangen kali ini di Luminor Resto yang menyatu dengan Luminor Hotel.

Luminor Resto beralamat di Jl. Mpu Gandring no 72. Cukup mudah mencarinya karena daerah itu memang cukup prestisius, tepat berada dibelakang pomp bensin Sipin, berhadapan langsung dengan rumah sakit Arafah Jambi.

Luminor Resto hanya buka pada saat jam makan termasuk breakfast, jadi bukanya jam 7.00 - 10.00, siang jam 12.00 - 14.00 dan malam jam 17.00 - 21.00.

Tapi bisa kok booking bukan jam-jam tersebut asalkan lebih dari 15 orang. Karena beberapa teman hari sabtu ada yang masih kerja, jadi kita booking untuk jam 14.00 sampai dengan selasai.  

Saking semangat, rupanya saya yang datang pertama, langsung disambut senyum manis semanis madu oleh karyawan front line. Sementara saya milih duduk dulu di lobi hotel ngangon Todi, sambil clingak-clinguk ngamatin suasana resto yang berada disebelah kiri pintu masuk. Tak berapa lama satu teman datang, saya langsung ngajak teman duduk di restonya. Pilih kursi sofa panjang biar mudah narok Todi lagian kita kan bakal rame. Sayang smartphone kehabisan batre, jadi gak bisa cekrek-cekrek.

Satu persatu teman-teman mulai berdatangan, ngobrol ngalor ngidul syalala, sambil icip aneka makanan yang tersedia dalam bentuk buffet, hari itu makanan dan minuman yang tersedia adalah nasi, ayam, ikan rica-rica, bihun goreng, tempe goreng capcai, gado-gado, bakso, puding cendol, buah-buahan dan jus markisa.

Harga juga tidak mahal, kami pesan menu paket dengan harga diskon sebesar 20 % jadi hanya Rp. 60.000/orang, biasanya sih Rp. 75.000/orang. Semua boleh dimakan kecuali tempatnya, hahaha. Soal rasa juga lumayan enak menurut lidah saya,  entah menurut yang lain, Tapi kayaknya semua menikamti, soale pada gak berenti makan sambil ngbrol, hihihi. Hampir semua saya cicip kecuali buah dan gado-gado. Saya sih apa yang diambilin temen saya makan saja semua, untungnya pengertian banget mereka, pada ngambilin saya makanan, tau saja kalo busui butuh nutrisi lebih, #alesyan.

For all, tempat recomended lah, buat acara kumpul-kumpul gini nyaman banget. Todi juga sempet dlosoran dilantai dan ga kuatir karena bersih, cuma diliatin saja sama mas-masnya, kali dalam hatinya heran ibunya asyik cerita sementara anak mainan dilantai. Mbak dan mas nya juga baik-baik dan ramah, beberapa foto di bawah ini diambilkan oleh mereka. 




gado-gado

bakso


paling sukak foto ini

pas mau pulang