Media sosial yang pertama saya pakai adalah facebook, entah kapan tepatnya, sudah lupa. Terus nyobain twitter, line, IG, dan G plus, paling nyaman ya pakai facebook, entah karena itu yang pertama dipakai atau mungkin juga karena yang laen pake sistem follower, jadi serasa gimana karena daku sungguh fakir follower, hihihi.
Awal-awal menggunakan, masih terbengong-bengong dan sering dibawa perasaan, liat status teman ini itu pikirannya negatif saja, dalam hati "huh, pamer...". Pernah suatu kalipun merasa status seseorang itu ditujukan kekita, gak taunya bukan, malu sendiri kaaaan?. Pernah mengalami hal itu, jujur saja awalnya saya begitu.
Melihat temen bikin status lagi jalan merasa dipamerin, liat teman foto didepan rumah baru merasa dipamerin, liat teman lagi OTW, liat foto masakan, baca status temen umroh, baca status temen lagi S2, liat temen foto mesra dengan suami, liat foto temen pake baju baru dengan perhiasan krincing-krincing sebadan-badan dari ujung jari mpe ujung kaki, liat apa saja serasa dipamerin. Yaelah capek banget hidup kita.
Menggunakan media sosial itu gak boleh gampang baper, bisa sengsara sendiri, sampai detik ini saya belum pernah unfriend pertemanan karena statusnya lebai cemanapun, yang saya unfriend n blokir kalo orang itu sudah kirim gambar porno dan sejenisnya. Perlu diingat jumlah teman dimedsos itu bisa ribuan, dan orang bikin status tidak selalu ditujukan pada seseorang. Saya kalo bikin status itu senengnya yang lucu, bisa bikin orang ketawa, share link yang lucu atau ada manfaatnya minimal bagi saya, dengan ribuan teman kita gak akan bisa kok bikin semuanya senang dengan status kita. Begitupun sebaliknya, saya sendiri juga kadang sebel dengan dengan status orang lain, trus saya gimana, lewatin saja, tidak usah digubris apalagi dipikirin, positif thinking saja, pikiran positif lebih menenangkan jiwa.
Ambil hal baik saja dari media sosial yang kita gunakan, yang jelek dan tidak sepemahaman lewatin saja, kalo sudah kesel banget liat si mawar postingannya profokatif terus, tiap postingannya bikin kita naik darah, ya sudah unfriend saja dari pada bikin kita tersiksa, lah wong tombolnya sudah disediakan sama mas mark. Apalagi menjelang pilpres ini, berbeda pilihan bisa bikin permusuhan bahkan dengan saudara sendiri, yee kan?.Trus kesimpulane opo, seperti halnya dunia nyata, dunia maya itu juga isinya macem-macem dan gak mungkin harus seragam dengan kita. Begitulah adanya.
Ttd
mbokde
My Blog, My Place to Write Something.....
Something that i think, i see, i feel and happen on me
everything
Kamis, 28 Februari 2019
Rabu, 20 Februari 2019
Superwer dan tragedi dibaliknya
Sudah lama pingin cerita soal si superwer ini, pertama kali membeli superwer mungkin sepuluh tahun yang silam, belum bersuami tapi sudah tinggal sendiri. Ada seorang teman yang sudah berkeluarga berhasil mempengaruhi saya untuk membeli produk ini. Dia bilang " bagus mbak, makanan gak bau plastik, trus kalo bepergian simpan makanan disuperwer ini sampai mlanting-mlanting gak akan tumpah (((((mlanting-mlanting)))). Well, terpengaruh banget sampai saya beli beberapa set langsungπ.
Hingga saya berumah tangga, koleksi superwer cukup banyak, banyaknya itu dalam arti gak terpakai semua π, belum nyampe selemari yang khusus dipesan untuk menyimpan sisuper dan memajangnya diruang tamuπ.
Eh saya punya beberapa cerita lucu tentang si super ini ya, jaman saya masih sekolah dulu, belum banyak orang yang kenal si super, mungkin dalam sekampung itu bisa dihitung pakai jari yang punya produk itu. Adalah seorang mamah muda dengan satu orang anak balita petempuan. Si mahmud belum lama membeli superwer, tak ingat juga saya apa bentuknya. Dia bercerita memarahi anaknya gara-gara si anak perempunnya ikutan masak, pegang pisau dan si superwer baru ditubles-tubles, alhasil sisuperwer kesayangan gak bisa dipakai dan rusak parah. Si mahmud sampai ngambek dan nangis di kamar saking jengkelnya, suami yang tidak tau harga si super cuma bilang " mbok yo wes, wong cuma plastik kok sampe di tangisi, besok beli lagi"ππ. Beli lagi???.
Lain lagi seorang remaja yang sudah bekerja, ibunya hobi sekali membeli superwer, pokoknya koleksi super sampai gak muat di lemari. Someday dia jalan-jalan piknik dengan kami, saya heran kok makanannya hanya dikemas plastik dan diikat tali karet, nasipun hanya dibungkus kertas nasi. Usut punya usut ternyata si ibu kuatir nanti si super tertinggal, maklumlah anak gadis kalo pergi-pergi suka lupa apa barang yang dibawa. Tiap kali si gadis pergi, pesan ibu jadi lebih panjang dari biasanya "hayi-hati ya nak, superwer ibu jangan tinggal ya"πππ.
Adalagi cerita seorang teman yang puny toko, seorang sahabat dan anak perempuanya yang baru pulang sekolah, mampir. Eh ternyata wadah bekal si anak yang bermerk superwer tertinggal ditokonya. Esoknya si teman balik lagi ketoko, dan menanyakan apakah ada sisuper tertinggal, sampai pusing pemilik toko mencarinya tak kunjung ketemu, dengan perasaan tidak enak di bilang nanti kalo ketemu akan di simpan. Ternyata pulak, ada pelanggan lain yang saat itu datang tanpa sadar membawa wadah sibocah, karena dipikir belanjaanya, dia jujur mengkui dan berjanji akan mengantar ke toko ππ. Ibu si bocah bolak balik ke toko teman saya, sementara orang yang tak sengaja membawanya tak kunjung mengembalikan, entah bagaimana endingnya.
Sejak anak saya 2 dan barang superwer hanya jadi mainan, dilempar, di tendang sama anak saya. Belum lagi banyak tutupny yang pecah karena tidak hati-hati dalam menggunakannya, dari frezzer langsung buka, tutupnya masih keras sudah saya buka, tak berbakat merawat barang bagus dan mahal. Pernah suatu ketika, kami sedang renovasi dapur, barang dapur dikumpul jadi satu, berantakan, dan you know, itu superwer saya untuk wadah cat sama pak bojoππ. Ketika saya tanya kenapa pake itu, katanya "halah cuma plastik kok pelit banget". Sejak saat itu saya berhenti jadi pengabdi superwer, saya lebih memilih merk yang ramah dikantong dan ramah disiapa saja. Lebih suka singa bintang yang sudah terkenal dari jaman jebot, cukup awet, harganya seperlima lebih murah bahkan lebih atau wadah kecil gambar lumba-lumba mau dilempar atau ditendang anak, gak akan saya marahin.
Saya sungguh salut para ibu pengabdi garis keras superwer, yang semua barang dirumahnya dikemas dengan superwer, dari ukuran kecil untuk menyimpan jarum pentul sampai yg muat dimasukin anak saya ada dirumahnya. Sekarangpun banyak muncul wer wer yang lain, barangkali meniru si super yang begitu fenomenal dan banyak dipuja para ibu, pintarnya sisuper ini sering pulak mengeluarkan seri limited edition, maka berlombalah para pengabdi untuk mengkoleksinya. Ngomong-ngomong kamu tim yang mana, superwer or murahwer?.
Hingga saya berumah tangga, koleksi superwer cukup banyak, banyaknya itu dalam arti gak terpakai semua π, belum nyampe selemari yang khusus dipesan untuk menyimpan sisuper dan memajangnya diruang tamuπ.
Eh saya punya beberapa cerita lucu tentang si super ini ya, jaman saya masih sekolah dulu, belum banyak orang yang kenal si super, mungkin dalam sekampung itu bisa dihitung pakai jari yang punya produk itu. Adalah seorang mamah muda dengan satu orang anak balita petempuan. Si mahmud belum lama membeli superwer, tak ingat juga saya apa bentuknya. Dia bercerita memarahi anaknya gara-gara si anak perempunnya ikutan masak, pegang pisau dan si superwer baru ditubles-tubles, alhasil sisuperwer kesayangan gak bisa dipakai dan rusak parah. Si mahmud sampai ngambek dan nangis di kamar saking jengkelnya, suami yang tidak tau harga si super cuma bilang " mbok yo wes, wong cuma plastik kok sampe di tangisi, besok beli lagi"ππ. Beli lagi???.
Lain lagi seorang remaja yang sudah bekerja, ibunya hobi sekali membeli superwer, pokoknya koleksi super sampai gak muat di lemari. Someday dia jalan-jalan piknik dengan kami, saya heran kok makanannya hanya dikemas plastik dan diikat tali karet, nasipun hanya dibungkus kertas nasi. Usut punya usut ternyata si ibu kuatir nanti si super tertinggal, maklumlah anak gadis kalo pergi-pergi suka lupa apa barang yang dibawa. Tiap kali si gadis pergi, pesan ibu jadi lebih panjang dari biasanya "hayi-hati ya nak, superwer ibu jangan tinggal ya"πππ.
Adalagi cerita seorang teman yang puny toko, seorang sahabat dan anak perempuanya yang baru pulang sekolah, mampir. Eh ternyata wadah bekal si anak yang bermerk superwer tertinggal ditokonya. Esoknya si teman balik lagi ketoko, dan menanyakan apakah ada sisuper tertinggal, sampai pusing pemilik toko mencarinya tak kunjung ketemu, dengan perasaan tidak enak di bilang nanti kalo ketemu akan di simpan. Ternyata pulak, ada pelanggan lain yang saat itu datang tanpa sadar membawa wadah sibocah, karena dipikir belanjaanya, dia jujur mengkui dan berjanji akan mengantar ke toko ππ. Ibu si bocah bolak balik ke toko teman saya, sementara orang yang tak sengaja membawanya tak kunjung mengembalikan, entah bagaimana endingnya.
Sejak anak saya 2 dan barang superwer hanya jadi mainan, dilempar, di tendang sama anak saya. Belum lagi banyak tutupny yang pecah karena tidak hati-hati dalam menggunakannya, dari frezzer langsung buka, tutupnya masih keras sudah saya buka, tak berbakat merawat barang bagus dan mahal. Pernah suatu ketika, kami sedang renovasi dapur, barang dapur dikumpul jadi satu, berantakan, dan you know, itu superwer saya untuk wadah cat sama pak bojoππ. Ketika saya tanya kenapa pake itu, katanya "halah cuma plastik kok pelit banget". Sejak saat itu saya berhenti jadi pengabdi superwer, saya lebih memilih merk yang ramah dikantong dan ramah disiapa saja. Lebih suka singa bintang yang sudah terkenal dari jaman jebot, cukup awet, harganya seperlima lebih murah bahkan lebih atau wadah kecil gambar lumba-lumba mau dilempar atau ditendang anak, gak akan saya marahin.
Saya sungguh salut para ibu pengabdi garis keras superwer, yang semua barang dirumahnya dikemas dengan superwer, dari ukuran kecil untuk menyimpan jarum pentul sampai yg muat dimasukin anak saya ada dirumahnya. Sekarangpun banyak muncul wer wer yang lain, barangkali meniru si super yang begitu fenomenal dan banyak dipuja para ibu, pintarnya sisuper ini sering pulak mengeluarkan seri limited edition, maka berlombalah para pengabdi untuk mengkoleksinya. Ngomong-ngomong kamu tim yang mana, superwer or murahwer?.
Keinginan Putih Hingga Flek Hitam
Sampai detik ini, saya gak paham dengan keinginan beberapa oramg yang kulitnya kuning, coklat, ato sawo matang ingin menjadi putih. Mind set bahwa putih itu cantik rasanya sudah terpatri sebegitu besar pada sebagian orang. Anak saya saja yang masih bau kencur, gak mau dibilang coklat, entah kenapa pokoknya dia kepingin putihπ. Pengaruh iklan skincare juga kali ya, yang bisa bikin kulit putih kayak orang korea, dari mulai sabun, body lotion mpe aneka krim-kriman, kecuali es krimπ.
Dialam nyata ini, sering saya bertemu dengan orang yang berusaha cukup keras untuk putih, meskipun hanya wajahnya yang terlihay putihππ, itu sudah cukup bikin seneng loh. Sampe kadang ada yang mukanya putih banget, tapi lainnya gak putih, definisi cantik yang embohlah.
Makanya keingan sebagian besar para wanita ini bikin produk skincare aneka rupa itu laris manis dan tumbuh subur kayak jamur dimusim hujan.
Ditempat saya ini ada yang kulitnya putih, mukanya bersih, karena ya emang dari sononya putih, keluarganya putih-putih. Banyak yang secara langsung tanya, pake bedak apa dia mbak kok mukanya bagus banget, ada juga yang nanya bisik bisikπ, ya saya jawab, cuma pake bedak bayi itu, my baby, lah wong dari owek sudah putih.
Eh ya, saya juga sering kepo kalo liat orang yang masih dibawah 30 tahun sudah flek hitam dimana-mana, dari hasil penyelidikan ternyata ya itu, pernah pakai krim-kriman yang bikin putih, kadang ada loh yang bilang dari masih sekolah dah pake krim yang bikin muka putih. Padahal umur di bawah 30 tahun sih muka masih seger-segernya, apalagi dibawsh 20 tahun, halah, masih kinyis-kinyis, mukanya masih kenceng-kenceng, yaa paling jerawatlah masalahnya.
Kemarin akhirnya saya gogling soal krim-kriman ini. Hati-hati loh dalam memilih skincare terutama untuk muka, jangan sampai keinginan kita untuk cantik malah jadi bikin kulit wajah kita stress, karena efek dari pemutih berbahaya ini bikin kita jadi lebih tua loh ternyata, pas awal-awal saja muka putih, bersih tak berjerawat, jika kita berhenti memakai bahkan kulit akan menghitam sebagai efek sampingnya. Makanya kebanyakan jadi tergantung dan susah berhenti.
Flek hitam yang disebabkan oleh penggunaan krim-krim berbahaya ini juga sangat susah loh di hilangkan, dari pengalaman orang yang mengalami yang pernah saya lihat malah tidak ada yang hilang flek hitamnya, paling kenceng berkurang sedikit.π
Sebenarnya banyak kok cara alami untuk merawat kulit wajah, misal dengan maskeran pake bengkuang, maskeran pake lemon, maskeran pake madu. Memang tidak bisa instan, tapi cara ini lebih aman bagi kesrhatan kita. Kalaupun memang menggunakan skincare, pilihlah dengan hati-hati jangan srmbarangan, liat wajah seseorang bagus pakai x, latah ikut-ikutan, padahal belum tentu cocok dengan kita. Apalagi kalo sicantik itu bru 20 an, kitanya 40an. Itukan kayak membandingkan dogan dan kelapa tua, meski sama sama kelapa. Eh..
Kalo ada yang punya masalah wajah, silahkan keahlinya, pastinya bukan saya π.
Dialam nyata ini, sering saya bertemu dengan orang yang berusaha cukup keras untuk putih, meskipun hanya wajahnya yang terlihay putihππ, itu sudah cukup bikin seneng loh. Sampe kadang ada yang mukanya putih banget, tapi lainnya gak putih, definisi cantik yang embohlah.
Makanya keingan sebagian besar para wanita ini bikin produk skincare aneka rupa itu laris manis dan tumbuh subur kayak jamur dimusim hujan.
Ditempat saya ini ada yang kulitnya putih, mukanya bersih, karena ya emang dari sononya putih, keluarganya putih-putih. Banyak yang secara langsung tanya, pake bedak apa dia mbak kok mukanya bagus banget, ada juga yang nanya bisik bisikπ, ya saya jawab, cuma pake bedak bayi itu, my baby, lah wong dari owek sudah putih.
Eh ya, saya juga sering kepo kalo liat orang yang masih dibawah 30 tahun sudah flek hitam dimana-mana, dari hasil penyelidikan ternyata ya itu, pernah pakai krim-kriman yang bikin putih, kadang ada loh yang bilang dari masih sekolah dah pake krim yang bikin muka putih. Padahal umur di bawah 30 tahun sih muka masih seger-segernya, apalagi dibawsh 20 tahun, halah, masih kinyis-kinyis, mukanya masih kenceng-kenceng, yaa paling jerawatlah masalahnya.
Kemarin akhirnya saya gogling soal krim-kriman ini. Hati-hati loh dalam memilih skincare terutama untuk muka, jangan sampai keinginan kita untuk cantik malah jadi bikin kulit wajah kita stress, karena efek dari pemutih berbahaya ini bikin kita jadi lebih tua loh ternyata, pas awal-awal saja muka putih, bersih tak berjerawat, jika kita berhenti memakai bahkan kulit akan menghitam sebagai efek sampingnya. Makanya kebanyakan jadi tergantung dan susah berhenti.
Flek hitam yang disebabkan oleh penggunaan krim-krim berbahaya ini juga sangat susah loh di hilangkan, dari pengalaman orang yang mengalami yang pernah saya lihat malah tidak ada yang hilang flek hitamnya, paling kenceng berkurang sedikit.π
Sebenarnya banyak kok cara alami untuk merawat kulit wajah, misal dengan maskeran pake bengkuang, maskeran pake lemon, maskeran pake madu. Memang tidak bisa instan, tapi cara ini lebih aman bagi kesrhatan kita. Kalaupun memang menggunakan skincare, pilihlah dengan hati-hati jangan srmbarangan, liat wajah seseorang bagus pakai x, latah ikut-ikutan, padahal belum tentu cocok dengan kita. Apalagi kalo sicantik itu bru 20 an, kitanya 40an. Itukan kayak membandingkan dogan dan kelapa tua, meski sama sama kelapa. Eh..
Kalo ada yang punya masalah wajah, silahkan keahlinya, pastinya bukan saya π.
Perjuangan Mengenolkan Bunga
Salah satu resolusi yang ingin dicapai tahun 2019 ini adalah mengenolkan hutang yang masih pakai
bunga/riba. Insha Alloh pertengahan tahun ini semua bisa selesai, amiin. Sebenarnya dah lamaaa banget pigin nulisin ini, cuma takut dianggap suci tak bernoda, padahal kan saya bukan rinso, tapi setelah baca tentang mas aldo dan CRV nya, jadi pingin ikutan curhat juga.
sebenernya akutu Tau itu dosa, riba itu gak boleh sebenarnya ya dari kecil, dari pelajaran agama disekolah sejak SD. Sudah tau, namun kurangnya pemahaman, meskipun tau tapi tetep melakukan, sepengetahuan saya waktu itu riba itu ya kalo pinjam uang di rentenir, yang mana bunganya cukup ajaib bikin tepok jidat. Wong waktu itu juga gak minjam paling cuma nabung yang mana bunganya juga abis buat biaya adm nya. Jadi pas sekolah SMP saya sudah punya rekening di bank dan rasanya bangga banget, ini loh, aku dah punya buku t abungan.
Mulai menyadari riba serta bahayanya, hingga gogling sampai mencapai titik, oke saya harus berhentisejak tahun 2013. Waktu itu suami pinjam uang di bank sebesar 175 juta selama 15 tahun alias 180 bulan. Besar angsuran sekitar 2,5 jt dengan pokok sebesar 1 juta dan bunga sebesar 1,5 juta. Lebih besar bunganya dari pada pokok yang harus kami bayarkan tiap bulan #lapkeringat. Saat meminjam kita sudah kena potongan untuk biaya ini itu sebesar kurang lebih 8 jutaan.
Menghitung bahwa tiap bulan kami harus membayar bunga lebih besar dari pada pokoknya membuat saya makin lama makin sadar, itu harus dihentikan. Mulailah kami mencari tahu bagaimana menutup pinjaman tersebut serta menghitung berapa sisa pinjaman yang harus kami bayarkan. Berbagai cara kami lakukan termasuk mengencangkan ikat pinggang, mengurangi pengeluaran pastinya. Alhamdulilah akhirnya tahun 2017, bulan agustus kami berhasil menutup hutang di bank. Cicilan baru 40 bulan, sisa yang harus kami bayarkan pokok kali 140 bulan di tambah finalti selama 8 bulan alias 12 jeti ππ, Nangis bombay teman, kejaaaam.. finaltnya gede banget.
Jika mungkin ada yang langsung mikir, halah, sok-sokan, macam sudah kaya aja, ya gak apa, semua punya pemikiran masing-masing, gak harus kaya juga untuk terbebas dari hutang. Ada juga kok yang makin kaya makin banyak hutangnya, ada juga yang hutang supaya kelihatan kaya, ada yang biasa saja tampilannya seperti idolaqu mas mark zuckerberg tapi sebenernya hartane sak mboh mboh.
Dulu tuh saya juga yang bangga banget jika pengajuan pinjaman diterima bank, merasa kridibilatasnya tinggi, orang baik, sampe bisa dipercaya bank #senyummiris. sekarang kalo membeli barang memang karna perlu, bukan karna mau atau karena malu. Wes ben rumah gak ada isinya, biar juga naek motor bekas, pake mobil bekas, yang penting hati tenang. Jangan dikira liat teman pake ekspander, pajero dan crv kayak mas aldi gak pengen, tapi keinginnya cukup disimpan dalam hati saja.
Alhamdulilah sudah berlalu1,5 tahun, kalau teringatpun rasanya masih mules
Lantas, apakah saya sudah terbebas dari riba, belum teman-teman. Saya masih membayar dan mendapatka bunga dari keanggotan koperasi. Memang pinjaman di koperasi bunganya hanya 0,5 persen perbulan. Tapi sekecil apapun, yang namanya bunga ya tetap riba. Tidak dibolehkan
Saat ini dengan mengumpulkan keberanian yang sudah lama terpendam, dengan pengetahuan yang hanya seperti butiran debu saya usul kepada teman-teman dan para pengurus koperasi, semoga suatu saat koperasi yang saya ikuti ini juga bisa menjadi koperasi yang syariah, sehingga anggota yang muslim tidak merasa galau tanpa juga merugikan yang non muslim.
Bagaimana caranya? Misal koperasi kita beranggotakan 60 otang, dengan modal 25 juta, saat ini sudah bisa meminjamkan dana maksimal 60 juta kepada tiap anggotanya. Kalo pinjamnya tanpa bunga, trus bagaimana koperasi modalnya bisa bertambah. Dengan cara menambah simpanan wajib menjadi sebesar 0,5 persen dari pinjaman maksimum atau terserah yang disrpakati. Misal simpanan wajib sebesar rp. 300.000, jadi tiap anggota selama sayu tahun bertambah modalnya sebesar 3,6 juta.
Bagaimana dengan pengurus, pengurus tetap wajib dibayar karena memang tidak ringan mengurusi dana sebanyak ini, biaya pengurus 10 persen dari total simpanan wajib kita selama setahun. Jadi rp. 360.000 x 60 orang.
Nah bagaimana yang tidak meminjam, ya tidak akan mendapatkan uang lebih, sama saja dengan anggota yang lain, simpanan pokok sama memba
bunga/riba. Insha Alloh pertengahan tahun ini semua bisa selesai, amiin. Sebenarnya dah lamaaa banget pigin nulisin ini, cuma takut dianggap suci tak bernoda, padahal kan saya bukan rinso, tapi setelah baca tentang mas aldo dan CRV nya, jadi pingin ikutan curhat juga.
sebenernya akutu Tau itu dosa, riba itu gak boleh sebenarnya ya dari kecil, dari pelajaran agama disekolah sejak SD. Sudah tau, namun kurangnya pemahaman, meskipun tau tapi tetep melakukan, sepengetahuan saya waktu itu riba itu ya kalo pinjam uang di rentenir, yang mana bunganya cukup ajaib bikin tepok jidat. Wong waktu itu juga gak minjam paling cuma nabung yang mana bunganya juga abis buat biaya adm nya. Jadi pas sekolah SMP saya sudah punya rekening di bank dan rasanya bangga banget, ini loh, aku dah punya buku t abungan.
Mulai menyadari riba serta bahayanya, hingga gogling sampai mencapai titik, oke saya harus berhentisejak tahun 2013. Waktu itu suami pinjam uang di bank sebesar 175 juta selama 15 tahun alias 180 bulan. Besar angsuran sekitar 2,5 jt dengan pokok sebesar 1 juta dan bunga sebesar 1,5 juta. Lebih besar bunganya dari pada pokok yang harus kami bayarkan tiap bulan #lapkeringat. Saat meminjam kita sudah kena potongan untuk biaya ini itu sebesar kurang lebih 8 jutaan.
Menghitung bahwa tiap bulan kami harus membayar bunga lebih besar dari pada pokoknya membuat saya makin lama makin sadar, itu harus dihentikan. Mulailah kami mencari tahu bagaimana menutup pinjaman tersebut serta menghitung berapa sisa pinjaman yang harus kami bayarkan. Berbagai cara kami lakukan termasuk mengencangkan ikat pinggang, mengurangi pengeluaran pastinya. Alhamdulilah akhirnya tahun 2017, bulan agustus kami berhasil menutup hutang di bank. Cicilan baru 40 bulan, sisa yang harus kami bayarkan pokok kali 140 bulan di tambah finalti selama 8 bulan alias 12 jeti ππ, Nangis bombay teman, kejaaaam.. finaltnya gede banget.
Jika mungkin ada yang langsung mikir, halah, sok-sokan, macam sudah kaya aja, ya gak apa, semua punya pemikiran masing-masing, gak harus kaya juga untuk terbebas dari hutang. Ada juga kok yang makin kaya makin banyak hutangnya, ada juga yang hutang supaya kelihatan kaya, ada yang biasa saja tampilannya seperti idolaqu mas mark zuckerberg tapi sebenernya hartane sak mboh mboh.
Dulu tuh saya juga yang bangga banget jika pengajuan pinjaman diterima bank, merasa kridibilatasnya tinggi, orang baik, sampe bisa dipercaya bank #senyummiris. sekarang kalo membeli barang memang karna perlu, bukan karna mau atau karena malu. Wes ben rumah gak ada isinya, biar juga naek motor bekas, pake mobil bekas, yang penting hati tenang. Jangan dikira liat teman pake ekspander, pajero dan crv kayak mas aldi gak pengen, tapi keinginnya cukup disimpan dalam hati saja.
Alhamdulilah sudah berlalu1,5 tahun, kalau teringatpun rasanya masih mules
Lantas, apakah saya sudah terbebas dari riba, belum teman-teman. Saya masih membayar dan mendapatka bunga dari keanggotan koperasi. Memang pinjaman di koperasi bunganya hanya 0,5 persen perbulan. Tapi sekecil apapun, yang namanya bunga ya tetap riba. Tidak dibolehkan
Saat ini dengan mengumpulkan keberanian yang sudah lama terpendam, dengan pengetahuan yang hanya seperti butiran debu saya usul kepada teman-teman dan para pengurus koperasi, semoga suatu saat koperasi yang saya ikuti ini juga bisa menjadi koperasi yang syariah, sehingga anggota yang muslim tidak merasa galau tanpa juga merugikan yang non muslim.
Bagaimana caranya? Misal koperasi kita beranggotakan 60 otang, dengan modal 25 juta, saat ini sudah bisa meminjamkan dana maksimal 60 juta kepada tiap anggotanya. Kalo pinjamnya tanpa bunga, trus bagaimana koperasi modalnya bisa bertambah. Dengan cara menambah simpanan wajib menjadi sebesar 0,5 persen dari pinjaman maksimum atau terserah yang disrpakati. Misal simpanan wajib sebesar rp. 300.000, jadi tiap anggota selama sayu tahun bertambah modalnya sebesar 3,6 juta.
Bagaimana dengan pengurus, pengurus tetap wajib dibayar karena memang tidak ringan mengurusi dana sebanyak ini, biaya pengurus 10 persen dari total simpanan wajib kita selama setahun. Jadi rp. 360.000 x 60 orang.
Nah bagaimana yang tidak meminjam, ya tidak akan mendapatkan uang lebih, sama saja dengan anggota yang lain, simpanan pokok sama memba
Minggu, 18 Februari 2018
Tentang melihat beranda orang lain
Bagi saya, facebook, instagram, twitter dan banyak lagi media sosial adalah tempat yang asyik buat menjalin pertemanan baik yang memang sudah kenal di dunia nyata, maupun yang tidak kenal. Media sosial ini berguna banget untuk mendapatkan info yang terkadang memang saya butuhkan, semisal parenting, masak masak, fashion, kajian agama dan lainnya. Tak sedikit juga tulisan tulisan inspiratif yang saya baca langsung ngena dihati dan otomatis saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namany media sosial, makin banyak teman, makin ramelah linimasa kita dengan rupa-rupa status atau postingan yang beraneka ragam, kalau bagi saya pribadi, media sosial adalah tempat pamer, terserah mau pamer apa, ada yang pamer makanan, traveling, aneka jualan, pamer urusan rumah tangga, pamer prestasi anak, sampai pamer pertengkaran dan segambreng pamer-pamer lain. Saya juga termasuk tukang pamer, apalagi kalo pamer saya dapat like, po meneh dikomentari, senengnya (Ih kok pamer sih, keliatane kok negatif banget..ha njuk opo? ).
Apakah terganggu dengan aneka pamer itu, so far nggak, banyak kok pamer yang positif trus saya like, kadang malah ikut komentar, trus kalo pamernya yang saya tidak suka, yo wes saya lewatin saja, gampil, status di linimasa gak perlu bikin baper, malah nambah-nambahin stress.
Soal melihat, mengintip atau membuka beranda orang lain, saya sering, apalagi beranda para idola, seleb medsos, sering banget. Terutama nech yang statusnya berguna sering ngasih tips apalah gitu, yang sering bikin status lucu-lucu, status yang mengundang tanya (bertengkar, pelakor, masalah arisan, selingkuh, tersandung hukum, korupsi) Apalagi status yang lagi viral, biasanya langsung kepo akunnya. Kalo lama gak online, biasanya langsung kepo akun-akun idola tersebut, kuatir ketinggalan info, hahaha, eh tapi saya jarang liat akun lamtur yow, seringnya ngintipin akun seleb masak di IG ding, sapatau ada resep baru, mudah dan murah yang perlu dicoba #pelit.
Cuma saya heran nich, kadang nemu status yang kira-kira gini, "hayo, ada yang kepoin kronologi aku, siapa tuhhhh?". Lah emang dilarang apa, lah jelas-jelas disitu ada pilihan setting, kalo gak boleh dilihat publik ya setting only me, kalau settingnya publik, ya artinya siap dilihat siapapun.
Kalau ada yang kepo akun saya, membuka kronologi, wah saya seneng banget, serasa jadi seleb hahaha #selebwannabe. Makanya jangan kuatir ya, kalo ada yang ngintip akun saya, gak akan saya curigai kok, gak akan dibikin status juga, hihihi.
Namany media sosial, makin banyak teman, makin ramelah linimasa kita dengan rupa-rupa status atau postingan yang beraneka ragam, kalau bagi saya pribadi, media sosial adalah tempat pamer, terserah mau pamer apa, ada yang pamer makanan, traveling, aneka jualan, pamer urusan rumah tangga, pamer prestasi anak, sampai pamer pertengkaran dan segambreng pamer-pamer lain. Saya juga termasuk tukang pamer, apalagi kalo pamer saya dapat like, po meneh dikomentari, senengnya (Ih kok pamer sih, keliatane kok negatif banget..ha njuk opo? ).
Apakah terganggu dengan aneka pamer itu, so far nggak, banyak kok pamer yang positif trus saya like, kadang malah ikut komentar, trus kalo pamernya yang saya tidak suka, yo wes saya lewatin saja, gampil, status di linimasa gak perlu bikin baper, malah nambah-nambahin stress.
Soal melihat, mengintip atau membuka beranda orang lain, saya sering, apalagi beranda para idola, seleb medsos, sering banget. Terutama nech yang statusnya berguna sering ngasih tips apalah gitu, yang sering bikin status lucu-lucu, status yang mengundang tanya (bertengkar, pelakor, masalah arisan, selingkuh, tersandung hukum, korupsi) Apalagi status yang lagi viral, biasanya langsung kepo akunnya. Kalo lama gak online, biasanya langsung kepo akun-akun idola tersebut, kuatir ketinggalan info, hahaha, eh tapi saya jarang liat akun lamtur yow, seringnya ngintipin akun seleb masak di IG ding, sapatau ada resep baru, mudah dan murah yang perlu dicoba #pelit.
Cuma saya heran nich, kadang nemu status yang kira-kira gini, "hayo, ada yang kepoin kronologi aku, siapa tuhhhh?". Lah emang dilarang apa, lah jelas-jelas disitu ada pilihan setting, kalo gak boleh dilihat publik ya setting only me, kalau settingnya publik, ya artinya siap dilihat siapapun.
Kalau ada yang kepo akun saya, membuka kronologi, wah saya seneng banget, serasa jadi seleb hahaha #selebwannabe. Makanya jangan kuatir ya, kalo ada yang ngintip akun saya, gak akan saya curigai kok, gak akan dibikin status juga, hihihi.
Selasa, 16 Januari 2018
Proll Tape
Proll Tape Kukus
300 gr tape, buang sumbu
60 gr gula pasir
2 btr telur
70 gr terigu
70 ml susu cair
75 gram margarin lelehkan
toping
keju
kismis
cara membuat
- Lumatkan tape dengan gula sampai teksturnya halus
- Masukan tepung terigu, aduk rata, kemudian tambahkan telur, aduk lagi hingga rata
- Terakhir campurkan susu dan margarin leleh, aduk hingga rata
- Masukan dalam loyang yang sudah diolesi margarin, beri taburan keju dan kismis (saya alas kertas roti dan dipanggang, karena lebih suka aroma cake yang di panggang, lebih harum).
Begitu matang keluar dari oven, langsung angkat kertas rotinya dan letak di rak kawat, aromanya wanginya sangat menggoda. Anak-anak sudah tidak sabar pingin nyicip. Rasanya enak banget, tapi karena proll tape ini tipe cake dengan tekstur padat, makan seiris saja langsung eneg. Walau rasanya enak, tapi saya lebih suka bolu tape yang lebih berpori dan juga tidak eneg.
Resep ini sangat gampang, tidak perlu mixer dan oven, tinggal aduk-aduk, trus kukus, cocok buat yang tidak suka ribet atau tidak punya banyak waktu buat baking.
Roti Manis Isi Meses
Bikin roti lagi, kenapa roti, roti dan roti? ya karena anak anak suka
banget, trus juga lagi seneng banget nyobain resep baru hasil mantengin foto-foto cantik para ahli roti di IG. Penasaran pokoknya, orang bisa bikin, kenapa saya tidak.
Bikin roti itu sungguh susah-susah gampang, bikin roti gagal, jadi makin penasaran, kenapa kok bisa gagal, jadi pingin segera bikin lagi, melayang-layang di kepala, aih kenapalah tadi kok gini, kok gitu. Pas bikinnya berhasil, tambah penasaran pingin nyobain resep lain, bentuk lain lagi, lagi dan lagi. Nah trus kapan berentinya, tepok jidat.
Dari kemarin si mbak minta bikinin roti isi coklat, aseeek, si mamak bisa bereksperimen lagi nech, resep dasar liat di IGnya mbak Liliana wijaya yang IG nya bertaburan gambar roti cakep, rapi n super montok.
ini resepnya
260 gr tepung komaci (saya cakra)
60 gr gulpas
15 gr susu bubuk
6 gr fermipan
2 kuning telur dan susu cair timbang 150- 160 gr
30 gr unsalted butter (saya bb cake n cookies)
2 gr garam
Caranya
campur terigu, fermipan, gula pasir & susu bubuk, aduk rata sebentar, masukan telur dan susu cair, mixer sampai setengah kalis, terakhir masukan butter dan garam, mixer terus sampai benar benar kalis elastis.
Istirahatkan kurang lebih 45 menit (saya satu jam lebih), kempiskan adonan, bentuk dan isi sesuai selera, saya bagi 16 dan isi dengan meses.
Letakan di loyang yang sudah dioles mentega, istirahatkan lagi 1 jam, panggang di oven yang telah dipanaskan selama 25 menit atau sesuai oven masing masing (saya api bawah 20menit, atas 7 menit suhu 170 dersel)
Begitu keluar oven, oles atasnya dengan butter supaya mengkilap.
Langganan:
Postingan (Atom)