everything

Kamis, 27 Februari 2014

Wonderful Wife



Desember 2009 adalah great momen buat saya, hapal banget tanggal itu karena sejak saat itu saya resmi dinikahi seorang pria sederhana  nan baik hati (menurut saya) sehingga akhirnya saya menyandang gelar sebagai seorang istri. awal mula menjadi seorang istri tentu bukanlah hal mudah, karena mulai saat itu hari-hari saya tidak lagi sendiri, ada orang lain yang akan menemani saya menghabiskan waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 12 bulan setahun #halah..lebai...


Mempunyai suami, jujur saja lebih enak dari pada semasa single,  banyak hal dilakukan berdua, saya yang terbiasa tinggal sendiri  jauh dari orang tua sejak selesai kuliah, terbiasa mengurus sendiri berbagai hal mulai dari beli gas sendiri (dulu belum ada yang 3 kg loh...), pasang gas, ganti oli motor, bawa  genset ke bengkel, pasang bohlam sendiri, sibuk mencari tukang  waktu kontrakan lantainya rusak, ga repot lagi ngitung pajak, semenjak ada suami, pekerjaan itu tidak lagi saya pikirkan, bahkan ngecas HP  ga perlu repot, ada suami yang selalu rajin mengurusi hal sepele macam itu tanpa saya  minta.

Namun demikian,  tidak semua hal yang kami alami adalah hal menyenangkan dan bahagia. tak perlu hal yang sangat prinsip bisa menjadi keributan dalam rumah tangga saya, kadang hanya masalah sepele saja, misal saya tidak suka melihat cara suami menyendok sayur atau sambal yang menyebabkan  piringnya belepotan, saya maunya baju yang masih akan di pakai di gantung pake hanger tapi suami sering menggantung di belakang pintu, saya terbiasa sikat gigi sebelum tidur sementara suami terbiasa sikat gigi pas mandi. saya maunya sebelum tidur nonton tv dulu sambil ngobrol, suami begitu nempel bantal langsung tidur. saya sebel melihat  kertas berserakan, saya sebel sprei kusut,  dan banyak lagi, hal-hal kecil semacam ini sering memicu pertengkaran yang menyebabkan saya sering menangis diawal-awal menjadi istri.

Sekarang sudah 4 tahun lebih kami berumah tangga, sudah dikarunia 2 orang anak,  saya mulai bisa menerima berbagai berbedaan sifat dan sikap suami, saya mulai rileks menghadapi berbagai permasalahan yang timbul, saya terus belajar memahami bagaimana menjadi istri yang baik, bagaimana menjadi wonderful wife, saya sadar saya masih jauh dari wonderful wife, tapi saya akan terus belajar.

Menurut saya, dari hasil pembelajaran saya selama ini, saya meringkas ada 3 hal penting yang harus dilakukan oleh perempuan agar bisa menjadi wonderful wife yaitu

1. Berbakti pada suami

Seorang istri haruslah berbakti sepenuh hati pada suami, tentu dalam hal yang baik-baik, alloh menjanjikan surga bagi istri yang taat pada suami, saya terus berusaha untuk berbakti dan taat pada suami, pernah suatu kali kami bertengkar, suami marah dan mendiamkan saya, akhirnya dengan berbesar hati, karena suami terus mendiamkan saya, usai sholat saya minta maaf padanya, dia langsung bilang "tidak diridoi solatmu, jika kamu belum meminta maaf pada suamimu" katanya sambil memperlihatkan pada saya sebuah artikel, sejak saat itu bagi saya, meminta maaf adalah hal pertama yang harus saya lakukan saat kami bertengkar. ternyata hal itu berdampak  baik, kami jarang bertengkar lama.
bentuk bakti lain seorang istri  adalah memberikan dampak yang baik bagi suami, memberikan dukungan terhadap pekerjaan, memberi motivasi sehingga  kualitas hidup semakin meningkat, baik berkaitan dengan sesama manusia maupun kualitas hubungan dengan alloh SWT.
Saya juga berusaha untuk selalu mensyukuri apa yang ada pada kami, saya tidak menuntut lebih dari yang bisa diberikan suami.

2. Melayani suami dengan senang hati

Saya sadar tugas saya sebagai seorang istri harus melayani suami dengan senang hati, mulai dari mempersiapkan makan, mempersiapkan pakaian dan lainnya, saat mood kita baik, dalam masa saya berumah tangga, saya juga punya pengalaman kurang menyenangkan,  saya menyiapkan makan dengan muka masam dan tergesa2, suami marah dan tidak jadi makan, menyesal  sekali saya saat itu, tapi itu adalah pelajaran berharga, sekarang saya berusaha keras untuk selalu bermuka manis, tidak mudah memang, karena sebagai manusia, kita juga kadang memiliki masalah, tidak hanya dengan suami, bisa dengan anak, teman, saudara atau masalah pekerjaan. saat perasaan tidak nyaman atau marah, saya selalu meredamnya dengan lebih banyak diam, mempersingkat bicara dan tatap muka sampai mood saya kembali baik. saya berprinsip tidak perlu lama-lama menyimpan amarah, karena marah sangat menguras energi.
Sebagai istripun kita harus menjaga penampilan, agar suami merasa betah, berkata dengan bahasa yang lembut, tidak gampang emosi.

3. Mengasuh dan mendidik anak dengan baik

Hal penting lain yang harus dilakukan agar kita bisa menjadi wonderful wife adalah dapat memberikan asuhan yang baik pada anak-anak kita, apalagi setiap anak punya karakter masing-masing yang tentu saja memerlukan perlakuan yang berbeda, ibu lah yang lebih banyak bersama anak, sehingga peran ibu dalam membesarkan dan mendidik anak sangat penting, seorang istri tidak hanya mampu melahirkan anak yang banyak, tapi mampu juga mendidik anak-anaknya dengan baik sehingga anaknya kelak menjadi manusia yang taat dalam agama alias anak yang soleh dan solehah, berguna bagi banyak orang, serta berguna bagi negaranya.
saya sepakat bahwa pendidikan penting yang harus diberikan kepada anak adalah pendidikan agama, sehingga nantinya berprofesi apapun anak kita, dia tetap berada dijalan alloh. meskipun kita juga harus memberikan pendidikan ilmu pengetahuan umum.

Itulah 3 hal penting menurut saya yang harus dilakukan para perempuan agar menjadi wonderful wife, saya sadar masih jauh dari 3 kemampuan itu, tapi saya akan terus belajar agar saya bisa menjadi wonderful wife..

Untuk blog, saya tidak bisa memberi masukan, blognya sudah bagus, saya seneng berkunjung ke blog mak ida, banyak tips dan ilmu yang bermanfaat yang bisa saya dapat, blog mak ida termasuk yang rajin saya kunjungi...

ARTIKEL  INI  DISERTAKAN DALAM  GA  “WONDERFUL WIFE  By Ida Nur Laila



gambar  :ibnujafar86.wordpress.com

Minggu, 16 Februari 2014

Akhirnya, Dia Pergi….

Jumat, 14 Februari 2014, adik ipar saya, yang telah sekian lama sakit, akhirnya di panggil sang kuasa, kesedihan yang luar biasa bagi kami semua, tapi kesedihan yang mendalam terlihat pada ibu mertua saya yang telah mendampingi dan merawatnya selama 20 hari terakhir di rumah sakit. Pur memang memiliki riwayat penyakit yang cukup serius, 2 tahun yang lalu dia terserang stroke, pada saat itu dia tengah sibuk membuat skripsi, karena strokenya, kaki dan tangan bagian kiri sempat lumpuh, namun terakhir sebelum dia dirawat pur sudah bisa mengendarai motornya sendiri  meski tangannya belum sepenuhnya bisa menggenggam.

Hari rabu12 maret 2014, ketika saya akan solat zuhur, my hush cerita kesaya, bahwa keadaan Pur sudah sangat memprihatinkan, my hush dan Sis (adik ke-3) yang ikut  mendampingi selama dirawat di RS, M Djamil Padang bersikeras membawa adik ke RS. Harapan kita di Jakarta. Saya masih ingat pembicaraan waktu itu.
“keadaan pur makin payah bu, sepertinya secepatnya akan dibawa keJakarta…..”
“bawa orang sakit ke Jakarta ga mudah loh yah, dengan apa mau di bawa….”
“Sis lagi cari info, lagi tanya-tanya, maskapai mana yang bisa….”
“ntar kalo kenapa-kenapa di Jakarta gimana, susah loh bawa pulangnya……”
“kok ibu ngomong gitu….sudah sana solat….”

Menyesal rasanya kok saya keceplosan seperti itu, saya bicara seperti itu teringat cerita mengenai almarhum ayah saya, meninggal di Jakarta des 1977 dan dimakamkan di Jakarta, tahun segitu, tentu sangat tidak mudah membawa mayat ayah saya ke Jambi.

Saya berkata seperti itu juga bukan tanpa alasan, sejak pur di bawa ke Padang, tiap kali mendapat telpon dari sana, suami selalu  pesimis, sepertinya tidak ada harapan, biasanya saya selalu menyemangati agar kita tidak boleh menyerah, kita harus terus berusaha semaksimal mungkin.

Saya juga teringat, betapa ngototnya saya ke suami ketika dia dibawa pulang karena tidak puas dengan perawatan di rumah sakit Tebo, saya menyarankan agar di di bawa kerumah sakit yang lebih baik,  karena menurut my hush saat itu keluarga  berfikir kearah pengobatan alternative. Namun jam 9 malamnya, kami ditelfon agar mencarikan mobil, karena adik akan dibawa kerumah sakit M,Djamil, betapa gembiranya saya, karena ada harapan.

Terakhir saya bertemu adalah hari  rabu sore tanggal 30 Januari, saat itu perasaan saya sudah tidak menentu, ga tega saya melihat keadaanya, tidak pernah lepas bapak atau ibu mertua memeluknya, sekitar jam 5 sore, dia minta gunting rambut, mungkin gerah.

Pada hari itu juga beberapa saudara dan tetangga menjenguk,  dia hanya terdiam lemah dan menatap orang-orang  dihadapanya. sulit bagi saya menggambarkan bagaimana mengartikan tatapan matanya, mungkin merasakan sakit yang teramat sangat atau mungkin pancaran kesedihan yang mendalam karena dia tau betapa berat penyakit yang di deritanya. (hasil usg  memperkirakan sirosis dan ada batu empedu)

Sore hari rabu itu,   saya ajak my hush jalan-jalan karena sudah hampir 3 minggu suami disibukan dengan urusan adik, tampaknya my hush juga sangat  stress memikirkan kondisi pur, banyakan pesimisnya dibanding optimis, dijalan dia bilang, para orang tua menelfon, agar pur tidak usah dibawa ke Jakarta, tapi my hush dan adik ke-3 masih bersikeras, saya  bilang kesuami, kalo orang tua sudah berkata seperti itu, sebaiknya kita ikut saja,  dalam pikiran saya  para orang tua pasti sudah tau  bagaimana keadaan pur  pada  saat itu. dijalan Sis nelpon, membicarakan mengenai keadaan Pur,  my hush langsung bilang supaya rencana bawa Pur ke Jakarta di batalkan saja.  Karena bapak, pakde dan bude sudah menelpon,  menyarankan seperti itu, saya juga langsung bilang ke suami  untuk segera ke Padang menjenguk Pur, my hushpun berencana berangkat malam sabtu. Namun hari kamis malam pur sudah dibawa pulang ke Tebo. My hush pun langsung kerumah mertua, menunggu kedatangan pur.

Ternyata beberapa hari terakhir, pur selalu minta pulang kerumah, karena melihat kondisinya yang memang sangat payah, menurut bude nafasnya sudah seperti hilang timbul, sering muntah darah, merasa kepanasan, pur selalu minta kepalanya disiram air, bahkan dia sempat minta dibawa kekamar mandi. Akhirnya pulang kerumah menjadi pilihan. Kedua orang tua sudah pasrah.

Jam 2 malam pur sampai di rumah, menurut may hush dia minta dibacakan al-quran, minta hidung dan telinganya juga dibersihkan. esoknya, sehabis solat jumat dirumah, my hush balik lagi ke rumah mertua, sempat juga membeli kateter, sebenarnya saya pengen sekali ikut, tapi saya kuatir malah bikin suasana jadi rame, karena toriq bener-bener sedang lasak-lasaknya.

Jam 4.35, suami telpon, pur sudah tidak ada, sudah di panggil alloh kesisinya, saya sedih sekali, menyesal kenapa saya tidak ikut melihatnya, mengantarnya pergi untuk selamananya…
Jam 6 sore saya sampai dirumah mertua, tak tertahan betapa sedihnya saya,  apalagi melihat ibu mertua dan rika yang terkadang menangis.  Kami bergantian mengaji hingga pagi, tak henti mendoakan pur agar diberi kemudahan di alam sana.

Malam itu banyak  kerabat, tetangga serta teman-teman pur yang takziah, semua berduka, jam 11 siang kemarin, pur di makamkan, saya tidak ikut mengantarkannya sampai peristirahatan terakhir. Pergi pada hari yang baik, pergi dalam dekapan kedua orang tua, pergi dikelilingi orang-orang tercinta, menurut orang yang berada disekitanya pada hari itu, pur  menghembuskan nafas terakhirnya dengan tenang.

Saya jadi teringat tentang buku phsikologi kematian yang ditulis  Bapak Komarudin Hidayat di acara Kick Andy, cara meninggal seperti ini adalah cara meninggal yang bahagia, dirinya telah merasa siap dipanggil. Dirinya telah meminta maaf kepada orang yang  mungkin pernah disakitinya. semua orang terdekat mendampingi, orang terdekat sudah memberikan perhatian yang begitu besar di hari-hari terakhirnya. Sehingga pada saat dia pergi semua sudah merasa iklas.

Selamat jalan adikku, semoga alloh mengampuni semua dosa yang pernah kau diperbuat, semoga segala amal ibadahmu diterima alloh SWT, semoga amal baikmu  selama didunia dapat meenerangimu dialam kubur. Tidak adalagi Purwanto, pribadi yang sangat humoris dan jarang serius dalam keluarga kami, kami pasti selalu merindukanmu….

Terima kasih untuk semua kerabat handai taulan yang sudah berpartisipasi, sudah berempati, sudah membantu baik moril dan materil, hanya allohlah yang akan membalas kebaikan dan keiklasan kalian.


 beberapa foto  almarhum

di fapet unja


bergaya saat kkn

bersama tata

bersama teman di kampus.

Rabu, 12 Februari 2014

AC, Bikin Pusing......

Jaman saya kecil, yang namanya AC alias air conditiner masih barang elit banget, cuma yang tinggal di rumah gedongan yang pake AC, lagipun jaman dulu ngapain juga pake AC, lah wong udaranya masih sejuk, pepohan masih banyak, tapi sekarang, jangan kan tinggal di kota besar yang rumahnya sudah super duper rapat, kami yang tinggal di kota kecil gini pun, sudah merasakan gerah yang tak terkira tiap hari, apalagi saya yang tinggal di sebuah ruko, minim jendela dan sirkulasi udara yang memadai. menggunakan AC sudah jadi kebutuhan.

Menggunakan AC adalah pengalaman yang menyebalkan hingga sekarang, kalo ademnya pake AC tentu saja suatu kenikmatan, tapi karena dari pertama kali pake selalu saja ada masalah, jadi tiap nyalain AC, yang ada di benak saya selalu tukang service....#lebai.

Tahun 2009, saya pake AC  merek Gree,  karena hadiah, ga mikir merek, tinggal panggil tukang pasang AC. ga nyampe 6 bulan AC saya ga dingin, kita panggil  tukang service, katanya kudu di benerin, its oke.... dicopotlah outdoornya dan di bawa pulang. but  mpe 6 bulan,  tidak juga diantar, dengan alasan alatnya ga ada, rusaknya karena listrik ga stabil,  karena kesal, akhirnya diambil saja dengan  my hush,   tetep masih, rusak yo wes ga apa.  kita cari lagi tukang service yang lain, habislah kita 1,8 juta.....(tuing.....saya ngedumel abis setelah tukang servicenya pulang) katanya ganti kompresor bla-bla....

Ternyata oh ternyata,  masalah ga juga  berhenti, ga nyampe 6 bulan si AC mogok lagi, ntah brapa kali lagi di panggil tukang service, saya  sempet juga mogok pake AC saking kesalnya, akhirnya karena ga tahan tiap bulan panggil tukang service, juni 2013 kemaren, saya memutuskan untuk  beli AC baru,  maksud hati AC baru mungkin ga akan bikin ribet, my hush  mememilih AC panasonic  eco smart 1 PK,   katanya itu yang tangguh. beli di Jambi, dan di Tebo panggil tukang service yang biasanya.

AC  baru alhamdulilah  dingin, pokoke bikin tidur nyenyak, tapi sodara-sodara........abis lebaran kemarin, AC sudah ga dingin lagi, saya sampai emosi jiwa dengan  my hush yang jadi pelampiasan omelan saya, jadilah panggil tukang service yang memasang AC baru kami ini, di cek....ternyata freon habis.....saya memang ga ngerti banget soal beginian, dari beberapa artikel yang saya baca, kalo kejadiannya seperti itu, arinya ada yang bocor, tapi dengan tukang service hanya di isi freon, alhasil 1 bulan kemudian  AC saya ga dingin lagi, kembali di isi freon ma tukang service, sekitar bulan November, instalasi di ganti dengan  yang baru, katanya kebocoran pada instalasi lama,  bayarlah kita  Rp. 450.000,-, yo wes iklas, semoga ga ada masalah  lagi.....

Tapi ternyata  Desember kemarin, AC  ga dingin lagi, tukang service tau kalo AC kami bocor, tapi bagian mana yang bocor tidak di temukan, sulit menggambarkan perasaan saya,  keseeeeeeel banget, saking bosen dengerin ocehan saya tiap hari, juga ga kuat dengan anak yang sebentar-sebentar terbangun karena berpeluh keringat kalo malam hari, akhirnya suami beli alat pengukur freon dan 1 tabung freon, (total habis 1 juta), jadi bisa isi sendiri, bayangkan,  sejak beli tanggal 24 Desember 2013 sampai hari ini, sudah 3 kali isi freon. sebenarnya membeli tabung freon  sendiri juga ga menyelesaikan masalah, kami hanya sudah bosan memanggil tukang service. (di tempat kami ini hanya ada 3 tukang service dan ke3nya sudah  kami pakai), tukang servicenyapun sudah bosan kerumah kami, dan ga mampu menyelesaikan masalah kebocoran AC kami.


Entah sampai kapan AC  kami bandel seperti ini, saya sedang mengupayakan mencari tukang service AC yang mumpuni  dari tempat lain. dari pengalaman saya yang super ribet menggunakan AC, ada 2 hal penting yang harus dilakukan ketika memasang AC.
  1. Pasanglah AC dengan tukang service AC yang langsung ditunjuk dari toko, sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan, pihak toko bisa bertanggung jawab.
  2. Gunakan voltage stabilizer, karena AC akan lebih awet dengan  tegangan listrik yang stabil.




Minggu, 09 Februari 2014

Cobaan, Eratkan Keluarga Kami



Banyak hikmah yang bisa diambil kala kita tertimpa cobaan , tidak hanya kita merasa betapa menderitanya kita karena cobaan, Sakitnya adik ipar, merupakan cobaan  bagi keluarga kami, sudah 2 minggu lebih di rawat dirumah sakit M. Djamil Padang, hingga saat ini  belum tau sampai  kapan akan dibawa ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, meski kondisinya sudah lumayan membaik.

Menginap di rumah sakit tentu bukan sesuatu yang menyenangkan, tapi itulah yang terjadi sekarang, bapak dan ibu mertua menemani dengan sepenuh hati adik yang sakit. tentulah berbagai perasaan tidak nyaman harus dialami ketika kita menunggui orang yang sakit di rumah sakit, menggunakan air sangat terbatas, apalagi kita sangat memerlukan air, mulai dari mandi, cuci pakaian, BAB, hingga berwudhu, istirahatpun susah, karena sebentar-sebentar mengurusi si sakit, belum lagi petugas medis yang silih berganti keruangan, waktu terasa begitu lama berlalu, tidak banyak pula aktifis lain yang bisa di lakukan seperti halnya dirumah. Tak terhitung pula  material maupun nominal rupiah yang dikeluarkan dan dipersiapkan untuk pengobatan yang belum tau sampai kapan selesainya.

Cobaan  luar biasa ini sungguh ujian berat buat keluarga, tapi  saya melihatnya dari sisi lain, dengan adanya cobaan ini, silaturahmi keluarga menjadi semakin erat, saya dan my hush  jadi tiap hari kerumah mertua, karena ada  mbah buyut yang tinggal dirumah sementara mertua di padang,  meskipun tidak menginap. my hush yang jarang menelpon, jadi tiap hari menelpon mertua untuk mengetahui kondisi adiknya.

Partisipasi saudara yang lainpun sungguh luar biasa, bude yang  jauh bergantian menunggui   si mbah yang dah cukup tua di sini, sepupu my hush dan keluarganya  di Padang pun tiap hari menemani mertua di rumah sakit. padahal selama ini dengan urusan keluarga masing-masing, silaturahmi  hanya dilakukan via telphon. belum lagi saudara yang jauh-jauhpun kerap menelpon memantau perkembangan adik.

Begitulah cara  alloh mendekatkan keluarga ini,  dibalik kesedihan karena beratnya ujian ini, ternyata ada hal yang positif terjadi,  seluruh keluarga baik yang jauh maupun dekat semangat memberikan partisipasinya, tidak hanya moril, materil pun iklas di berikan. semoga hal positif ini dapat membuat adik yang sakit lebih bersemangat  untuk sembuh, begitu banyak yang peduli dan perhatian, jadi menurut saya tidak ada kata menyerah, obat mujarab bukanlah datang dari  semua orang sekitar yang memberikan dukungan. tapi dari diri sendiri yang optimis untuk sembuh dan mau bersungguh-sungguh melakukan hal yang baik, iklas, berdoa dan berserah diri pada alloh.



gambar : www.firmansyahsw.com


Jumat, 07 Februari 2014

Lomba Blog Bikin Ketagihan

Saya termasuk pendatang baru didunia blogger, belum setahun saya ngeblog, blog masih carut marut, pengunjung juga belum banyak, apalagi tulisan....belum bisa banget di banggakan sebagai tulisan yang baik dan benar secara penulisan dan tata bahasa.  belum juga jadi blogger yang banyak memberikan manfaat bagi orang yang membacanya.

Bergabung dalam komunitas blog, membuat saya makin tau  banyak tentang blog, ternyata ngeblog itu bisa menghasilkan uang, salah satu cara adalah dengan mengikuti berbagai lomba yang kini makin marak di socmed. dari komunitas yang saya ikuti,  bertebaranlah para juara kontes blog,  yang bikin ngiri banget, hal inilah yang akhirnya membuat saya juga mulai ikut-ikutan lomba, meski dengan kemampuan emak-emak ndesit.

Sebenarnya saya bukanlah tipikal orang yang kepercayaandirinya tinggi, tapi berhubung ikutan lomba blog juga kita ga perlu show up siapa diri kita,  so...si ibu pemalu, rajin, gemar menabung, pantang melihat iming-iming hadiah yang bikin mata ijo. mulai dech ibu pemalu ini ikut-ikutan meramaikan  lomba, pengen juga merasakan mendapat hadiah dari mainan jari di keyboard.  gak cuma kriting jari gegara online.

Mengikuti kontes blog atau GA  ternyata memang sesuatu banget...(jg bilang saya princess syarini lover ya...), banyak hal yang didapat dari mengikuti sebuah kontes, diantaranya :

  • Menambah pengetahuan umum, secara otomatis kita pasti mencari referensi  tentang tema tulisan, dari 2 kali ikutan lomba, saya jadi makin tau banyak hal yang berkaitan dengan tema lomba, karena kita pasti ga akan mau tulisan kita gak berbobot.
  • Melatih kemampuan dalam hal penulisan dan tehnologi, buat saya yang super gaptek, hanya ibu rumah tangga, ikut lomba menjadi ajang untuk mengoptimalkan kemampuan. yang selama ini cuma  curhat, rumpi atau nggosip, jadi belajar juga masalah bahasa dan cara menulis artikel yang baik.
  • Memperluas pertemanan, setidaknya kita juga akan  berkenalan dengan para kontestan lainnya, 
  • Meningkatkan pengunjung blog, dengan kita rajin bertamu kerumah orang, secara otomatis rumah kitapun akan di kunjungi
  • Yang terakhir tentulah reward atau hadiahnya, jika tulisan kita bagus, sesuai dengan tema dan ketentuan, bukan tidak mungkin kita akan menang, dan ujung-ujungnya adalah hadiah,  ternyata oh ternyata hadiahnya bikin kita ngiler banget. mulai dari buku, peralatan dapur, uang, paket jalan-jalan, voucer,diskon,  mpe kendaraan bermotor.
Dua kali ikut lomba blog bikin saya makin ketagihan, apalagi saat lagi ga punya ide samasekali buat ngisi blog,  ikutan kontes atau GA bikin jadi semangat nulis, karena tema dah di tentukan, tinggal  cari referensi lewat mbah google. jadi deh tulisan. 


albi

beberapa lomba blog yg hadiahnya bikin ngiler..



Kamis, 06 Februari 2014

Makanan Favorit dan Palm Sugar


Saya adalah keturunan Jawa yang lahir dan di besarkan di Jambi, jangan bayangkan daerah Jambi itu dipenuhi suku anak dalam ya...?.  populasi penduduk Jambi beragam dan yang terbesar adalah suku Jawa, di tempat tinggal saya, lebih 50 % populasinya adalah orang Jawa, karena itulah sayapun sangat terbiasa dengan olahan makanan yang serba manis, bahkan masak  sambalpun tetep pakai gula.

Saking hobinya, saya  sering banget bikin cemilan makanan manis seperti bubur kacang hijau campur ketan, bubur sumsum, kolak, padamaran, bolu, kue bugis dan kue tradisional lainnya. Beruntungnya   suami  juga asli Jawa, jadi tidak  masalah banget dengan selera makan, semua sudah hampir sama, lagipula suami tipe pemakan segala, apa yang saya masak, dia oke-oke saja, salah satu favoritnya adalah bubur ketan itam yang dicampur dengan kacang hijau atau kacang merah. Dua minggu sekali saya buat makanan yang satu ini, kebetulan anak kedua saya doyan banget dengan bubur ini, sepertinya buah jatuh tak jauh dari pohonnya, anak saya suka makanan yang manis-manis juga.

Bubur ketan hitam + kacang merah favorit 

Kolak duren + ketan 

Sebenarnya saya sempet kuatir dengan hobby mengkonsumsi makanan manis, meskipun kami  tidak pernah ngeteh atau ngopi, karena setau saya banyak mengkonsumsi gula identik dengan diabetes.  Tapi sekarang saya gak kuatir lagi, karena kebanyakan makanan yang saya buat menggunakan  gula  merah sebagai pemanisnya.  gula merah yang saya pilih adalah gula aren, kenapa gula aren, karena rasanya lebih mantap untuk semua olahan panganan.

Gula aren  adalah gula yang terbuat dari nira yang berasal dari pohon enau (Arenga pinnata),  gula aren juga sering di sebut palm sugar. mungkin belum banyak yang tahu, kalau gula aren atau palm sugar ini adalah pemanis sehat. Gula aren juga mempunyai manfaat yang cukup banyak diantaranya adalah untuk mengobati rematik, masuk angin, kangker dan meningkatkan gairah bagi pasangan yang sudah mulai uzur.

Di daerah kami gula aren tidaklah begitu sulit di dapat, dijual dalam bentuk cetakan batok kelapa, yang merepotkan, tiap akan membuat makanan, saya rebus terlebih dahulu kemudian di saring, karena sering banyak ampas lain. Sekarang tidak perlu  repot lagi, Arenga Palm Sugar telah  menyediakan beberapa pilihan dari gula aren, ada yang berbentuk kristal atau gula semut sehingga mudah dicairkan, bahkan ada juga yang  berbentuk cair siap pakai. dengan Arenga Palm Sugar, makan tetap manis, sehat dan simple penggunaanya.



Foto








sumber :

 http://www.gulaarenorganik.com/2013/12/manggar-buah-aren-muda


Senin, 03 Februari 2014

Buaian Turun Mandi Ala Tebo

Mulanya saya ga mudeng  dapat undangan turun mandi, eh...ternyata itu sama saja kalo orang Jawa cukuran. cuma beda istilah saja....dalam acara ini juga dilakukan pemberian nama, pemotongan rambut oleh 7 orang yang dianggap tua, diiringi dengan marhaban dan kompangan. biasanya juga disertai dengan akikah.

Belum lama ini tetangga sebelah rumah bikin acara  turun mandi, yang paling menarik bagi saya adalah buaian untuk acara ini, karena dibuat sendiri, sebenarnya sudah banyak penyewaan buaian untuk acara semacam ini,  tetapi yang si bapak pengen yang model lama, yang dibuat sendiri, menurut saya juga lebih baguslah.

Mumpung di sebelah rumah, saya jadi punya kesempatan ikutan membuat buaian ini, ayunan ini biasanya di buat dibagian tengah rumah,  yang kami buat ini dengan lebar 4 meter, sesuai dengan lebar rumah yang ada, bahan yang di butuhkan adalah  :
1. Beberapa helai kain panjang  (maaf lupa ngitung brapa)
2. Kertas  perak
3. Kertas krep
4. Bunga plastik (boleh juga ding bunga segar, sayang di tempat kami ga ada)
5. Tali tambang
6. Bambu
7. Koran bekas
8. Kain  warna-warni
9. Kayu panjang 4 m
10. Tali rapiah

Bagaimana cara membuatnya, ini langkah-langkahnya :

1. Pasang kayu melintang diatas ruangan dengan kuat, kemudian  beberapa kain panjang di tumpuk diikat ujung-ujungnya  seperti tampak pada gambar,  tali panjang di gantikan dengan stagen....hahaha.....kata pakarnya biar lebih mudah.




2. Selanjutnya tali panjang di bungkus dengan kertas koran, diikat seperti pada gambar, sehingga menyeruapai bola-bola yang disusun.



3. Setelah tertutup koran,  dibungkus kembali dengan kain warna-warni atau kertas perak hingga seluruh tali  tertutupi dengan rapi, variasi warna sesuai selera.



4. Setelah selesai, diberi bunga dan kertas krep yang dipotong kecil-kecil, bisa juga dibuat anyaman seperti pada gambar.




Tuh....unikkan, membuat sendiri ternyata bagus juga, nantinya bayi akan di masukan dalam buaian setelah ritual potong rambut, kemudian ada salah satu saudara yang dianggap tua mengayun buaian tadi dengan diiringi doa-doa.  ohya ayunan tadi diikat dengan kalung emas, nah itu emasnya yang ditarik-tarik....melambangkan apa saya juga belum tau....(ga lengkap banget liputannya ya...)


Minggu, 02 Februari 2014

Kartu BPJS



Melanjutkan cerita tentang adik ipar yang di rawat di rumah sakit M.Djamil kemarin, ternyata penyakit yang diderita adik adalah bocor pada klep jantung,  opsi yang di berikan adalah operasi, tetapi akhirnya lagi operasi tersebut tidak bisa dilakukan di RS M. Djamil, mereka akan merujuk ke Rumah Sakit Harapan kita di Jakarta.

Membayangkan operasi jantung, yang ada dibenak saya tentu saja rupiah yang tidak sedikit, dari beberapa kali googling, kisaran operasi jantung mulai dari 25 jutaan hingga milyaran, tentu itu biaya yang tidak sedikit bagi keluarga kami. apalagi menurut my hush, biaya operasi jantung adik ipar ini diperkirakan 150 juta, menurut dokter  ada 3 kebocoran diklep jantungnya. jika klepnya di pasangi  alat, maka harga alatnya itu sekitar 30 juta/buah, kalo tiga berarti 90 juta, belum biaya lain2.

Selama ini keluarga melakukan pengobatan secara mandiri,  membayangkan besarnya biaya pengobatan jantung ini, akhirnya kemarin diputuskan untuk menggunakan BPJS, semoga dengan BPJS biaya menjadi lebih ringan, karena setelah operasi juga nantinya masih ada terapi-terapi lain, mengingat adik juga stroke.

Jadilah tadi my hush mendaftar supaya adik ipar punya kartunya,  my hush mendaftarkan  sebagai peserta BPJS kesehatan mandiri,  syaratnya  :
1. Mengisi formulir daftar isian (foermulit 2)
2. Fotocopy kartu keluarga
3. Fotocopy KTP
4. Foto 3 x 4  cm, 1 lembar

Besaran iuran :
1. Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III = Rp. 25.500,-/orang
2. Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II = Rp. 42.500,-/orang
3. Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I = Rp. 59.500,-/orang

Nah, untuk adik ipar tadi, suami mendaftar untuk manfaat pelayanan no 3, dengan besaran iuran perbulan Rp. 59.500,-/bulan, bgitu ngisi formulir, kemudian diminta menyetor uang ke  bank yang ditunjuk yaitu BRI, BNI dan mandiri, setelah setor uang, balik lagi kekantor BPJS (kalo di tebo di rumah sakit umum sodara-sodara), gak lam jadi dech kartunya. dan sudah bisa dimanfaatkan, jangan lupa tiap bulan untuk membayar iurannya, karena apabila tidak membayar iurannnya dalam 6 bulan, maka dinonaktifkan sebagai peserta.

Untuk pengobatan yang di RS, M Djamil, tentu belum bisa menggunakan kartu BPJS ini, saya juga masih agak ragu, apakah dengan memegang kartu BPJS ini bisa mendapat pelayanan yang optimal, masalahnya model2 pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah selama ini kurang memuaskan, tapi semoga karena kartu ini seperti asuransi, bukannnya gratisan, tiap bulan kudu bayar iuran saya optimis bisa mendapat pelayanan yang baik.

Yuk buat temen-temen, daftar jadi peserta BPJS, terutama yang belum punya asuransi apapun, semoga kartu ini memberikan manfaat bagi kita. saya juga dah woro-woro ke karyawan salon untuk menjadi anggota BPJS, ingat loh, sakit itu mahal. jadi buruan daftar.....