everything

Senin, 20 April 2015

Luka Hati Karsinah (bag 2)

Apakah mungkin perempuan yang membeli makanan di warung sebelah tadi adalah perempuan itu, perempuan itu agak salah tingkah, sebentar-sebentar melihat pada Karsinah yang sibuk melayani bocah-bocah yang mengerubuti jajannya, ah entah lah batin Karsinah, meski berusaha keras melupakannya, tapi kelebatan wajah perempuan itu menari-nari dibenak Karsinah.

Karsinah menyibukan diri dengan dengan segala aktifitasnya, pergi mencari bahan baku daganganya esok pagi, mengerjakan pekerjaan rumah yang selama ini tak pernah di bantu oleh suaminya,telah terbiasa sedari kecil ia bekerja keras, pekerjaan macam begini masih kuat dikerjakannya seorang diri.

Tak ada guna mengeluh, karena tak juga mengurangi bebannya, keluh kesah hanya membuat energinya semakin habis, mendadak handphonenya bergetar, hp jadul murah yang dibelinya sebesar seratus ribu, yang hanya digunakan Karsinah untuk sms dan bertelepon dengan suami dan sanak saudara, tak terbeli smartphone yang super canggih, bahkan Karsinah tak tau apa itu smartphone.

Dengan terburu-buru Karsinah mengambil hp yang terletak diatas amben yang penuh sesak barang-barang aneka rupa, pernak-pernik dagangannya. Apakah dari suaminya, yang sampai hari menjelang magrib begini belum juga pulang. Dibukanya isi sms itu..

“hey perempuan tua, keriput, suamimu tak suka lagi denganmu, dia lebih suka dengan ku”

Kaget setengah mati Karsinah membaca sms degan kata-kata seperti itu, pengirinya tanpa nama, pertanda dari nomor baru,dan berarti juga perempuan, dengan isi semacam itu, Karsinah menebak suaminya memberikan no hpnya pada perempuan itu, yang kabarnya seorang janda dengan 2 anak.

Perempuan macam apa yang tega menulis kata-kata kasar seperti itu, dan tega mengirimkan pada dirinya, bermacam pikiran berkecamuk dikepalanya, hatinya semakin tidak tenang.ia berusaha menyembunyikan keresahannya, disuruhnya kedua bocah yang sedari tadi ikut berkutat didapurnya itu untuk mandi.

“sopo Bu, bapak po”


“Wes ra penting, mandi nduk, le, ndang mangkat ngaji”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung & meninggalkan komentar, tunggu kunjungan balik saya

If you follow my blog, I will do too