everything

Senin, 19 Agustus 2013

Makna Hari Raya Idul Fitri

Hari raya memang sudah lewat, mudik ke Jambi pun telah lewat, sekarang sudah balik lagi ke Tebo dengan aktifitas seperti biasanya, tapi meski demikian makna lebaran tahun ini buat saya sungguh luar biasa.
Setelah menikah 4 tahun yang lalu, tahun inilah kesempatan pertama saya, suami dengan dua anak saya dapat berlebaran di rumah orang tua saya.. rasanya begitu menyenangkan...

Lebaran pertama, setelah solat idul fitri, kami saling bermaafan, dimulai dari ibu yang sungkem ke bapak, kakak tertua, sampai saya  dan suami sungkem kepada orang tua, tak kuasa saya menahan air mata saat  mohon maaf kepada ibu saya, yang dengan sangat sabar telah menjadi ibu saya selama 35 tahun dan tidak mengeluh, sekarang saya paham bagaimana  beratnya menjadi ibu, cos saya sudah jadi ibu for 3 years...(belum ada apa2nya ya...) Setelah bermaafan di rumah selesai, kami pergi kerumah pakde2 dan bulek2 dari pihak ibu saya, dan alhamdulilah taun ini semua terkunjungi..sampai lebaran ke-4 semua selesai.

Idul fitri setiap tahun selalu menjadi momen yang di nanti buat saya, selain bisa saling bermaafan, pada saat idul fitri juga jadi momen silaturahmi dengan keluarga, menjadi perantau, membuat saya jarang banget bisa berkumpul dengan keluarga besar saya,  hari lebaranlah kesempatan itu ada...bisa ketemu dengan kakak, adik, sepupu,  keponakan, juga para tetangga...

Waktu kecil, yang ada dalam pikiran saya, lebaran adalah peke baju baru, dapet salam tempel dari yang tua2, makan2 dan minum2 enak, jalan2 ke tempat wisata... tapi sekarang makna lebaran jadi berbeda buat saya...lebih kepada silaturahmi, bahagia bisa kumpul dan bertemu dengan saudara...meskipun ribet riweh dengan 2 balita....


Minggu, 18 Agustus 2013

Que Sera-Sera

Suatu sore saat nemenin putri kecilku nonton kartun di  B-chanel,  ada tayangan iklan yang diiringi sebuah lagu yang denger musiknya aja langsung merinding terharu biru.., iklan tersebut dimulai dengan seorang perempuan yang memainkan piano mengiringi sejumlah anak-anak laki-laki & perempuan yang sedang menyanyi, pada barisan depan anak2 duduk di kursi roda, dan yang belakan berdiri....(sebagian  anak-anak difabel), terdapat juga ibu2 yang menyaksikan anak-tersebut menyanyi....

Awalnya para ibu ikut menyanyikan lagu tersebut, namun berikutnya terdiam mendengarkan lagu tersebut yang dinyayikan sangat sepenuh hati, saking menghayatinya mereka menyayi sampai membuat para ibu serta kru yang mengambil adegan tersebut  juga ikut terpana .. tiap kali melihat tayangan ini saya begitu sedih dan ingin menangis..(saya yakin kebanyakn orang juga merasakan hal seperti saya) dan tiap kali iklan ini nongol anak sayapun langsung ikut menyanyi meskipun dengan versi dirinya....
 
Lagu ini  berjudul Que Sera Sera, pertama kali dipublikasikan tahun 1956 di tulis oleh Jay Livingston dan Ray Evans yanh juga merupan lagu dalam film Alfred Hitchock yang berjudul The Man Who Knew Too Much (Wikipedia.org) menurut versi aslinya lagu ini sangat panjang... artinya juga sangat mendalam, tapi berhubung yang saya liat pertama versi anak2 yang cuma beberapa bagian, dan posting ini hanya sebagai hafalan saya untuk mengajari anak saya, yo wes... saya pilih yang versi iklan saja, pastinya lebih mudah dan simple di hafal tanpa mengurangi maknanya....

Here is the lyrik  sekaligus  artinya versi saya...

When I was just a little girl (ketika aku masih kecil)
I asked my mother what will I be (aku tanya pada ibuku, jadi apa aku nanti)
Will I be pretty (akankah aku  cantik)
Will I be rich (akankah aku kaya)
Here's what she said to me (inilah jawaban ibu  padaku)

Que sera sera
Whatever will be will be (apapun yang akan terjadi, biarlah terjadi)
The future's not ours to see (masa depan tidak bisa dilihat sekarang)
Que sera sera
What will be will be (apa yang akan terjadi, terjadilah)

When I was just a little boy (ketika aku masih kecil)
I asked my mother what will i be (aku tanya pada ibuku, akan jadi apa nanti)
Will i be handsome
(akankah  aku gagah)
Will i be rich (akankah aku Kaya)
Here's what she said to me (Inilah jawaban ibu  padaku)

Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera

What will be, will be
Que sera sera...



Syair ini terbalik bagi diri saya, tiap memandangi anak saya tidur, saya yang bertanya dalam hati, jadi apa kelak  kedua anak saya, as mom, kadang saya sangat kuatir dengan apa yang akan terjadi dengan anak saya, apakah nanti sekolahnya pintar, apakah mendapat pekerjaan yang baik, apakah mendapat istri/suami yang baik....apa jadinya jika saya tidak ada lagi...saya sering kali sampai menagis jika memikirkan hal itu...

Benar jawaban ibu dalam lirik lagu tersebut, kita tidak perlu terlalu berlebihan memikirkan masa depan, yang kita harus lakukan adalah berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak kita, memberikan pengetahuan yang baik sesuai dengan porsinya, soal menjadi apa nanti, itu adalah kehendak  Alloh SWT...