Tiap kali berkunjung kesuatu tempat, mulai dari tempat makan, pasar tradisional, mall, obyek wisata, jalanan, hal yang selalu saya perhatikan bahkan sering juga saya potret adalah sampah plastik yang berserakan dimana-mana. Miris dan sedih banget melihatnya.
Ingat waktu jalan-jalan ke Bengkulu kemarin, sepanjang jalan dari Kepahiang - Bengkulu kota, padahal jalan yang dilalui berbukit-bukit, sebagian nyaris tak berpenghuni, tapi yang namanya sampah, ya ampun..., swear banyak banget berserak disepanjang jalan. trus sampahnya dari mana? hayo tebak.
Tadi sore juga jalan dari Tebo ke Bungo, sepanjang jalannya berserak sampah, saya perhatikan hampir tiap meternya ada sampah plastik kemasan makanan dan minuman bertebaran. Kira-kira apalah penyebabnya?.
Menurut saya sampah plastik di sepanjang jalan penyumbangnya adalah orang yang lewat jalan itu juga, soalnya di jalan tertentu yang samasekali gak ada rumah, sampahnya juga banyak loh. Saya seringkali menemukan orang melempar sampah ke pinggir jalan, naik motor, beli minuman botol, abis minum sampah langsung di lempar, pakai mobil bagus mengkilap, buka kaca trus melempar bungkus makanan. Eh yang mobil jelek banyak juga ding melempar sampah gitu.
Begitupun obyek wisata, saat kemarin ke Pantai Panjang di Bengkulu, ya ampun sampah plasti berserak dimana-mana, saat ke Taplau di Padang, sampah plastik malah terapung-rapung dibawa ombak. Saat kekebun teh, sampah minuman juga berserak dibawah pohon. Trus kemarin juga pas mampir ke air terjun, dekat air terjun itu ada yang jualan, tapi sampahnya dikumpulkan tepat di pinggir air terjun. haduh....
Saya juga pernah berdebat dengan seorang bapak muda yang berjualan makanan, saat itu beliau menyuru anak buahnya agar membuang sampahnya ke sungai, dia bilang kenapa gak boleh, saya jelasin lah bla-bla, dan yang seperti itu masih banyak loh disini, bagaimana dengan disana-sana, pernah juga kah menemukan yang ngeyel model begini.
Sering juga saya ngomel dengan karyawan karena sering buang kulit permen sembarangan, menurut saya, bungkus permen, puntung rokok, tutup botol bahkan korek kuping yang kecil itu tetep sampah.
Yuk ah, kemanapun kita pergi, jangan meninggalkan sampah disembarang tempat. Apa sih susahnya menyimpan sementara sampah plastik yang kita hasilkan hingga kita bisa membuangnya ketempat yang benar, sedangan di buang di tempat yang benar saja sampah tetap menimbulkan masalah, apalagi sampah plastik dimana-mana. Pernah baca nggak, kalo di Jepang, bahkan saat jalan-jalan ditaman membawa anjing, kotorannyapun dibawa pulang, nah loh.
Wajah boleh cantik, boleh gagah, tapi kalo buang sampah sembarang, bisa ilang loh kecantikan dan kegagahannya, saya doakan ya, bayangkan kalo rame-rame yang berdoa gitu. yuk kita doakan barengan. trus yang jelek gimana?, apa boleh buang sampah sembarangan, tetep gak boleh ya, bakal saya doakan makin jelek.
Soal kebiasaan buang sampah sembarangan ini bingung juga dikaji dari sudut mana, kalo di bilang budaya, masa ada budaya nyampah, kalo dibilang yang buang sampah gak berpendidikan, ih orang Indonesia sih pendidikannya sudah pada tinggi-tinggi, trus kenapa oh kenapa?.
Ayolah kita jaga lingkungan kita, jangan sampai suatu masa permukaan bumi kita tertutup sampah plastik, jangan sampai saat kita kepantai kita berenang bersama plastik, jangan sampai selokan sekitar kita juga tersumbat oleh plastik dan kalo banjir teriak-teriak menyalahkan anu-anu dan itu-itu. Minimal kita mulai dari diri kita masing-masing, dari anak kita dan dari keluarga kita.
ne di gentala arasy |
di air terjun |
dibawah pohon teh |
di pantai |