everything

Senin, 29 Juni 2015

Cerita Tata Belajar Mengaji

Tata mulai saya kenalkan dengan huruf hijaiyah sejak umur 2 tahun, belum terlalu intens, hanya deretan huruf yang tertempel didinding, kapan saja Tata mau suru membaca sambil menunjuk huruf satu2, umur 4 tahun baru saya belikan buku iqro, huruf hijaiyah yang di dinding sudah hafal tanpa harus melihat.

Tiap abis magrib mulai saya ajarin baca buku iqro', awalnya susah sekali mengajak Tata konsentrasi melihat buku, matanya jelalatan kesana-kemari, sebentar lari ke huruf hijaiyah yang didinding, balik lagi duduk didepan saya, frekuensi mengaji masih menuruti mood Tata, kadang mau, kadang tidak, yang penting sabar.

Dua bulan terakhir mulai mau duduk konsentrasi, tiap abis solat magrib langsung ngajak ngaji sendiri, mengajarnyapun saya bergantian dengan suami. tata tampaknya memang bukan anak yang sangat jenius, butuh kesabaran eksta untuk mengajarinya ngaji, pernah di iqro' satu mentok di huruf tho, sampai berapa hari nggak bisa-bisa juga, akhirnya setiap ketemu huruf itu saya bilang " siapa nama adiknya", sejak saat itu setiap ketemu huruf tho, dia akan langsung melirik kearah adiknya, huruf hijaiyah lain yang agak tersendat adalah djal dan  dhot, sisanya aman lancar. meski dari huruf satu kehuruf lain temponya tetap agak lambat, tapi nyaris tanpa di beri tahu.

Mulai puasa ini Tata sudah masuk iqro' 2, mulai menyambung 2 dan 3 huruf, di halaman pertama lambat lancar, dihalaman kedua dan ketiga mulai agak kesulitan, kalo ada huruf sambung yang tidak bisa, saya balik lagi ke iqro satu untuk memperlihatkan huruf tunggalnya, alhamdulilah kalo huruf tunggal tata sudah hafal, di iqro'2 ini kendalanya ya itu, kudu bolak-balik ke iqro'1.

Mengajari anak memang tidak mudah, untuk beberapa hal yang kami rasa kami mampu, saya dan suami memutuskan untuk mengajari sendiri kedua anak kami, kami ingin merasakan bagaimana mendidik anak sendiri dipelajaran dasar membca, menulis dan mengaji, merasakan bagaimana seorang guru harus sabar menghadapi anak-anak. tidak mudah buat kami, kadang saya dan suami juga kesal dan marah, apalagi jika Tata lagi membandel dan banyak ulah, tapi kami saling mengingatkan, kalo sudah kesal biasanya pelajaran mending diakhiri dan alihkan ke hal yang lain.

Hal yang saya dapat dari intens mengajari Tata adalah, sabar, sabar dan sabar. intinya mereka insha Alloh bisa, cuma mungkin durasi bisa dari satu anak ke anak lain beda, trus saya jadi sering kepikiran, saya saja kadang nggak sabar menghadapi anak sendiri, apalagi orang lain. saya selalu berdoa semoga selalu diberi kesabaran dalam mengadapi dan mendidik anak. amiin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung & meninggalkan komentar, tunggu kunjungan balik saya

If you follow my blog, I will do too