everything

Senin, 04 September 2017

Menjadi Produktif

Semua mahluk hidup itu kudu produktif, apalagi kita manusia, baik laki-laki ataupun perempuan harus Produktif sesuai kemampuannya. Produktif itu itu kayak apa sih, menurut saya produktif itu bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, sesuatu itu tidak semata materi atau uang kok, bisa juga jasa. Aktif mengurus kegiatan diseputar rt juga merupakan hal yang produktif.

Sebagai seorang perempuan muslimah yang sudah memiliki 3 orang anak, meskipun saya tidak bekerja formal, saya merasa diri saya sangat bisa untuk produktif. Sudah jamak sebenarnya dimasyarakat kita, menjad ibu rumah tangga kerap di pandang sebelah mata, apalagi dengan pendidikan yang cukup tinggi, seolah olah menjadi irt itu adalah pekerjaan yang tidak berarti. Padahal jelas -jelas, saat pengisian biodata atau identitas, Irt adalah suatu pekerjaan.

Saya tidak beranggapan demikian, ibu rumah tangga justru adalah perempuan yang sangat produktif, lihat saja list pekerjaan rumah tangga yang sebagian besar dihandle perempuan, mulai dari bangun tidur , sholat, membuat sarapan, memandikan anak, menyiapkan printilan anak sekolah,menyapu, mengepel, cuci piring, masak, mencuci pakaian, menyetrika, belanja, mengajarin anak, antar jemput anak sekolah dan les, bla-bla. Belum ditambah pekerjaan ekstra semisal mendadak anak menumpahkan makanan, atau anak sakit, rewel tak mau turun dari gendongan sepanjang hari, suami mau gantiin gendong, anaknya yang tidak mau.

Bersyukur jika punya suami yang mau berbagi pekerjaan rumah tangga (alhamdulilah keluarga kami begitu, suami tak sungkan dan tak keberatan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga). Banyak juga yang tak seberuntung saya, pekerjaan rumah tangga mutlak adalah pekerjaan perempuan, meskipun keduanya juga sama sama bekerja mencari nafkah. Tuh betapa produktif itu adalah suatu keharusan bagi kita perempuan.

Meskipun 24 jam dirumah saja, saya tidak merasa menjadi perempuan yang tak berguna, malahan saya sangat bersyukur pekerjaan yang menghasilkan uang bisa dari rumah. Saya punya lebih banyak waktu bersama anak. Bisa melampiaskan hobi baking dan cooking, bisa nyobain macam-macam resep makanan baru. 

Belum lagi era digital seperti ini, lebih leluasa saya menggali potensi diri dalam banyak hal, menulis salah satunya, meskipun saya hanya menulis pengalaman saya, baik yang terjadi pada saya atau pada orang lain. Tidakpun menghasilkan uang, tapi ketika itu mendapat apresiasi dari beberapa teman, sudah sangat membuat bahagia. Banyak di rumah membuat kita bisa ikut kegiatan ini itu yang bermanfaat, gabung dengan berbagai komunitas yang bisa mengupgrade kita sebagai perempuan.

Gabung dengan komunitas masak, bikin kita tambah pinter masak, anak senang suamipun sayang, ehem. Gabung dengan komunitas menulis, jadi tambah semangat untuk nulis, kadang kadang tidak ada ide, liat teman nulis ini itu, jadi kepikiran dan ide-ide cemerlang mendadak bermunculan dikepala. Gabung dengan komunitas agama bikin pengetahuan agama kita tambah baik


Jadi kalau ditanyakan apakah sebagai perempuan harus produktif, jawabannya iyees banget, ladang produktifitas kita bisa dimana saja dan kapan saja. Buat semua perempuan, mau single ato double, mau pekerja formal atau non formal mari kita gunakan waktu kita sebaik-baiknya, sebanyak-banyaknya bisa bermanfaat bagi diri kita dan orang lain, karena kelak kita akan diminta mempertanggungjawabkan hidup kita didunia ini oleh Alloh SWT.