everything

Senin, 30 Desember 2013

Mengenang 2013, Menuju 2014

Tinggal satu hari lagi kita memasuki tahun baru 2014, banyak hal yang terjadi di tahun 2013 yang tidak mungkin terlupakan, salah satu anugrah tak terkira adalah lahirnya Thoriq Ali Umran, putra kedua yang sangat saya harapkan pada Januari 2013, tepat  tiga hari setelah ulang tahun saya yang ke 35 tahun.

Ada beberapa  rencana  yang tidak dapat direalisasikan ditahun 2013, salah satu  yang gagal dan menyedihkan hati saya adalah saya gagal daftar haji tahun ini, karena perbedaan pendapat yang cukup prinsipil sekali, akhirnya rencana besar itu gagal, padahl saya dah tes darah, tapi kalo alloh belum berkehendak, memang segalanya tidak mungkin terjadi, saya berharap ini jadi resolusi saya di tahun 2014.

Hal yang menyenangkan adalah ditahun 2013 saya mulai ngeblog, tepatnya bulan mei, ternyata dah 7 bulan saya belajar nulis, tiap bulan baru bisa posting 7 tulisan, tapi alhamdulilah, hasrat menulis menjadi tersalurkan, meskipun tentu saja masih harus banyak belajar dan belajar.

Tahun ini dengan 2 anak batita, hari-hari saya sungguh luar biasa sibuk, sering kurang tidur, cos anak laki2 saya sering banget bangun minta asi, belum lagi diawal kelahirannya, saya harus beradaptasi dengan perilaku mbaknya yang seringkali jadi pengacau dikala saya mengurus adiknya.tahun ini juga tata dan thoriq sering banget sakit, sama pula kejadian sakitnya, diare, sempet bikin saya stress cos penyakit ini berulang sampe 3 kali nyerang tata, berat badan tata sampai menyusut tajam, dan alhamdulilah sudah terlewati dan sekarang tata sudah mulai gemuk lagi.

Bisnis salon juga alhamdulilah lancar, meskipun diwarnai beberapa kali bongkar pasang karyawan, tapi saat ini saya tetap punya 6 karyawan yang solid, semoga hingga tahun depan semua tetap lancar, dan alhadulilah saya juga punya bisnis baru, meskipun masih coba-coba, kontrakan 2 pintu saya dengan modal minim banget laris manis.  tahun 2014 semoga bisa nambah 5 pintu kontrakan lagi...amiiin...

Alhamdulilah tahun ini saya juga dapat hidayah, saya mulai berjilbab, setelah sekian lama begitu ingin berhijab, akhirnya tahun ini terealisasi, masih jauh dari sempurna, tapi saya akan terus belajar, semoga kebaikan selalu menyertai saya.

Banyak hal yang ingin saya raih di tahun depan, resolusi saya adalah lebih baik dalam semua aspek antara lain
  • Bisa menjadi istri  yang solehah, dicintai suami sepenuh hati dengan jilbab
  • Menjadi ibu yang baik bagi tata dan thoriq, sabar menghadapi mereka, mampu mendidik dua anak saya dengan baik.
  • Menjadi lebih bijak dan lebih rendah hati.
  • Rejeki bertambah, agar bisa lebih banyak berbagi.
  • Bisa daftar haji
  • Ngeblog lebih aktif dan bisa posting lebih banyak tulisan
  • Pengen Jalan-jalan ke Jawa sekalian nyekar ke makam alm. bapak
  • Pengen ngajakin karyawan salon dan ibu saya jalan-jalan ke kerinci
  • Pengen bikin dapur yang bagus, biar bisa masak-masak dengan nyaman buat cobain banyak resep baru untu kedua anakaku dan suami tercinta

Sebenarnya masih banyak harapan-harapan yang ingin di capai, tapi yang lain biarlah saya simpan dihati, semoga dari list yang sudah saya tuliskan, alloh mengabulkan semua keinginan baik saya ini. amiiiin...





 Sumber gambar : www.liputan6.com








Sabtu, 28 Desember 2013

Asyiknya Bermain di Tanggo Rajo

Kabupaten Tebo, tempat saya tinggal 10 tahun terakhir ini, memang minim sekali obyek wisata, tapi bukan berarti ga ada, kita memang ga punya pantai indah seperti wilayah Sumatera Barat atau daerah di pulau Jawa, karena kabupaten Tebo memang tidak memiliki garis pantai. tapi kita punya sungai Batanghari yang cukup panjang membelah kabupaten Tebo ini.


                                             ne pintu gerbangnya....hotspot loh....


Salah satu tempat nyantai di sini adalah Tanggo Rajo, semacam ancolnya Jakarta lah (tapi jangan ngarep rame kayak disono lah ya), para remaja sering menyingkat tempat ini dengan sebutan TR, kayak ngucapan nama KD nya krisdayanti, biar rada keren di dengar barangkali. Tanggo Rajo ini tempatnya tepat ditengah kota Tebo, dari rumah kami cuma 5 menit saja.


                            asyikan fasilitasnya, bisa buat kumpul-kumpul dan makan-makan


Tanggo Rajo ini bisa dibilang sebuah taman buatan yang berada di tepian sungai Batanghari, baru-baru ini sepertinya pemda Tebo melakukan banyak perbaikan sehingga tempat ini menjadi keliatan lebih bagus, tepiannya sudah di turab rapi,  banyak pondok-pondok untuk lesehan, tempat duduk dengan payung-payung cantik, jalan-jalan kecilnya juga sudah disemen,ada juga jalan yang  di buat dengan petakan-petakan semen yang dicetak.

Pada bagian luar Tanggo Rajo banyak terdapat pepohonan yang besar-besar, sehingga terasa sangat adem bermain-main atau sekedar duduk-duduk diatas motor sambil ngobrol. di depan Tanggo Rajo ini juga ada perpustakaan daerah, kita bisa baca-baca buku gratis, yang dibuka setiap hari kerja. nah, sekali merengkuh dayung dua pulau terlampaui.

halaman luar, banyak pepohanan besar...

Satu hal lagi yang menjadi penarik, saat ini Tanggo Rajo merupakan area hotspot, sehingga kita bebas berinternet ria, lumayankan buat para remaja, sambil nyantai2 di bawah pohon, juga ngenet gratis karena itu tanggo rajo juga disebut Cyber park....huhuy...kerenkan..

Ketika kaemarin keponakan saya datang dari Jambi, Tanggo Rajo jadi salah satu tempat yang saya tunjukan pada keponakan saya, Jadilah hari rabu kemarin saya membawa 3 keponakan saya  kesana, mereka cukup gembira, kami berkeliling-keliling sambil foto-foto, saya saja kelelahan mengelilingi tempat itu, tapi anak saya dan 3 keponakan saya terlihat tidak capek-capek.
liat pemandangan diseberang sungai...ada yang main layan-layang....
liat bunga-bunga sambil ngajarin warna-warna

tata asyik berlarian
Nah, dari keseruan kami ngubek-ubek Tanggo Rajo, rugikan kalo kamu, siapa saja yang ke Tebo ga mampir kesini, lumayan buat ngilangin stress bekerja selama lima hari, buat anak sekolah juga bisa buat kumpul kerja kelompok, kan bisa online gratis buat cari makalah, buat saya ibu rumah tangga juga asyik, bawa anak main-main di alam terbuka, area ini juga keren loh buat pasangan yang lagi nyiapin preweding,  pokoke buat semua umur asyik banget dech tempatnya...

Saran saya, buat yang bawa laptop, hati-hati karena tempat ini cukup sepi, dan karena tempat ini sudah dibangun sedemikian rupa, hendaknya para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan  agar tempat ini tetap asyik dikunjungi.




Kamis, 26 Desember 2013

Pengumuman Tes CPNS



Sebenernya saya ga ikut seleksi tes CPNS, tapi menunggu hari pengumuman, rasanya ga sabar juga pengen segera tahu siapa saja yang lulus, ingin tau apakah ada orang terdekat yang lulus dan akhirnya bisa menjadi abdi negara.
Setelah mundur-mundur dari jadwal, yang katanya kelulusan tes CPNS muara tebo akan di umumkan tanggal 19 desember 2013, kemudian di undur tanggal 24, batal lagi akhirnya hari ini saya bisa melihat pengumuman hasil tes CPNS 2013, saya mencari-cari siapa tau ada saudara atau yang saya kenal. ternyata tidak ada satupun yang saya kenal ada pengumuman itu.
Tes CPNS memang hal yang sangat di nantikan, untuk Tebo saja, formasi yang dibutuhkan sebanyak 79 orang, sementara jumlah pelamar yang berkasnya diterima BKD mencapai angka enam ribuan lebih, ugh....sungguh berat persainggannya.
Dari sekilas membaca hasil pengumuman tes CPNS barusan, nilai peserta tes di lampirkan, semoga hasil tes CPNS kali ini benar-benar bersih, karena jujur saja, dari cara pengumumannnya yang mundur-mundur itu, membuat saya meragukan kejujuran hasil tes ini, semoga ini hanya kekuatiran saya yang berlebihan saja.
Selamat kepada semua peserta tes yang sudah dinyatan lulus secara resmi, semoga dapat mengemban tugas dengan baik dan benar, tidak korupsi, kolusi dan nepotisme, bagi  yang belum lulus,  masih ada kesempatan mendatang, tidak perlu berputus asa.
Dua kali ikut tes CPNS  dan tidak pernah lulus, membuat saya tidak putus asa,  sayapun memutuskan untuk tidak ikut tes lagi, mungkin alloh tidak mentakdirkan saya untuk menjadi seorang pegawai negeri. masih banyak profesi lain yang mengasyikan dan juga mendatangkan income yang lumayan.
Bukan bermaksud antipati pada tes CPNS, tapi saya lebih menyadari kesempatan saya tidak disitu, saya sangat bersyukur juga mempunyai suami PNS, tapi justru suami saya menyarankan saya menjalani bisnis rumahan saja karena bisa lebih dekat dengan anak.

Sabtu, 21 Desember 2013

Ibu, Cinta Tanpa Akhir


Sejak 15 September 2010, saya resmi menjadi seorang ibu, sulit bagi saya menggambarkan bagaimana perasaan saya saat itu, yang jelas sangat sangat bahagia sekali, sakitnya melahirkan serta beratnya proses kehamilan yang saya alami hilang seketika  bersama keluarnya bayi mungil saya yang cantik. dan sekarang sayapun mendapat anugrah tambahan dengan bayi laki-laki tampan pada 26 Januari  2013, melengkapi kebahagian saya menjadi seorang ibu dengan dua anak laki-laki dan perempuan.

Being a mom....sangat tidak mudah, setelah mempunyai 2 anak, naluri keibuan saya semakin terasah tajam, saya yang dulu kaku terhadap anak2dan  kaku terhadap ibu saya sendiri, sekarang menjadi sangat sensitif, menjadi ibu....ternyata tidak semudah yang di bayangkan...

Sebelum mempunyai anak sendiri, jaman  masih sekolah, saya pribadi yang sangat cuek, sembari sekolah saya sudah sibuk bekerja karena memang keterbatasan materi keluarga kami, hubungan saya dengan ibu  bisa dibilang sangat kaku, saya dan ibu  tidak pernah ngobrol serius atau bahasa sekarang curhat dengan ibu, saya hanya bicara dengan ibu  masalah-masalah yang umum saja, seingat saya, ibu tidak pernah marah kesaya, karena saya anak perempuan yang terkecil, sehingga sewaktu kecil dulu, ibu lebih sering memarahi kakak-kakak saya, atau mungkin juga memang saya anak yang manis....#gubrak. tapi serius, ibu jarang sekali marah.

Ibu  bisa dikatakan tidak banyak bicara, tapi sungguh saya sangat bersyukur memiliki ibu seperti ibu saya ini, dia tidak pernah melarang saya melakukan hal-hal yang saya mau, dia juga sangat jarang menasehati saya untuk melakukan sesuatu seperti yang dia mau, dalam hidup saya ini, ibu  tidak banyak ikut campur terhadap segala keputusan yang saya ambil tentang sekolah, pekerjaan, pertemanan, bahkan jodoh, ketika saya terlambat menikah, saya tau  persis, ibu  sangat kuatir, apa lagi di daerah saya umur 25 tahun saja dah telat banget, sedangkan saya menikah hampir diusia 32 tahun, tapi dia tidak pernah membahas masalah itu kepada saya, dia  ibu yang menyimpan banyak hal  hanya di hatinya.

Awalnya, jujur saja, saya mendambakan memiliki ibu seperti ibu-ibu teman-teman saya, ibu yang gaul, pintar bercerita, sering menasehati anaknya, cerewet, pintar berdandan dan sebagainya. tapi itu dulu ketika saya belum paham menjadi seorang ibu, ternyata ibu saya, dalam diamnya selalau mendoakan kami anak-anaknya, bahkan ketika sekarang saya dan kakak-kakak  beranjak mandiri, ibu tidak pernah meminta apa-apa.

Masih lekat dalam benak saya, ketika saya akan menikah, kala itu saya bisa dikatakan cukup mandiri secara financial, tetapi karena saat itu saya sedang mempunyai bisnis yang harus menguras seluruh tabungan, dan saya tidak dapat membantu banyak dalam pernikahan saya, ibu pun tidak protes, tidak meminta ini-itu layaknya beberapa ibu yang pernah saya temui, saya sedih sekali waktu itu, tapi ibumalah mendudkung saya, bisnis mu juga penting katanya.

Terbiasa jauh dari ibu sejak lepas kuliah, rindu saya dengan ibu saat ini seringkali membuat saya menangis, ketika mendekati minggu kelahiran anak pertama saya, jauh disana, ibu sudah panik duluan, memikirkan saya yang tak jua melahirkan kata kakak, ketika anak kedua saya juga akan lahir, tanpa saya minta, jauh-jauh hari ibu  sudah datang, padahal saya bukan anak kecil, bahkan hampir punya 2 anak, tapi ibu  masih sangat mengkuatirkan diri saya. dia kuatir saya kerepotan karena anak pertama saya saat itu juga baru 2 tahun.

Ada tiga keharuan saya yang tak terkira bersama ibu, saya menangis tersedu-sedu dipelukan ibu  ketika  usai menikah dan ibu sibuk mengusap air matanya, saya menangis tersedu-sedu ketika usai melahirkan anak pertama saya  ketika ibu  datang, dan yang ketiga saat  saya menangis kesakitan pasca operasi anak kedua, ibu  tak henti memijat pinggang saya karena saya tak kunjung buang angin, saya tidak meminta, tapi itulah ibu, dalam diamnya membuat saya sering meneteskan airmata.

Baru  tiga hari yang lalu, ibu  menelepon akan datang kerumah, karena liburan  akhir tahun ini, saya sudah memberi tau tidak bisa pulang kerumah ibu, saya mempertimbangkan banyak hal di akhir tahun, karena usaha kecil saya juga sangat sibuk diakhir tahun, saya baru akan mengunjungi ibu pertengahan januari besok, tapi ibu sudah tidak sabar, biarlah dia yang datang, katanya dalam telepon kemarin, sore ini insya alloh ibu nyampe dirumah saya.

Belajar dari  ibu, saya tidak boleh mengeluh menceboki anak saya, mengendongnya saat menangis, menganti celana yang dipipisinya, menjawab pertanyaan anak saya yang puluhan kali diulangnnya, membujuknya saat marah, menghiburnya saat kecewa, tidak tidur semalaman karena anak saya demam, bangun berkali-kali karena harus memberi asi, saya sudah belajar dari ibu yang telah memberi saya cinta tanpa akhir, sayapun akan melakukan hal sama seperti yang ibu  berikan, saya juga akan menjadi ibu yang memberi cinta tanpa akhir pada anak-anak saya.

Sekarang, setelah menjadi seorang ibu dengan dua anak, saya semakin paham dengan diamnya ibu selama ini, menjadi ibu memang bukan untuk banyak bicara, tapi banyak melakukan. menjadi ibu bukan untuk banyak mengeluh tapi banyak bersyukur, menjadi ibu adalah karunia tak terhingga, menjadi ibu taruhannya  nyawa dan menjadi ibu akan berakhir surga.

Selamat hari ibu special for my mom yang telah melahirkan dan membesarkan saya , dan selamat hari ibu buat semua ibu di dunia, semoga kita semua menjadi ibu terbaik bagi anak-anak kita, ibu terbaik bagi semua orang. 



sumber gambar : katamutiara.co









Sabtu, 07 Desember 2013

Happy Wedding Anniversary

"Happy wedding anniversary yah" saya bilang ke my hush tadi pagi saat bangun tidur mendapati dirinya didepan lepi. tanpa berkata-kata dia langsung memeluk saya erat, my hush memang tidak romantis...tapi itulah suami saya tercinta...

Hari ini saya langsung mutar lagu shania twain...

From this moment life has begun
From this moment you are the one
Right beside you is where I belong
From this moment on

From this moment I have been blessed
I live only for your happiness
And for your love I'd give my last breath
From this moment on

I give my hand to you with all my heart
Can't wait to live my life with you can't wait to start
You and I will never be apart
My dreams came true because of you

From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn't give
From this moment on

You're the reason I believe in love
And you're the answer to my prayers from up above
All we need is just the two of us
My dreams came true because of you

From this moment as long as I live
I will love you, I promise you this
There is nothing I wouldn't give
From this moment
I will love you as long as I live 

From this moment on  
 
Duh, pengen nangis rasanya, denger lagu ini, perasaan langsung berasa hari ini 4 tahun yang lalu saat dinikahkan oleh pak penghulu, saya berlinang air mata saking terharu, bahagia dan entah apa yang bergejolak dihati (laku juga akhirnya), semua saudara saya menangis saking gembiranya, ya iyalah, akhirnya saya di usia hampir 32 tahun, akhirnya menikah juga.

Saya dan my hush bertemu dibulan januari, dan menikah di bulan desember, tidak butuh waktu lama untuk akhirnya kami memutuskan  dan merasa saling yakin bahwa kami memang jodoh, semuanya berjalan lancar, cepat  meskipun juga tidak bisa dibilang mudah, rintangan2 kecil dapat kami lalui sampai akhirnya  7 desember 2009 kami menikah.

Ternyata alloh tidak tanggung-tanggung memberi kebahagiaan pada saya, setelah memberi ujian lama bertemu jodoh, 1 bulan setelah menikah, saya langsung hamil, dan lahirlah putri cantik saya 9 bulan kemudian, tak hanya sampai disitu, alloh memudahkan rejeki  keluarga saya, dan melengkapi kebahagiaan kami dengan memberi lagi  satu putra tampan pada  januari kemarin.

Melewati masa 4 tahun ini, banyak juga perbedaan  saya dan my hush dalam banyak hal, tapi alhamdulilah pada akhirnya kami bisa menyamakan perbedaan itu, kalo tidak saya, ya my hush yang akhirnya mengalah, dan sekarang saya menyadari, ternyata alloh memberi saya jodoh yang mempunyai banyak kesamaan dengan saya, dan yang lumayan banyak memahami saya.
 
Alhamdulilah... 4 tahun telah terlewati, saya selalu berdoa bisa melewati masa 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun...dan seterusnya dalam perkawinan saya, saya selalu berdoa semoga hanya maut yang kelak memisahkan saya dan my hush,  saya selalu berdoa keluarga saya bahagia dengan anak-anak yang soleh dan solehah.

















Rabu, 04 Desember 2013

Kerja Keras Karyawan PLN, Tak Kenal Hujan Badai

Seperti sudah saya ceritakan sebelumnnya, gara-gara siburung migrasi itu, listrik padam adalah salah satu dampak buruknya, nah...semalam kan listrik 2 kali  padam, dan ada 2 kali ledakan di gardu depan tempat kami ini, kebetulan hujan pula, seperti biasa, gardu depan meemercikan api dan menyebabkan listrik padam , saya langsung sms temen saya yang kerja di PLN

Berapa menit kemudian datanglah 1 unit mobil PLN,  salah seorang  langsung turun dan  bertanya pada kami apa benar keluar api dari gardu tersebut. rekannya yang lain turun mendekati gardu listrik tersebut, saya tidak tau apa yang mereka lakukan, yang jelas saat itu dalam keadaan hujan. ada yang menyenter keatas, ada yang membawa semacam galah, kami hanya asyik menonton dari teras ruko masing-masing. seperti mendapat hiburan dikala lampu mati, alias bersenang2 diatas penderitaan orang lain #maafyapak.


Kemudian datang lagi 1 unit mobil PLN, satu orang yang saya kenal turun dan ngobrol dengan saya, dia bilang dia baru mau pulang karena kerjaanya di wilayah yang kira-kira 50 km dari tempat kami ini baru selesai, dan  mereka ikut membantu tim yang pertama (mungkin yang piket), saat itu jam 8 malam dan hari hujan, sebagian dari mereka basah kuyup, tapi mereka tidak langsung pulang dan malah membantu rekannya. mengurus yang beginian memang makanan sehari-hari mereka ga peduli jam berapapun.

"itukan sudah tugas mereka", Right....memang sudah menjadi tugas mereka, bayangkan jika yang kehujanan, basah kuyup itu adalah bapak kita, suami kita, anak kita, ato apalah, tugas mereka memang tidak mudah, mbok ya kita tidak malah memaki2, kalo bisa membantu biar masalah padamnya lampu cepat teratasi, tidak harus ikutan ujan-ujanan, trus manjat-manjat tiang, cukup dengan menelfon ato sms kalo ada pohon menimpa kabel hingga putus, sehingga mereka tidak perlu mencari lama penyebab padamnya listrik, kayak saya itu  #tepukdadadenganbangga.

Ironis ternyata, seringkali jika lampu mati, saya baca di sosmed, ada saja yang memaki, menghujat, bahkan mengeluarkan sumpah serapah hingga menyebutkan nama penghuni kebun binatang kepada mereka, saya bukan juga bermaksud membela mati-matian, listrik padam itu bukan karena di sengaja, kecuali ada pekerjaan, kita juga harus ingat karyawan PLN juga punya anak, istri, orang tua, mereka juga ga ingin keluarganya kegelapan kan...?, saya sebagai pengguna jasa PLN, apa lagi dengan usaha kecil saya ini, support listrik yang stabil dari PLN tentu sangat penting, mati satu hari saja, saya harus mengeluarkan uang antara 50 s/d 100 ribu (untuk hidup genset 10 jam), bayangkan jika saya harus pakai genset 30 hari, artinya biaya listrik saya berkisar 1,5 s/d  3 juta untuk siang hari saja, jika menggunakan PLN biaya yang saya keluarkan maksimal Rp 700.000,-/bulan (jauh bangetkan), belum lagi imbas bisingnya suara genset.

Pernah tetangga ngomel-ngomel, bulan ini tagihan listriknya 500 ribu, padahal bulan kemaren dia hanya bayar 50 ribu, dia dah berencana mencak-mencak di PLN dengan membawa kakaknya yang katanya berani...helloooo, saya bilang, ga usah protes kePLN, nanti malah malu sendiri, saya jelasin, kalo bulan ini murah, bisa jadi bulan depan mahal, cos suami pernah dikasi tau, kalo pencatatan pemakaian di Tebo ini tidak dilakukan tiap bulan, jadi kadang kita hanya bayar beban, dan bulan depannya kita membayar 2 kali lipat, tetangga saya tetep ngotot, jadilah dia ke PLN, ternyata jawabannya sama saja. trus karyawan PLNnya juga  bilang " kok waktu bayar 50 ribu ibu ga protes, pas 500 ribu ibu protes, coba kalo murah mbok ya di protes juga", nah kan, jawabannya lebih menohok.

Bulan oktober kemarin, saya pasang 2 amper baru, suami ke PLN dan disarankan untuk daftar secara online, menuruti saran mereka, yo wes kita daftar online, daftar dulu, trus dikonfirmasi, trus print form, transper biayanya, pihak PLN survei tempat,wes nyala deh, emang sih agak lama (1 bulan) tapi emang ga bayar macam-macam.instalasi kita kerjakan sendiri. biayanya sekitar  1,1 juta rupiah per amper termasuk pulsa perdana, dibandingkan tahun 2009, saya mengeluarkan 4 juta lebih hanya untuk beli amper dengan daya 1300 kwh. artinya sekarang jauh lebih murah dan transparan.

Memang benar juga kalo pelayanan PLN belum optimal, tapi tidak ada salahnyakan kita terus mendukung kerja keras PLN agar lebih baik.  menggerutu, memaki, demo2, apalagi jika sampai merusak fasilitas PLN, menurut saya kurang bijaksana, toh kita juga tidak mendapat keuntungan, rugi malah yang ada. by the way, saya di bayar brapa yak untuk ngomong gini, hahaha....ini cuma curhat aja kok.









Selasa, 03 Desember 2013

Burung-burung Migrasi


Sudah hampir seminggu ini, tiap jam  6 sore,  didepan deretan ruko kami di ramaikan oleh kedatangan burung-burung yang  tidur dikabel-kabel listrik dan pohon yang ada disekitar sini, menjelang magrib ribuan burung-burung ini  mulai berdatangan, sehingga menimbulkan suara desis seperti hujan, mereka saling berebut tempat untuk bertengger.

Aktifitas berterbangan akan selesai kurang lebih 1 jam, awalnya kami senang melihat pemandangan ini, tapi ternyata, sambil beterbangan burung-burung ini juga mengeluarkan kotoran yang bertebaran dimana-mana, kalo  burungnya 10 atau 20 ekor, mungkin tidak masalah, tapi jumlahnya yang ribuan otomatis kotornnya pun banyak sekali, berjatuhan di halaman, diatas motor, diatas mobil, bahkan orang2 yang lewat dibawahnyapun sering kejatuhan  kotoran burung ini.

Sebelumnya burung-burung ini tidur di depan polsek, yang jaraknya sekitar 1 km dari tempat kami ini, tapi disana warga juga merasa terganggu, sehingga tiap sore burung-burung ini halau oleh para penghuni ruko, sehingga sekarang pindah ke sini, dari kemarin my hush juga dah berusaha menghalau tu burung, dilempar pake kayu, di teriakin, mpe dibelikan mercon yang cetar membahana, tetap si burung tetap bertengger dengan nyaman memenuhi deretan kabel dan pepohan.

Menjelang siburung-burung ini bertengger, ada saja bunyi dentuman disertai percikan api di gardu depan ini, kemarin dentuman itu menyebabkan listrik padam sebentar, tadi malam ada 2 dentuman kecil, yang menyebabkan listrik juga padam kurang lebih  30 menit.tidak hanya itu kerugian yang kami alami,  pagi harinya  bau kotoran burung ini makin menyengat, karena kotorannya semakin banyak.

Entah apa yang akan dilakukan lagi sore nanti untuk menghalau burung-burung ini agar tidak lagi tidur disekitar ruka kami.

Senin, 02 Desember 2013

Enaknya Duren Ratu

Di Tebo, sekarang lagi musim duren loh, wuih....semangat bo...secara tempat mertua ada pohonnya dan tahun ini alhamdulilah berbuah dengan lebatnya.....sibuklah saya ngajakin my hush kesana, bis kak diba, anak tetangga sebelah, dah brapa kali mamerin duren dari tempat pakdenya....

Jadilah hari minggu  kemaren saya, my hush dan anak2 kerumah mertua, belum begitu banyak yang runtuh sih, tapi adalah kalo cuma buat tombo kepengen, makan durenlah kami disana, tapi ga  bawa pulang,  waktu mertua nawarin, my hush ga mau, cos bawa anak2, motor dah sempit banget, pulang kerumah masih nggrundelin my hush, kok gak bawa duren, kan bisa di plastikin aja, ntar mpe rumah langsung dibikin kolak.

Eniwei.. cos males dengerin saya yang terus nyindir2 mau beli duren, my hush akhrnya mau ngambil duren tempat mertua, kan tiap jumat juga my hush solat disitu, paginya langsung bawa motor mio, biar gampang n bisa bawa duren banyak.

Saya mah dirumah menanti dengan semangat, cepetan nidurin thoriq, biar ntar langsung ta' bikin kolak pake ketan. karyawan salonpun dah mengharap banget, soale kalo beli lumayan, yang segede kepala saya ini, kalo beli Rp. 15.000,-, lah ini kan saya ga perlu beli, duren ratu emang lebih enak #oratuku

Akhirnya jam 2 siang, my hush pulang, wuih...saya mah dah nungguin didepan salon, jreng-jreng.... bawa duren 5 biji, gede-gede #asoigeboi.
my hush dengan sukses membawa duren ratu

Langsung deh, parutin kelapa diwarung belakang 2 biji, saya masak  ketan,  2 orang karyawan salon  bikin kolak, biar cepet matengnya, my hush pun ikut andil, bagian  buka-buka duren, nech my hush kayak jupe, ahlinya kalo belah2 duren....apaan sih...#ditimpukkulitduren. gotong-royong emang bikin cepet kelar euy, termasuk si duren yang sudah dibelah, ikutan kelar dicomotin, ga tahan nunggu kolak mateng, alhasil tiada kolak, duren segarpun jadi, lagian 5 buah kebanyakan juga di kolak #alesan.


duren ratu (alias ra tuku)

ketan
santan + gula merah


Akhirnya mateng juga kolak, yup....langsung icip2 rame-rame, ga lupa bagi juga tetangga, ga kuat makan banyak2, di samping itu bisa pusing kalo kebanyakan, kalo sudah di kolak, buah duren yang terkenal banyak mengandung gas, lebih aman untuk di konsumsi, tetapi tetep aja bahaya kalo kebanyakan, apalagi di tambah dengan ketan, kata orang jawa bisa senep.


kolak duren + ketan siap di santap, mmmmm.....yummy

Jumat, 29 November 2013

Dokter oh Dokter

Dari kecil, entah mengapa saya ga kepingin banget jadi dokter (ga maksud mendiskredikan profesi ini), tapi sekarang, kebetulan tetangga sebelah ruko ada seorang dokter umum, saya jadi sedikit  berandai2 semoga kelak anak saya juga bisa menjadi dokter seperti tetangga saya ini.

Dokter itu, sebutlah dokter baik, apa sih prestasinya sampe saya yang tidak melirik profesi dokterdan tenaga kesehatan lainnya hingga saya berubah pikiran, kalo ingat serial  dr. Sartika dulu, yang tayang di TVRI kalo ga salah, begitulah dokter baik ini berkiprah, dokter baik ini benar2 dokter  seperti yang di gambarkan dalam sinetron dr. Sartika, tidak pernah lelah melayani pasien, diminta untuk datang kerumah juga mau, bahasanya sangat lembut, bahkan beberapa pasien bercerita, baru ngobrol dengan dokter baik ini, rasanya penyakit ilang katanya #lebai nech pasien.

Seringkali juga dokter baik ga keberatan untuk pulang lagi ke tempat praktek, ketika dia hendak pergi kesuatu tempat, dia pernah loh, dah pergi 20 km lebih  balik lagi ke praktek demi mengobati pasien yang menelfon. banyak kah pasiennya? jangan ditanya, pokoke di daerah kami ini dia dokter umum favorite, pasiennya  terbanyaklah disini, makanya sampe saya mikir, enak bener jadi dokter ya.....

Tapi ternyata dokter yang seperti itu juga ga banyak, padahal jujur saja,  kita semua pasti mendambakan dokter seperti dr. Sartika itu.....pengalaman saya ke beberapa dokter spesialis juga gitu, kesannya cuek dan buru-buru...makanya waktu hamil sempet ganti2 dokter kandungan.

Seminggu yang lalu, anak saya sakit diare dan muntah, dokter anak juga lagi dinas ke Jakarta selama 1 minggu, padahal dia dokter anak satu-satunya di tempat kami ini, akhirnya saya cuma ke apotik untuk membeli obat dan alhamdulliah sembuh.

Sulitnya pelayanan dokter sudah terbiasa bagi kami yang tinggal di daerah seperti ini, jangankan dokter yang demo, dokter yang  pergi seminar berhari-hari meninggalkan rumah sakit, adalah makanan sehari-hari, makanya kalo cuma di tinggal demo,  sudah biasa.

Menyimak kasus dokter ayu yang sedang marak, saya juga punya cerita, RSUD daerah kami ini, tidak memiliki dokter spesialis kandungan, yang ada adalah dokter yang sedang magang per-6 bulan, saya tidak tau persis bagaimana prestasinya, tapi dengan adanya dokter2 magang ini, ruang kebidanan menjadi lebih rame, malah banyak juga yang SC.

Hingga saat ini, entah kenapa tidak juga ada satupun dokter kandungan yang bersedia di tempatkan didaerah kami ini, dengan adanya kasus  dokter ayu, saya kuatir tidak ada lagi  calon dokter  spesialis yang bersedia magang di tempat kami ini. (tidak hanya calon dokter kandungan yang magang disini).

Kasus dokter ayu yang tiba2 menjadi isu nasional, hendaknya dapat diselesaikan dengan baik, saya salut dengan solidaritas para dokter, tapi hendaknya tidak lagi mengadakan demo, dokter juga manusia dan   tidak ada manusia yang sempurna, saya orang awam yang tidak paham masalah kedokteran, saya hanya penikmat jasa dokter, yang selalu berharap mendapatkan pelayanan yang maksimal dari dokter. 








Selasa, 26 November 2013

Lamanya Membuat Sertifikat


Pernahkan kalian mengurus sertifikat? ribetkah urusannya? berapa lama mengurusnya? nah kali ini saya pengen curhat sedikit mengenai pengalaman saya dalam membuat sertifikat, memang sih saya tidak secara langsung mengurus sendiri.

Tahun 2005 saya pernah membuat sertifikat, katanya sih itu prona, saya kurang paham apa dan bagaimana itu prona, waktu itu saya berurusan dengan seorang pegawai BPN, dia menawarkan bahwa di wilayah saya membeli tanah itu sedang ada program prona, dan saya di tawarkan dengan biaya Rp.750.000,-, kalo ga salah hampir satu taun baru saya menerima sertifikat atas nama saya itu.

Tahun 2009, saya kembali membuat sertifikat, saya membeli sebidang tanah yang tidak bersertifikat, tanda bukti pembelian adalah dengan surat jual-beli yang di tandatangani oleh lurah, serta surat persetujuan dari seluruh pemilik tanah tersebut (tanah itu merupakan warisan dari seorang bapak yang sudah meninggal kepada 10 orang anaknya),  saya mengurus langsung dengan pegawai BPN tanpa ke kantor BPN #janganditiru#

Tanah tersebut kebetulan saya beli bersama teman saya, jadi tidak bisa langsung membuat sertifikat atas nama kami masing-masing, kami membuat dulu sertifikat induk atas nama teman saya, kemudian dipecah atas nama saya, 9 bulan kemudian baru sertifikat beserta pecahannya selesai, kami mengeluarkan uang kurang lebih 11 juta.

Dan yang terakhir tahun 2013 ini, saya mengurus sertifikat dengan seorang notaris, berharap bisa selesai dengan cepat, ternyata  hingga hari ini belum kelar juga, saya melengkapi berkas ke notaris sekitar bulan juni, kemudian dilakukan pengukuran oleh pegawai BPN, didampingi perwakilan dari kantor notaris. ternyata cara pembuatannya beda lagi, tanah yang saya beli ini sudah ada sertifikatnya, saya pikir langsung  bikin pecahannya, ternyata tidak sodara-sodara, pertama saya buat dulu sertifikat pecahan atas nama penjual, kemudian baru balik nama atas nama saya (saya hanya membeli seperempat bagian dari jumlah total tanah dalam sertifikat tersebut), ribet juga ya....

Sejujurnya saya sering sebel  mengurus hal-hal begini, karena memakan waktu yang cukup lama, dana yang juga tidak sedikit, ketika saya tanyakan kepada pihak notaris, jawabanya sang kepala BPN jarang di tempat, yang sedang pelatihan, dinas luar, tapi masa pengurusan sertifikat begitu lamanya. saya tidak tau bagaimana proses pengurusan sertifikat di tempat lain, apa memang lama juga seperti di daerah kami.

Sertifikat tanah sangat lah penting, dengan adanya sertifikat kita sebagai pemilik tanah tidak perlu ketar-ketir, ketika kita meminjam uang di bank, sertifikat dapat dijaminkan, tapi dengan realita sekarang, dimana proses pengurusan yang super ribet dan memakan waktu lama, tidak sedikit orang yang menyerah mengurus sertifikat, teman saya  ditahun 2004 pernah mengurus sertifikat, membayar 50% biaya yang sudah di sepakati, tetapi hingga 6 bulan tak kunjung jadi, saking kesalnya teman saya membatalkan pembuatan sertifikat tersebut dan mengambil kembali uang yang sudah di setorkan kepada pihak yang mengurusnya.

Saya memang belum pernah mengurus secara langsung ke BPN, beberapa sumber menyebutkan bahwa mengurus sertifikat langsung ke BPN akan lebih mudah dan lebih murah, saya juga baru tau ternyata tidak disarankan mengurus sertifikat di notaris atau calo, padahal terakhir ini saya mengurus langsung ke notaris, karena menganggap notaris adalah  tempat yang paling tepat, apalagi biasanya pihak notaris memberi kemudahan dengan bisa datang ketempat kita tanpa kita perlu repot, apalagi buat ibu rumah tangga macam saya yang kebanyakan di rumah, pergi ke kantor BPN sendiri, yang memang jauh dari rumah, biasanyapun tak cukup sekali, sungguh merepotkan.

Okelah masalah biaya, mahal  tidak masalah kalo memang itu sudah menjadi standar, tapi yang bikin malas adalah lamanya si sertifikat jadi. mengingat betapa pentingnya si sertifikat ini, hendaknya proses pembuatan sertifikat ini tidak ribet dan lama, kalo keadaanya masih seperti saat ini, pantas saja lebih banyak orang yang tidak memiliki sertifikat.


gambar : birojasasabila.wordpress.com


Selasa, 19 November 2013

Janda/Duda, Emang Kenapa?

Menjadi janda atau duda, memang tidak mudah, apalagi jika ada anak, sudah tentu sangat kerepotan mengurus anak sendirian, tanpa seseorang yang biasanya bisa dijadikan tempat curhat kala ada masalah, membantu dikala repot, mendadak semua harus diatasi sendiri, bagi perempuan  apalagi yang tidak berpenghasilan, hal ini tentu akan sangat sulit, harus pula memikirkan  nafkah. sementara bagi lelaki, kehilangan istri juga menyebabkan luka yang tidak ringan, urusan domestik rumah tanggapun mendadak menjadi tanggungjawab sepenuhnya, padahal bagi kebanyakn lelaki urusan domestik rumah tangga seperti memasak, mengurus anak, membersihkan rumah adalah hal remeh temeh yang ternyata cukup sulit dilakukan.

Sudahlah  dirumitkan dengan keadaan harus mengatasi masalah sendiri, masih banyak pula omongan serba negatif yang seringkali menerpa dan  tatapan aneh atau belas kasihan yang harus dihadapi.

Seorang temen perempuan saya meninggal dunia, saat ini suaminya menjadi seorang duda dengan 2 anak balita, pernah saya bertemu, suami almarhum teman saya menjadi kurus, anak perempuannya yang berumur 3 tahun berpakain kebesaran dengan celana panjang kebesaran pula, saya sedih melihatnya, tapi dengan sabar dia mengikuti kehendak anaknya yang lumayan rewel, menemani hari-hari anaknya dengan sabar, salahkah suami teman saya ini menjadi duda, temen saya meninggal karena sakit kangker....

Adalagi temen perempuan saya, dengan seorang anak yang juga balita, suaminya meninggal kecelakaan  sepulang kerja, dihantam sebuah mobil tronton....saat ini diapun mengurus anaknya seorang diri, apa yang salah dengan teman saya yang mendadak harus menjadi janda, kalo boleh meminta, tentu dia tidak ingin menjadi single.

Seringkali kitapun tidak menganggap normal status janda atau duda, percayalah....sesungguhnya tidak ada yang ingin berstatus seperti itu, janda atau duda kan bukan merupakan suatu pilihan, tapi itu sebuah takdir yang harus kita terima, tidak harus untuk diolok-olok atau didiskualifikasi dari daftar pertemanan, perjodohan atau apalah....

Beberapa dari kita masih sulit menerima jika saudara kita, anak kita, kakak kita, sepupu kita, teman kita yang belum pernah menikah baik laki atau perempuan,  berhubungan serius atau malah mau menikah  dengan janda atau duda, ada saja penyataan kurang enak yang kerap kita dengar, misal "kok mau sih  kamu kawin sama dia, kan sudah duda/janda, mestinya kamu tuh cari yang perjaka/perawan". yaelah.... hari gini, kalo ada yang bilang gitu, tanya balik lagi donk...."lo tanya  ma alloh, kenapa suami/istrinya meninggal"

Tapi kalo ada  janda dan duda seumuran, trus mau menikah, langsung tuh kedengaran "nah cocok tuh" atau kakek duda kawin ma nenek janda, "lebih cocok tuh", walah.... emang janda dan duda itu hanya boleh berpasangan dengan janda duda juga, ga juga kan...?. trus boleh menjandi janda atau duda kalo sudah kakek nenek.

Semua orang ingin hidup ideal, sekolah pintar, kerja yang enak, pendapatan tinggi, pasangan yang cantik/ganteng, keluarga harmonis atau...... tamat sekolah pada waktunya,  kerja pada waktunya, menikah pada waktunya, mendapat anak pada waktunya dan mati pada waktunya....loh....waktunya tu kapan? balik lagi semua kan cuma alloh yang tau...kita kan hanya menjalani, memang bukan dengan berpangku tangan, tetap harus berusaha, tapi kesemuanya  alloh yang menentukan.

Tetangga saya belum pernah menikah, kemudian dengan iklas keluarganya menerima ketika dia menikah dengan seorang duda, alhamdulilah saat ini keluarganya baik-baik saja, jadi tidak ada relasi dan korelasi  kebahagia dalam berumah tangga dengan status janda atau duda  pasangan kita.

Didunia ini, kita tidak punya kapasitas untuk menghakimi seseorang hanya dengan status yang demikian, yang hidup berpasangan saja belum tentu baik, karena memang didunia ini semua hal ada lawannya, ada manusia yang baik, ada juga yang jahat, ada yang cantik, ada juga yang jelek,  ada miskin, ada kaya, ada pengertian, ada yang keras kepala, ada yang mudah emosi ada yang penyabar... begitulah dunia... tinggal bagaimana kita selalu belajar, belajar dan belajar dari orang-orang yang baik agar kita juga menjadi baik, menjadi bijaksana, menjadi penyabar, menjadi berguna bagi orang lain,  mengkoreksi diri sendiri jangan hanya sibuk mengkoreksi orang lain.







Kamis, 14 November 2013

Nyaman Bepergian Dengan Balita

Membawa balita dalam aktifitas outdoor terkadang memang tidak bisa kita hindari, seringkali beberapa balita merasa tidak nyaman berada diruang publik dimana banyak orang yang asing baginya, serta dengan berbagai aktifitas yang tentunya juga tidak mereka sukai.

Pernah suatu kali saya sedang berada ditoko pakaian, ada seorang ibu membawa balita, si ibu bermaksud membeli pakaian, ketika si ibu sedang mencoba pakaian diruang pas, sang anak menangis minta pulang, si ibu tampaknya tidak peduli sehingga sang anak bertambah marah, terus menangis dan berteriak2, sang ibupun membentak-bentak anaknya, penjaga toko menyarankan si ibu untuk kembali lagi besok karena si anak benar2 tidak bisa dibujuk, sampai ibu yang punya toko ikutan keluar karena anaknya yang sedang tidur ikutan menangis, kaget dengan teriakan tadi.

Saya  dan seorang teman  yang sedang memilih pakaian tentu saja merasa tidak nyaman, karena si ibu keras kepala sekali, si anak terus membuntuti si ibu yang masih juga asyik memilih pakaian, karena makin kesal dengan perilaku balitanya yang terus menagis bahkan makin keras, tanpa sadar  atau mungkin kebiasaan,  si ibu menampar anaknya, kami terkejut dan menjauh dari si ibu,  saya dan teman saya hanya saling berpandangan, tetapi kami juga tidak berani ikut campur karena sebelumnya saya juga sudah mencoba membujuk anaknya.

Kejadian seperti itu mungkin sering kita alami, karena itu suami saya selalu melarang saya membawa anak ketempat umum yang menyebabkan anak tidak nyaman dan merasa dibaikan dengan aktifitas kita, misal pergi kondangan, berbelanja, pengajian. tetapi jika membawa anak tidak bisa dihindari maka kita juga perlu mengetahui trik-trik membawa anak agar merasa nyaman di tempat umum.

ini adalah beberapa cara membawa anak agar nyaman ketika kita ajak bepergian :

  1. Dalam keadaan kenyang, sebelum bepergian, pastikan balita kita tidak dalam keadaan lapar dan haus. balita yang lapar dan haus cenderung mudah rewel.
  2. Jangan bawa balita bepergian dalam keadaan mengantuk, ini juga memicu balita kita rewel sewaktu kita beraktifitas.
  3. Membawa bekal makanan, minuman atau mainan untuk menghibur sekecil jika dia mulai bosan.
  4. Hindari bepergian terlalu lama  jika membawa balita karena akan menyebabkan sikecil lelah
  5. Kenakan pakain yang nyaman pada balita, yang tidak  mudah membuatnya gerah, terkadang para ibu sering kali mendandani anaknya sedemikian rupa, padahal si anak merasa tidak nyaman.
  6. Ketika anak mulai gelisah, marah dan menangis, sebaiknya hentikan aktifitas mengabaikannya, anak biasanya tidak suka dicuekin, jadi meskipun kita sibuk dengan aktifitas kita, tidak ada salahnya melibatkan anak, sehingga dia tidak merasa bosan dalam kasus di atas, ajak sikecil juga memilih pakaian untuk dirinya.   
  7. Jika mungkin, bawalah orang yang juga dikenalnya, misal ayah, kakak tau teman yang lebih besar.
itulah beberapa trik yang saya lakukan saat membawa si kecil bepergian jika terpaksa, alhamdulilah sikecil tidak rewel, jika sikecil mulai rewel, saya akan langsung membawanya pulang, karena membuat sikecil marah ditempat umum akan menganggu orang lain, memarahi sikecil juga tidak akan berguna pada saat seperti itu, malah akan memberi dampak yang lebih buruk.

Sumber gambar :
http://www.indotopinfo.com/tips-belanja-bersama-anak.htm



Selasa, 12 November 2013

Macam-macam Arisan

Kalo ditanya pernah ikut arisan? saya rasa hampir semua perempuan apa lagi yang sudah jadi ibu rumah tangga pernah ikut, saya sendiri sering ikut arisan bahkan dari masih gadis, sampai sekarangpun masih sering ikut arisan, dan sekarang saya makin tahu bahwa arisan itu banyak banget jenisnya, tapi saya sangat selektif memilih arisan, karena beberapa jenis arisan sepertinya tidak cocok buat saya dan menurut saya juga agak merepotkan.

Arisan yang biasa saya ikutin adalah arisan pengajian, karena ini wajib, setiap anggota pengajian harus ikut, besarnya Rp. 10.000,-/minggu, tujuan arisan ini adalah meringankan anggota yang menjadi tuan rumah, karena pengajian di tempat kami diadakan berkeliling dari rumah ke rumah, dan habis pengajian biasanya ditutup dengan acara makan2 dari mulai kategori ala kadarnya mpe mengada-ada.

Arisan lain yang saya ikuti adalah arisan bersama karyawan salon, ini sih juga arisan kecil-kecilan,  hanya   Rp. 200.000,- di kocok tiap bulan dan periodenya hanya 10 bulan, soalnya kalo undian arisan berdasarkan jumlah anggota, bisa lama, saya ga suka banget arisan yang lama-lama, iya kalo dapat duluan, yang terakhir capek nunggu uangnya, kalo dapat arisan saya langsung beli2 peralatan dapur dan rumah tangga.

Ada lagi arisan barang, yang ini saya pernah sekali ikut, arisan panci, itupun karena ada sales, jual panci 5 dapat 6, jadilah saya bayar semua dan mereka mengangsur ke saya, untungnya.....ya saya dapat panci gratis. arisan barang ini banyak banget macamnya, dari mulai emak saya dulu, ikut arisan sembako, ini tujuannya meringankan anggota yang akan punya hajatan, misal si A mau hajatan, maka anggota memberi si A sembako, mulai dari beras, minyak goreng, telur, tepung, gula, kopi dll. nantinya si A juga mengembalikan barang yang sama jika anggota yang lain hajatan. tetangga saya juga punya arisan bahan bangunan, mulai dari semen, batubata hingga seng. arisan barang ini paling banyak modelnya, ibu-ibu paling doyan arisan begini, mulai dari karpet, panci, piring, kain panjang, kuali, dandang, peralatan prasmanan, sprei dan ntah apalagi, saya jarang banget ikutan arisan beginian, soalnya saya lebih suka milih barang sendiri.


Dikeluarga kami juga ada arisan emas, ne berlaku buat  yang masih single, jadi siapa yag menikah, dapat emas, bisa juga di konversi ke Rupiah, besarnya disesuaikan dengan kemampuan, bisa 1 mayam, 2 mayam atau lebih,  arisan ini juga sangat membantu dan tidak merugikan, kata  mbah saya sebagi pencetus ide ini di keluarga kami, arisan ini  sama saja dg menabung, soalnya nilainya terus naik mengikuti harga emas.

Nah, ada lagi arisan harian dilingkungan saya ini, kebanyakan yang ikut adalah pedagang, arisan harian, dikocok per sepuluh hari, besaranya juga macam-macam, mulai yang dari Rp.10.000,/ hari sampai dengan Rp.500.000 perhari, gini perhitungannya, misal arisan Rp 100.000 perhari, anggota 10 orang maka  perhitungannya : 
        Jumlah uang arisan = ( 10 orang x 10 hari x Rp. 100.000,-) - Rp. 200.000,- (biaya pengelola)
                                     =  Rp. 9.800.000,-
semakin besar arisan ini, maka semakin kecil pengikutnya, arisan yang besar2 ini pengikutnya pedagang besar di sekitar kami ini,   saya belum pernah ikut arisan yang model ini, beberapa kali di tawarin, tapi sepertinya tidak cocok buat saya, terlalu memberatkan.

Ada lagi arisan yang paling anyar di tempat saya ini, arisan tembak namanya, yang ini saya baru denger, modelnya sama dengan arisan harian, tetapi semua anggota dapat pertama, jadi gini, kalo arisannya Rp.100.000,-/hari, anggota sepuluh, maka kesepuluh anggota langsung dapat uang arisannya serentak,  sebesar Rp. 8.500.000,-, kemana yang Rp.1.500.000,-, nah itu buat biaya pengelola. arisan model ini potongannya besar, karena pengelola perlu modal besar juga supaya semua anggota bisa dapat pertama semua.

Arisan memang banyak modelnya,  dikemas dengan  rupa-rupa yang sangat menarik terutama buat  kaum perempuan,  saya yakin masih banyak lagi jenis arisan lain yang saya tidak tau seperti apa (katanya ada arisan brondong, arisan online, dll),  bahkan saking hebatnya nech arisan, mpe mbak Nia Dinata memfilemkannya dengan judul yang sama yaitu ARISAN (dah pada nontonkan filemnya),   arisan memang menarik, ada yang bermanfaat, ada juga yang tidak, pintar-pintarlah kita memilih mana arisan yang paling pas dengan kebutuhan kita.



Gambar :  http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/04/12/pentingkah-ikut-arisan-550325.html