everything

Kamis, 28 Mei 2015

Siapa Menelantarkan Siapa (bag 2)


Kronologi Pencarian keluarga Mr. X

Jam 15.00 WIB

Pak suami berangkat mengantarkan Mr. x, saya tidak ikut karena tampaknya ini bakal rumit, jadi suami mengajak adik lelakinya untuk menemani mencari keluarga Mr. x ini, sepanjang perjalanan,  Mr. x menceritakan banyak hal tentang hidupnya.

Tujuan pertama adalah rumah istrinya di daerah A sekitar 150 km dari tempat kami, namun ketika membelok kedaerah A, Mr. x minta diturunkan saja, jelas saja suami tidak mau, Mr. x tampak berbelit-belit, bahkan menunjukan jalan kearah jalan utama lagi, tapi suami curiga, sehingga bertanya pada orang disekitar situ.

Jam 17.00

Sampai didesa tempat istrinya tinggal, rumah pertama yang mereka tuju adalah rumah ketua adat, orangnya tidak berada dirumah, kemudian kerumah kepala desa, juga sedang tidak berada dirumah, akhirnya sampai dirumah almarhum mantan kepala desa, yang ternyata adalah kawan Mr. x, anak almarhum sempet kaget saat membukakan pintu melihat Mr. x. merekapun masuk dan bercerita kronologi hingga sampai disitu.

Karena suaminya sedang tidak dirumah, si mbak bersedia mengantarkan kerumah istri Mr. x, adik ipar dan Mr. x tetap tinggal dirumah mantan kepala desa.

Jam 18.00

Sampai dirumah istri dan anak pertamanya, suami menceritakan kronologi  Mr. x, tapi sungguh diluar harapan, istri dan anaknya tidak mau menerima Mr. x,  si istri beralasan suaminya telah meninggalkannya sejak tahun 1987, meninggalkan 3 orang anak yang masih kecil, saat itu sisulung baru berumur 12 tahun, dan si istri mengandung anak yang keempat.

Beratnya hidup tanpa suami disisi, membuat ibu itu memberikan anak keempat diasuh oleh orang lain. ibu itu membesarkan ketiga anaknya sendiri,  karena sakit hatinya dengan alasan apapun dia tak mau menerima suaminya lagi, begitupun dengan anak tertuanya yang tinggal dirumah itu. suami sempat berdebat.

"tanpa Mr. x, tidak mungkin ada anak yang empat ini kan Bu?"
"Dia meninggalkan kami puluhan tahun tanpa kasihan, kenapa kami harus kasihan dengan dia" 

Buntu, percuma berdebat panjang lebar, suamipun pamit dengan hati yang dongkol karena tidak mendapat hasil apa-apa. Sempat juga suami minta nomer hanphone anak yang lain, tapi tidak diberi. 


Jam 20.00

Sampai dirumah mantan kepala desa, berdiskusilah dengan pak RT dan beberapa orang tua, menurut mereka anak ke 3 Mr. x pernah mau menerima Mr. x, mereka menunjukan alamat rumah anak ke-3 Mr. xmenurut anak mantan kepala desa, anak keduanya cukup berada, dia adalah istri dari seorang manager perusahaan swasta yang cukup besar di kabupaten sebelah.

Sebenarnya Mr. x minta pada kepada anak mantan kepala desa, kalau ia mau tinggal disitu saja sampai mati, tapi anak mantan kepala desa tidak sanggup karena keadaan ekonomi yang pas-pasan. sebelum suami berangkat, anak mantan kepala desa berpesan.

"hati-hati mas, daerahnya sepi dan rawan, kemarin malam baru terjadi pembunuhan, mayatnya baru ditemukan pagi ini"

whats....

Jam 21.00

Meninggalkan desa itu, melanjutkan pencarian kerumah anak Mr. x yang lain, jalan memang sangat sepi, agak ragu suami melanjutkan pencarian, sempat makan terlebih dahulu di warung pinggir jalan, suami juga menelfon siapa saja yang bisa memberi info tentang keberadaan anak ke-3 dan ke-4.

Dengan bantuan saudara dan teman-temannya saudara yang suami juga gak kenal, akhirnya dapatlah nomer hp anak ke-4, ditelfonlah anak ke-4, tapi.... sama juga, tidak mau menerima Mr. x, ketika diminta nomer hp anak yang ke-3, untungnya masih mau memberikan, namun jawaban anak ke-3 tetap sama, istri dan keempat anaknya tidak ada yang mau menerima Mr. x. mereka bilang terserah suami saya, mau diturunkan ditepi jalan juga 
gak apa katanya.

Suamipun tambah bingung, mau bagaimana lagi, mau di antar kepada siapa lagi ne Mr.x....

(Bersambung...)













1 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung & meninggalkan komentar, tunggu kunjungan balik saya

If you follow my blog, I will do too