everything

Minggu, 10 April 2016

Susah Makan dan Mudah Makan

Punya dua anak itu jelas punya banyak perbedaan, ini yang mau saya ceritakan soal urusan makan dan seleranya terhadap makanan.

Tata, karena mungkin anak pertama, saya sangat proktektif atau boleh dibilang hati-hati sekali dalam urusan makanan sejak dia mulai belajar makan, mulai dari MPASI yang sedapat mungkin selalu dibuat sendiri, tidak boleh makan jajanan yang gurih-gurih, tidak boleh makan permen, cemilannya hanya buah atau roti-rotian.

Hasilnya?, yes, sampai umur 2 tahun dia tidak tau yang namanya makan permen, kalo makan permen itu masuk mulut bentar, trus di lepeh lagi, umur 15 bulan mogok yang namanya makan nasi, takut mencoba jenis makanan yang baru, makan buah sangat sulit, sampai dimanapun berada, saat anak lain merasa ngences atau ngiler dengan makanan temannya, anak saya ini tetap tak peduli, baginya makanan ya hanya susu. Sayapun terpaksa memberikan susu yang menurut iklan tv cocok untuk anak yang sulit makan atau tidak mau makan #korbaniklan. Maka tiap kali ketempat si mbah atau saudara dekat lainnya, pertanyaan yang ditujukan pada saya adalah, apa Tata sudah doyan nasi?.

Tata mulai minta nasi itu ketika umurnya hampir 5 tahun dan mulai rutin makan nasi sejak akhir 2015 kemarin. Sampai sekarangpun masih pilih-pilih, maunya telur goreng, daging dan beberapa jenis ikan. sayuran tidak mau, katanya rumput. Untuk mengakali, saya buat aneka telur dadar dengan isi sayuran atau wortel, yah lumayanlah, dia tidak menolak. Bagi saya itu sudah pencapaian yang sangat hebat, meski harus terus berusaha bagaimana supaya dia doyan juga makan sayur tanpa perlu didadar.

Berbanding terbalik dengan adiknya, pengalaman terlalu ketat yang diterapkan apada anak pertama, membuat saya ganti metode. Thoriq boleh makan apa saja, maksud saya segala makanan boleh diberikan pada thoriq sejak dia mulai MPASI, dengan jumlah yang wajar, tapi memang tampaknya dia berbeda dengan kakaknya, tiap kali melihat orang makan, mulutnya berkecap-kecap dan tangannya juga menunjuk-nunjuk, terlihat bahwa dia ingin makanan itu.

Sekarang usianya sudah 3 tahun lebih, segala jenis makanan dia mau, paling hobi makan nasi pakai sayur, sayur apa saja yang penting tidak pedas, bahkan wortel mentahpun dia doyan. Buah-buahan jangan dibilang, pisang, nanas, apel, pear, semangka, melon, salak, mangga tidak ada yang ditolak, bahkan mangga mentahpun dia doyan. Makan permen jangan ditanya, sejak satu tahun sudah bisa makan permen, apalagi sekarang, tapi tentu saja tidak saya belikan.

Saya tidak tau apakah selera makan mereka ini ada korelasinya dengan pola makan mereka sejak mengenal makanan, atau mungkin memang pembawaan masing-masing anak yang berbeda. Bisa jadi juga karena thoriq anak laki-laki jadi lebih mudah dalam urusan mengkonsumsi makanan dibanding kakaknya yang perempuan. Namun demikian pertumbuhan fisik kakaknya tampak lebih baik, sementara adiknya ya hanya menjolor keatas, berat badannya segitu-segitu saja.













2 komentar:

  1. Tapi anak haru sdi paksa makan nasi, biar ngak trauman
    ada beberapa temen ku yg ngak doyan nasi, jadi makan nya lontong atau mie

    BalasHapus
  2. Anakku makan apa aj yg penting, halal. Bahkan kalau lagi emaknya malas masak anak2 cmn dadar telur sama pake kacang atom yg di warung2, :D #janganditiru

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung & meninggalkan komentar, tunggu kunjungan balik saya

If you follow my blog, I will do too