everything

Kamis, 29 Oktober 2015

Trimester 1 Kehamilan : Perjuangan Panjang Menghadapi Ketidaknyamanan

Setelah terharu biru karena akhirnya tespack positif, doa-doa di panjatkan semoga Alloh memberikan kemudahan dikehamilan ketiga ini, pengalaman kehamilan anak pertama dan kedua yang cukup rumit dan diwarnai airmata membuat saya agak kuatir. Hamil ketiga ini saya prediksi sendiri lebih repot, karena sambil nyambi ngasuh 2 anak yang masih berumur 5 tahun dan 2,5 tahun. Meski tekat sudah dikuatkan dari jauh-jauh hari sejak merencanakan kehamilan ini, tapi hati saya tetap ketar-ketir.

Memasuki minggu ke-7 kehamilan, mulai terasa ada yang berbeda, saya mulai merasakan morning sickness alias mabok alias ngidam, atau entah apa lagi istilahnya, yang jelas saya merasa sangat tidak nyaman dengan keadaan ini yang membuat banyak aktifitas terganggu bahkan tidak bisa saya lakukan dan ini berlangsung hingga minggu ke-13 kehamilan, dan itu rasanya lamaaaaa sekali.

Ini beberapa ketidaknyamanan yang saya rasakan kemarin selama hampir 2 bulan :

1. Pusing
Pusing ini mulai dari hilang timbul, pusing 2 jam, dibawa tiduran 1 jam  kemudian menghilang, beberapa saya juga mengalami pusing seharian bahkan lebih dari 24 jam, yang begini ini, asli rasanya pengen besok nggak hamil lagi.

2. Mual-mual
Mual ini kapan saja, bangun tidur mual, masuk kamar mandi mual, bau sabun mandi, parfum, pokoke segala yang harum-harum, bau nasi mendidih, bau ompol, bau ee thoriq (saya sampai harus pakai masker atau kain penutup hidung saat nyebokin thoriq kalau ayahnya nggak ada), bau ketek, bau keringat juga bikin mual. Ternyata segala bau itu menyebalkan. Mual ini juga sering kali disertai muntah dan ini rasanya ampun banget, badan sampai lemas hingga keluar keringat dingin.

3. Mudah Lelah
Rasanya sejak hamil, beresin tempat tidur saja capeknya minta ampun, pokoknya tiap abis ngerjakan sesuatu terus berbaring baru kerja lagi, tiap bangun tidur badan serasa baru kerja keras banting tulang. Maka banyaklah pekerjaan rumah yang tidak mampu saya selesaikan. Tempat berantakan, piring kotor menumpuk, tidak ada makanan, what everlah.. berbaring dan memejamkan mata seharian is the best.

4. Sulit Tidur
Tiap hamil, kenapa juga saya jadi sulit tidur, mata sih merem, maunya berbaring saja, tapi tidak bisa tidur lelap, kalaupun bisa tidur, sebentar-sebentar terbangun, saking kesal kadang saya sampai minta dibelikan obat tidur (tapi nggak pernah dibelikan kok).

5. Sering Kembung
Perut terasa kembung dan sakit, meski tidak melilit, tapi tidak nyaman juga.

6. Mudah Emosi
Mungkin karena rasa tidak nyaman ini seringkali terasa berbarengan, sehingga makin membuat mudah emosi, apalagi di tambah anak rewel minta ini dan itu sementara suami tidak dirumah, banyak-banyaklah istigfar agar emosi bisa dikontrol.

7. Malas 
Semuanya malas, mandi malas, makan malas, jalan malas, bersihin rumah malas, pokonya malas.

Bersyukurlah para ibu yang bisa hamil kebo, alias tidak mengalami apa-apa saat hamil, makan enak, tidur enak, bahkan ada satu teman yang bilang "aku baru sadar hamil pas sudah 4 bulan", hmm enaknya. 

Jujur saja saya sering merasa gagal, mestinya dikehamilan ketiga ini lebih mampu mengatasi keadaan, tapi itulah kenyataannya, yang seringkali menghibur saya, jika ada ibu-ibu yang juga mengalami kehamilan seperti saya, jadi berasa ada teman susah.

Bersyukur juga punya suami yang sangat pengertian, beberapa pekerjaan diambil alih, tidak ngomel kalau pulang diminta tolong mampir ke warung nasi Padang, karena di rumah tidak masak apa-apa, sementara istri cuma tidur saja. Mau ngurusin anak, cuci botol, bikin susu (ya iyalah anak sendiri...).

Ada sih sesekali suami jengkel dan marah, dan itu rasanya.... pengen jambak-jambak rambut sendiri sambil nangis sekencang-kencangnya, pokoknya marah, sedih dan pengen mati...., tapi tidak segitunya kok, saya tau kadang dia terlalu capek, maka diam dan menangis dibalik bantal adalah solusinya.

Ketika menghadapi kehamilan seperti ini, menurut saya suport dari keluarga terutama yang tinggal serumah sangatlah penting, jangan dikira kami nyaman dan suka dengan kondisi ini, kalo bisa memilih, saya lebih suka tidak mengalami ini, bisa mengerjakan semua aktifitas, bisa makan enak, ketawa-ketiwi, ngakak-ngekek, bisa online, liat baju baru, dari pada ngabisin waktu di tempat tidur, uangpun habis untuk membeli aneka obat dan vitamin yang juga tidak mengurangi ketidaknyamanan ini.

Cukup sekian curhatanya.