everything

Rabu, 06 Mei 2015

Berbagi Pekerjaan Dengan Suami

Pekerjaan perempuan sebagai ibu rumah tangga rasannya gak ada selesainya,  mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, ada saja yang mesti dikerjakan, belum lagi jika si perempuan bekerja juga baik working mom (WM) atau working at home mom (WHM), bisa di bayangkana, waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah menjadi lebih sedikit dibanding yang full time mom (FTM).

Mari kita rinci jenis kegiatan/pekerjaan rumah yang harus dilakukan mulai dari pagi, sholat, membereskan tempat tidur, memasak, menyapu, mencuci baju, memandikan anak, menyuapi anak, belanja logistik dapur, menyetrika, angkat jemuran, menidurkan anak, mengajari ngaji anak, bla-bla..., itulah seabrek pekerjaan rumah, terserah siapa yang mau mengerjakan, maksudnya, apa istri semua yang mengerjakan atau dibantu suami atau dibantu asisten rumah tangga.

Kalau di kategorikan, maka saya adalah WHM, jadi saya punya waktu yang cukup banyak dan fleksibel untuk urusan pekerjaan rumah, saya dan suami memutuskan sementara ini, dengan 2 orang anak, yang pertama 4 tahun dan kedua 2 tahun,  pekerjaan rumah dikerjakan secara bersama, jadi ada semacam pembagian tugas saya dan suami, hanya menyetrika pakaian yang menggunakan tenaga luar.
sumber :http://alfahmu.com/manajemen-keluarga


Kenapa kami memutuskan tanpa asisten?  
  1. Saya paling malas menyuruh-nyuruh, nanti saya jengkel sendiri jika dapat asisten yang lambat atau malas atau megang hp mulu atau nonton tv saja sementara kerjaan belum kelar.
  2. Penghematan, daripada buat gaji ART, mending buat jajan atau beli baju, heheh (pelit)
  3. Cari ART jaman sekarang juga susah minta ampun, kadang gak sesuai pula
  4. Takutnya nanti anak dicubitin sama ART secara anak saya lumayan asoy....bertengkar, rebutan, nangis, berantakin piring, baju dilemari, main bedak, tumpahin sampo, main air, bla-bla....
  5. Supaya juga nanti anak saya bisa lebih rajin dan mandiri nantinya, kayak ibu dan bapaknya ini #disambitsandal
Memutuskan tanpa asisten, konsekwensinya pasti ada juga kan, seluruh pekerjaan rumah kami bagi sesuai dengan kemampuan dan kemauan, juga disesuaikan dengan waktu, kira-kira seperti ini pembagian tugas saya dan suami :
  • Menyiapkan makanan : mulai dari makan pagi, makan siang sampai makan malam, itu saya yang masak, kecuali kepepet banget, misal ada  job salon dari jam 6 pagi, terpaksa sarapan pagi beli diwarung, kebetulan kami berdua tidak pernah ngeteh2, ngopi2 atau nyusu2, pokoke sarapan ya langsung berat semacam makan nasi baik nasi gemuk, nasi goreng, nasi lontong... hahah. begitu juga makan siang dan makan malam, kalo kepepet, saya gak sempat masak baru kita beli, selebihnya saya masak sendiri.
  • Menyapu : ini juga tugas mutlak saya, menyapu kamar hingga dapur, untung saja rumah seuprit dan lurus kayak rel kereta api, jadi nyapunya sebentar, eits meski sebentar tapi berkali-kali, minimal 2 kali sehari saya nyapu, kadang lebih kalau Thariq nyampah terus.
  • Membereskan tempat tidur : kadang saya kadang suami, tapi lebih sering saya, soalnya dia sering kurang rapi.
  • Mencuci baju : sejak  saya hamil anak pertama, laundry adalah  keahlian suami, dia gak tega melihat  saya kecapeaan mencuci,  hingga melahirkann anak pertama, hamil anak kedua dan melahirkan anak kedua, hingga hari ini,saya bebas mencuci dan tidak bermaksud mengambil alih pekerjaan yang satu ini. 
  • Menjemur pakaian, : ini kadang saya kadang suami, lebih sering saya, soalnya dia keburu kesekolah.
  • Cuci piring : ini juga pekerjaan saya, cuci piring kadang sehari sekali kadang dua kali, tergantung sempatnya, sebenarnya saya paling sebel liat piring kotor, tapi kalau gak sempat ya sudah, tumpuk saja di bak.
  • Cuci botol susu : pagi saya yang cuci, sore suami yang cuci
  • Memandikan anak : pagi saya yang mandiin, soe suami yang mandiin.
  • Angkat Jemuran : lebih sering suami dibanding saya
  • Melipat Baju : pakain dalam dan baju tidur tidak di strika, saya lipat saja dan tumpuk dalam lemari.
  • Menyetrika : satu-satunya pekerjaan yang dikerjakan asisten panggilan.
  • Packing Sampah : ini pekerjaan suami banget, ngumpulin sampah dan membawa ke tempat sampah dibelakang, sampahnya banyak,  termasuk sampah salon juga soalnya.
  • Mengajar ngaji anak : tugas saya kayaknya
  • Sikat gigi anak sebelum tidur :  tugas saya, kecuali saya sakit atau gak enak badan, baru suami yang memngerjakan.
  • Belanja di minimarket banyakan suami, sementara saya belanja sayur di pasar tradisional atau diwarung, kadang juga suami yang belanja asal yang simpel2.
  • Mengasuh anak : dari pagi hingga tidur siang itu jatah saya, mulai bangun tidur biasanya suami, tapi kalo saya gak repot, tetep saya juga sih.

Begitulah pembagian pekerjaan dirumah,  kami berusaha saling meringankan, semoga ada manfaatnya.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung & meninggalkan komentar, tunggu kunjungan balik saya

If you follow my blog, I will do too